BAB 1
Kita
membicarakan hal yang sangat penting dalam psikologi dan sangat erat
hubungannya dengan ilmu pendidikan, yaitu suatu pembawaan dan lingkungan.
Pembawaan ini
adalah soal yang sangat tidak mudah dan dengan demikian memerlukan penjelasan,
dan uraian yang tidak sedikit. Telah banyak lamanya para ahli didik, ahli
biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban
atas pertanyaan : perkembangan manusia tergantung pada pembawaan ataukah
lingkungan atau dengan kata lain perkembangan anak muda hingga menjadi dewasa,
faktor-faktor yang menentukan itu, kadang-kadang yang dibawa dari keturunan,
pembawaan ataukah pengaruh-pengaruh lingkungan ada beberapa pendapat.
a. Aliran Nativisme
Aliran ini
berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Pendidikan tidak bisa mengubah
sifat-sifat pembawaan. Salah satu perbedaan dasar individu adalah latar
belakang hereditas masing-masing individu. Hereditas dapat diartikan sebagai
pewaris atau pemindah biologis, karakteristik individu dari pihak orang tuanya.
b. Aliran Empirisme
Aliran ini
mempunyai pendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa, itu
sama sekali ditentukan oleh lingkungannya. Sejak atau oleh pendidik dan
pengalamannya sejak kecil, manusia dapat dididik apa saja/kearah yang lebih
yang baik maupun kearah yang buruk.
Aliran teori ini
dalam lapangan pendidikan menimbulkan pandangan yang otomistis yang memandang
bahwa pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi
manusia. Teori ini sering disebut dengan “Tabularasa” yang memandang bahwa
keturunan itu mempunyai peranan.
C. Hukum Konvergensi
Hukum ini
berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman bernama William Stern. Ia berpendapat
bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan manusia,
dari duah buah faktor perkembangan dan lingkungan. Kedua hal tersebut itu kita
renungkan benar-benar, belum tepatlah kiranya hal itu diperuntukkan bagi
perkembangan manusia, hasil dari proses alam, yaitu pembawaan dan lingkungan
belaka.
Tetapi
perkembangan manusia itu bukan hasil belaka dari pembawaannya dan
lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi iya
memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk.
Proses perkembangan
manusia tidak hanya oleh faktor pembawaan yang telah ada pada orang itu dan
faktor lingkungannya yang mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri
dalam pekembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga.
BAB II
Keturunan dan Pembawaan
a. Keturunan
Kita dapat mengatakan bahwa
sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat
atau ciri-ciri tersebutdiwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari
generasi yang lain. Yaitu ada dua syarat :
a.
Persamaan sifat atau ciri-ciri, dan
b.
Ciri-ciri ini harus menurun melaui
sel-sel kelamin.
Mungkin juga sifat-sifat itu
diwarisi dari nenek moyang atau buyutnya.
b. Pembawaan
1. Pengertian Pembawaan
Agar lebih jelas
lagi pengertian kita tentang keturunan dan bagaimana hubungannya atau adakah
perbedaannya antara turunan dengan pembawaan, inilah uraiannya, dapat dikatakan
bahwa yang dimaksud dengan pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang
dapat diwujudkan.
Pembawaan atau
bakat terkandung dalam sel-benih (kiem-cel), yaitu keseluruhan
kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh keturunan, inilah yang dalam arti
terbatas kita namakan pembawaan (aanleg).
2. Struktur Pembawaan
Disamping kita
memahami bahwa pembawaan yang bermacam-macam yang ada pada anak itu tidak dapat
kita amati, jadi belum dapat dilihat sebelum pembawaan itu menyatakan diri
dalam perwujudannya (dari potential ability menjadi actual ability), kita
hendaklah selalu ingat bahwa sifat-sifat dalam pembawaan (potensi-potensi) itu
seperti : potensi untuk belajar ilmu pasti, berkata-kata, intelijensi yang baik
dan lain-lain merupakan struktur pembawaan anak-anak.
Di atas telah
dikatakan bahwa pembawaan ialah seluruh kemungkinan yang terkandung dalam
sel-benih yang akan berkembang mencapai perwujudannya.
Pembawaan (yang
dibawa anak sejak lahir) adalah potensi-potensi yang aktif dan pasif, yang akan
terus berkembang hingga mencapai perwujudannya.
3. Pembawaan dan Bakat
Sebenarnya kedua
istilah itu – pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang sama maksudnya.
Umumnya dalam psikologi kita dapati kedua istilah itu sejajar, sama-sama
dipakai untuk satu pengertian, yaitu pembawaan (aanleg). Untuk menggantikan
kata aanleg kedua istilah tersebut di atas dapat digunakan sama-sama dengan
maksud sama pula.
BAB III
Beberapa Macam
Pembawaan dan Pengaruh Keturunan
Perlu pula kiranya kita singgung
sedikit beberapa macam pembawaan berikut :
1. Pembawaan jenis
Tiap-tiap
manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis
manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelijensinya, ingatannya
dan sebagainya semua itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan
jenis-jenis makhluk lain.
2. Pembawaan Ras
Dalam jenis
manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan yang juga
termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.
3. Pembawaan Jenis Kelamin
Setiap manusia
yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-masing.
4. Pembawaan Perseorangan
Kecuali
pembawaan-pembawaan terebut diatas, tiap orang sendiri-sendiri (individu)
memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan)yang
tipikal, banyak ditentukan oleh keturunan ialah pembawaan ras, pembawaan jenis
dan pembawaan kelamin.
a.
Konstitusi tubuh : termasuk didalamnya :
motorik, seperti sikap badan, sikap berjalan, air muka, gerakan bicara.
b.
Cara bekerja alat-alat indra : ada orang
yang lebih menyukai beberapa jenis perangsang tertentu yang mirip dengan
kesukaan yang dimilikioleh ayah atau ibunya.
c.
Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan
belajar.
d.
Tipe-tipe perhatian, intelijensi kosien
(IQ) serta tipe-tipe intelijensi.
e.
Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi
yang khas.
f.
Tempo dan ritme perkembangan (ingat
pelajaran psikologi perkembangan)
BAB IV
Lingkungan (
environment )
Macam-macam
lingkungan dan bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungannya.
a.
Macam-macam lingkungan
Lingkungan
(environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan
atau life process kita kecuali gen-gen.
Menurut Sertain
lingkungan itu dapat dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:
1) Lingkungan alam/luar
(eksternal or physical environment)
2) Lingkungan dalam (internal
environment), dan
3) Lingkungan sosial/masyarakat
(social environment)
b. Bagaimana Individu Berhubungan Dengan
Lingkungan?
Kepribadian (
Individu ) adalah organisasi dinamis daripada sistem psikofisik dalam individu
yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas).
Dari definisi tersebut jelas
bahwa kepribadian manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan atau
kesatuan individu saja, tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan
lingkungannya.
Menurut woodworth, cara-cara
individu itu berhubungan dengan lingkungannya dapat dibedakan menjadi 4 macam :
1) Individu bertentangan dengan
lingkungannya,
2) Individu menggunakan
lingkungannya,
3) Individu berpartisipasi dengan
lingkungannya, dan
4) Individu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Individu itu senantiasa berusaha
untuk “ menyesuaikan diri “ (dalam arti luas) dengan lingkungannya.
Dalam arti yang luas menyesuaikan
diri itu berarti :
1) Mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan (penyesuaian autoplastis)
2) Mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan (keinginan) diri penyesuaian diri alloplastis.
BAB V
Penutup
Bahwa semua yang
berkembang dalam diri suatu individu ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh
lingkungannya dan adapula lebih ditentukan oleh pembawaannya.
Nativisme
mengatakan bahwa pendidikan tidak bisa mengubah pembawaan. Bila dilihat dari
kedua teori yang bertentangan satu dengan yang lainnya.
Sebagai
kesimpulan dapat dikatakan jalan perkembangan manusia sedikit banyak ditentukan
oleh pembawaan yang turun temurun oleh aktifitas atau penentuan manusia sendiri
yang dilakukan dengan bebas di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan tertentu
berkembang menjadi sifat-sifat.
Tetapi ada teori
konvergensi yang merupakan teori gabungan baik pembawaan maupun pengalaman
lingkungan mempunyai peranan penting di dalam perkembangan individu.
Perkembangan
individu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor bawaan sejak
lahir (endogen) .
BAB VI
Daftar
Pustaka
Ahmadi,
H. Abu, 1991. “Psikologi Umum”. Rineka Cipta : Semarang
Syah
Muhibbin, 1995. “Psikologi Pendidikan”. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung
Effendi
Usman, Dkk, 1984. “Pengantar Psikologi”. Angkasa : Bandung
Soemanto
Wasty, 1990. “Psikologi Pendidikan”. Rineka Cipta : Jakarta
Purwanto
mangalin, 1955. “ Psikologi Pendidikan”. Bumi Angkasa : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar