Senin, 15 September 2014

Ujian Akhir Semester - Pengantar Ilmu Sosial

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP – PGRI ) PONTIANAK
Jl. Ampera Kota Baru Pontianak Telp./ Fax : ( 0561 ) 748219 / 6589855


UJIAN AKHIR SEMETER GANJIL T.A 2012/2013

Dosen                                   : Siswandi, M.Pd
Mata Kuliah                        : Pengantar Ilmu Sosial
Semester / Kelas                  : I / A dan B Sore
Hari / Tanggal                     : Sabtu, 2 Februari 2013
Jumlah Peserta                    : 100 Mahasiswa

Petunjuk mengerjakan soal:

1.      Berdo’alah sebelum memulai suatu pekerjaan !
2.      Isilah identitas mahasiswa dan Mata Kuliah dengan lengkap !
3.      Jawablah soal – soal file-nya dicopy ke CD/Flash Dish
4.      Jawaban boleh dikerjakan mulai dari yang dianggap mudah terlebih dahulu.
5.      Urutkan jawaban UAS sesuai dengan nomor urut Absen/daftar hadir dan masukkan kedalam amplop yang telah disediakan.
6.      Jumlah soal ada 5, dan masing – masing memiliki bobot 20.
7.      Bentuk ujian Take Home.

SOAL – SOAL UJIAN :

1.      Masyarakat dan kebudayaan meliputi : hubungan masyarakat dan kebudayaan, pengertian dan unsur – unsur kebudayaan, jelaskan !
2.      Modernisasi masyarakat meliputi : pendorong dan persyaratan modernisasi, teori – teori modernisasi, jelaskan !
3.      Masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan meliputi : aktivitas keagamaan, pekerjaan, kegiatan sosial lainnya, jelaskan !
4.      Proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda meliputi : pendidikan nilai dan sikap. Pendidikan agama, pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan formal, jelaskan dan berikan contohnya !
5.      Masalah sosial dalam pertumbuhan dan perkembangan penduduk meliputi Kependudukan, ledakan penduduk, urbanisasi,migrasi, jelaskan !
6.      Jelaskan dampak negatif dari ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari !




Jawaban – Jawaban Ujian :
1.      A. Hubungan masyarakat dan kebudayaan !
Kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat di tentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilahnya adalah “cultural-determinism”. Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan yaitu penduduk menyebabkan terjadinya masyarakat dan masyarakat memiliki kebudayaan masing-masing. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan.Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penduduk masyarakat dan kebudayaan merupakan konsep-konsep yang satu sama lain sangat berdekatan dan berhubungan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk.

Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun juga merupakan suatu hubungan yang saling menentukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu penduduk masyarakat yang terlahir secara turun temurun dari suatu daerah atau negara. Kebudayaan diantara lain adalah berupa kepercayaan, adat istiadat, kesenian, moral, nilai-nilai serta norma-norma, dan sebagainya.


          B. Pengertian dan Unsur – Unsur Kebudayaan
            Pengertian
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Jadi, secara umum pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
            Unsur – Unsur Kebudayaan
            Unsur Kebudayaan adalah istilah lain dari komponen-komponen pokok yang menjadi pembentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan secara garis besar dapat di definisikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan masyarakat.
Cipta adalah kemampuan akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia  unuk mengembangkan rasa keindahan yang melahirkan karya-karya seni yang agung. Karsa adalah kehendak manusia terhadap adanya kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan.
Berdasarkan pengertian dan definisi diatas tentang kebudayaan, maka dapat diketahui bahwa secara umum kebudayaan memiliki 7 unsur penting yang menjadi komponen pokok pembentuk kebudayaan, yaitu:
·      Unsur peralatan dan erlengkapan hidup, seperti : rumah, pakaian, kendaraan, dll
·      Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi, seperti pegawai, petani, buruh, dll
·      Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi: hukum, kekerabatan, perkawinan, dll
·      Unsur bahasa baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi
·      Unsur Kesenian, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dll
·      Unsur Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti: pengetahuan alam, perbintangan, pertambangan, komputer, dll
·      Unsur agama dan kepercayaan

2.      Modernisasi masyarakat
A.    Pendorong dan Persyaratan moderenisasi.
Pendorong Modernisasi
a.       Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain 

Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.

Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.

b.      Sistem pendidikam formal yang maju

Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.

c.       Sikap menghargai Hasil Karya Orang Lain

Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin untuk menghasilkan karya-karya lain yang mendorong modernisasi.

d.      Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya dalam pengembangan teknologi ke arah yang lebih modern.

e.       Orientasi ke Masa Depan

Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin modern.

Persyaratan Modernisasi

a.       Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
b.      Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
c.       Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
d.      Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
e.       Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f.       Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

B.     Teori – Teori Modernisasi

a.       Wilbert E Moore yang menyebutkan modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara barat yang stabil.
b.      J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.

3.      Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community yang memiliki gaya hidup yang jauh berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Masyarakat kota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 a.    Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
 b.    Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
 c.    Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
 d.   Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menrun.

Sementara itu, masyarakat pedesaan adalah masyarat desa/ pedesaan adalah masyarakat yang dimana hukum tempat mereka bertempat tinggal / bermukim menjadi suatu kesatuan seolah-olah wilayah mereka tersebut menjadi pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.


Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

 a.    Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
 b.    Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
 c.    Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

Jadi dari beberapa ciri – ciri diatas dapat disempulkan beberapa perbedaan antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan, diantaranya adalah :

a.       Kehidupan beragama yang berkurang akibat dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
b.      Sikap individualisme yang sangat menonjol karena sebagian besar masyarakat perkotaan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain,
c.       Peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan,
d.      Sebagian besar interaksi antar individu yang terjadi lebih sering dilakukan karena faktor keperluan / kepentingan yang dianggap dapat mendatangkan keuntungan, bukan karena keinginan pribadi untuk silaturahmi.

4.      Proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda meliputi : pendidikan nilai dan sikap, pendidikan agama, pendidikan kecakapan hidup, dan pendidikan formal.

Pendidikan Nilai dan Sikap

Didalam proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda, pada saat ini seperti yang kita tahu bahwa sikap ( afektif ) erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki seseorang. Sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki. Oleh karenanya, pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai.

Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang bersifat tersembunyi, tidak berada dalam dunia empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya. Pandangan seseorang tentang semua itu tidak tidak bisa diraba, kita hanya mungkin dapat mengetahuinya dari prilaku yang bersangkutan.

Oleh karena itulah nilai pada dasarnya standar prilaku, ukuran yang menentukan atau kriteria seseorang tentang baik dan tidak baik, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, dan lain sebagainya, sehingga standar itu yang akan mewarnai prilaku seseorang. Dengan demikian, pendidikan nilai pada dasarnya proses penanaman nilai kepada peserta didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat berprilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Contohnya : Pendidikan Konsiderasi, Pendidikan Pengembangan Kognitif
            Pendidikan Agama
Didalam proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda, seperti yang kita tahu sekarang ini, banyak sekali generasi – generasi muda yang seolah – seolah tidak mempunyai agama. Agama hanya sebagai identitas diri mereka, agama tidak dipahami, tidak diamalkan, dan tidak dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari. Agama adalah  sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Oleh karena itu, untuk membentuk suatu generasi muda untuk mendukung perubahan sosial masyarakat, pendidikan agama sangat penting untuk diajarkan kepada para generasi muda, karena dengan agama yang kuat serta pemahaman dan pengamalan yang seimbang, maka mental dan perilaku generasi muda pasti cendrung bertindak ke arah yang positif. Contohnya : Pondok Pesantren, TPA/TPQ
Pendidikan Kecakapan Hidup
Didalam proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda, seperti yang kita tahu bahwa pendidikan kecakapan hidup adalah kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) secara lebih luas tidak hanya sekedar keterampilan bekerja, apalagi sekedar keterampilan manual.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya. Jadi pendidikan kecakapan hidup sangatlah penting untuk diajarkan kepada generasi muda, karena tidak semua generasi muda mampu mengikuti pendidikan yang layak sebagaimana mestinya, karena ada beberapa alasan mengapa mereka tidak bisa mendapat pendidikan yang layak dengan semestinya. Contoh pendidikan kecakapan hidup adalah kegiatan intra / ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.
            Pendidikan Formal
Didalam proses perubahan sosial masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda, pendidikan formal sangatlah berpengaruh, seperti yang kita tahu bahwa pendidikan formal adalah  jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I Poin 1. Jadi pendidikan formal merupakan pendidikan yang paling umum yang didapat oleh para generasi muda dalam mendukung proses perubahan sosial masyarakat. Contoh pendidikan formal adalah SD, SMP/MTs, SMA/SMK, dsb.
5.      Masalah sosial dalam pertumbuhan dan perkembangan penduduk meliputi Kependudukan, ledakan penduduk, urbanisasi, migrasi !

Kependudukan

Kependudukan merupakan masalah sosial yang sudah sering kita dengar sekarang ini. Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Adapun beberapa faktor, yang menjadikan kependudukan ini menjadi salah satu masalah sosial adalah sebagai berikut : persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, kualitas penduduk rendah, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, kepadatan penduduk.

Ledakan Penduduk

Ledakan Penduduk merupakan salah satu masalah sosial yang mungkin bahkan sudah menjadi ancaman terbesar dalam masa sekarang ini. Ledakan penduduk yaitu keadaan penduduk yang laju pertumbuhannya cepat sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi sedangkan tingkat kematian menurun secara tajam. Ledakan penduduk dapat membawa akibat komplek,seperti tumbuhnya ekonomi , standar hidup menurun, terjadi pengangguran,berbagai fasilitas hidup menurun dan timbulnya krisis lingkungan . Faktor-faktor penyebab ledakan penduduk yang terjadi di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut : tingkat kematian yang menurun, tingkat kelahiran yang tinggi, adanya kawin dalam usia muda, adanya keyakinan pada sebagian masyarakat ’banyak anak banyak rezeki’. sikap religi, dimana anak merupakan anugerah Tuhan, faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah.

Dengan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk, maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa ledakan penduduk terjadi apabila tingkat kelahiran yang tinggi sedang tingkat kematian menurun secara tajam, sehingga laju pertumbuhan penduduk cepat dan tidak menutup kemungkinan ini sangatlah menjadi masalah sosial.

Urbanisasi

Salah satu penyebab masalah sosial dalam pertumbuhan dan perkembangan penduduk adalah urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Adapun beberapa faktor penarik dan pendorong yang menyebabkan urbanisasi adalah sebagai berikut :

a.       Penarik Urbanisasi
Ø Kehidupan kota yang lebih modern
Ø Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
Ø Banyak lapangan pekerjaan di kota
Ø Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b.      Pendorong Urbanisasi
Ø Lahan pertanian semakin sempit
Ø Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
Ø Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
Ø Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
Ø Diusir dari desa asal
Ø Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
Setiap perbuatan pasti akan mendapat efek positif dan efek negative, ada keuntungan dan ada kerugian, berikut merupakan keuntungan dan akibat dari urbanisasi :

a.         Keuntungan Urbanisasi
Ø Memoderenisasikan warga desa
Ø Menambah pengetahuan warga desa
Ø Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
Ø Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
b.         Akibat Urbanisasi
Ø Terbentuknya  tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
Ø Makin meningkatnya tuna karya
Ø Masalah perumahan yangg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
Ø Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Jadi, dapat saya simpulkan bahwa urbanisasi ini merupakan masalah sosial yang sangat serius, meskipun urbanisasi ini juga menimbulkan keuntungan, tetapi efek negative yang akan dirasakan juga sangat banyak.
Migrasi
Tidak berbeda dengan masalah – masalah sosial yang lain, migrasi juga merupakan salah satu masalah sosial yang lembat laun akan menjadi masalah serius untuk ditangani. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Migrasi bisa dikatakan masalah sosial karena migrasi merupakan salah satu perpindahan penduduk ketempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan menetap. Saya menyimpulkan, jika seorang warna dari negara A, dia mempunyai SDM yang bagus, tapi dinegara asalnya tidak mendapat pekerjaan yang layak, lalu dia memutuskan untuk pindah, menetap, dan mencari pekerjaan di negara B, ini merupakan suatu kerugian untuk negara A, karena selayaknya orang – orang yang mempunyai skill, keterampilan, dan bakat layak mendapatkan pekerjaan yang layak untuk dirinya di negaranya, agar SDM yang dia miliki, berguna untuk negara asalnya.
6.      Dampak negatif dari IPTEK dalam kehidupan sehari – hari

IPTEK adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan teknologi, teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga menggunakan teknologi. IPTEK dalam Kehidupan Sehari-hari tanpa disadari untuk beraktifitas melakukan pekerjaan sehari-hari mulai pagi dari rumah kesekolah dan kembali kerumah, kita menggunakan IPTEK. Sejak zaman dahulu kala, seperti memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah sebagai teknologi sederhana, kita sudah menggunakan IPTEK. Tapi disini, apakan kita tahu bahwa adakalanya IPTEK membawa keuntungan untuk kita, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa IPTEK juga akan menimbulkan dampak negatif bagi kita. Berikut ini, beberapa dampat negatif dari IPTEK  dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

A.    Dampak IPTEK bagi Sosial & Psikologis
a.       Ketergantungan
b.      Kekejaman dan kesadisan ( Violence and Gore )
c.       Pornografi
d.      Perilaku antisosial (Antisocial Behavior )
e.       Hilangnya budaya Tradisional
f.       Banyak menimbulkan berbagai kerusakan

B.     Dampak Teknologi Informasi Bagi Pendidikan
a.       Mempengaruhi pola berpikir
b.      Malas belajar dan mengerjakan tugas

c.       Perubahan Tulisan Tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar