Selasa, 28 Oktober 2014

Revolusi Industri

REVOLUSI INDUSTRI
Oleh : Agus Rasiwan
            Revolusi industri merupakan suatu perubahan secara cepat dibidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh Friedrich dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke 19. Revolusi yang pertama terjadi di Inggris sekitar tahun 1760.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian ilmiah yang dibantu oleh modal yang besar, banyak dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga dapat dibangun. Faktor penemu lain ialah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darby, seorang insinyur berkebangsaan Inggris yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Perkembangan tersebut menjadi pendorong munculnya masyarakat modern.
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukannya mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya Revolusi Industri  adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam. 
Ø  Selain faktor diatas adapun faktor-faktor lain penyebab revolusi industri :
1.      Terciptanya stabilitas politik.
2.      Inggris kaya bahan tambang, misalnya batu bara, bijih besi, timah, wol.
3.      Penemuan baru dibidang tekhnologi mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi.
4.      Majunya pelayaran dan perdagangan yang dapat menyediakan modal besar untuk bidang usaha.
5.      Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten), sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
6.      Adanya arus urbanisasi sebagai akibat Revolusi Agraria di pedesaan.

Ø  Tahap-tahap perkembangan industri :
1.      Domestic system (home industry)
Orang bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Setelah kerajinan jadi, disetorkan pada pengusaha dan upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan.
2.      Manufaktur
Ada tempat bekerja khusus dan majikan mengawasi cara kerja serta mutu produksinya. Biasanya tempat bekerja ada dibelakang rumah majikan, bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan rumah sebagai toko untuk menjual produk.
3.      Factory system
Dalam tahap ini industri sudah mulai menggunakan mesin. Tempatnya didaerah industri yang telah ditentukan. Pabrik hanyalah sebagai tempat kerja, sedangkan majikan tinggal ditempat lain. Demikian toko dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri didirikan ditempat lain. Jumlah tenaga kerjanya mencapai puluhan bahkan ratusan.

Ø  Kemunculan Revolusi Industri
Revolusi industri pertama terjadi di Inggris sekitar tahun 1750 an. Terjadinya Revolusi Industri ini dimulai saat ditemukannya mesi-mesin yang bertenaga uap/listrik mulai menggantikan tangan-tangan manusia dalam melakukan berbagai pekejaan. Saat itu pekerjaan tangan ini tidak dominan lagi dan mulai tergantikan dengan mesin-mesin.
            Tahun 1800-an dapat dipastikan bahwa revolusi industri ini mulai menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Momentum yang terpenting adalah peristiwa yang terjadi di Amerika dimana para pekerja berpendidikan dan terampil mulai memproduksi produk-produk dalam jumlah yang banyak (massal). Perkembangan ini mulai ditandai dengan munculnya pabrik-pabrik besar, dan tentunya membutuhkan sarana-prasaran angkutan, dan mulai dibangungnya infrastruktur jalur distribusi. Maka pada Tahun 1850 (revolusi industri ke-2) mulai dibuat jalur kereta api.
Pada Tahun 1900-an Revolusi industri mulai menyebar ke Rusia, China dan Asia tenggara. Apa yang terjadi di Eropa dan Amerika yaitu tumbuhnya pabrik-pabrik besar, ternyata terjadi juga di kawasan ini.
            Pada masa ini terdapat perkembangan industri garmen di mulai dengan dimulainya perkembangan mesin-mesin pembuat kain, baik yang menggunakan sistem rajut maupun dengan sistem tenun. Didalam bidang garmen/pembuatan pakaian, yang pada jaman dahulu dikerjakan dengan tangan, mulai dikerjakan dengan menggunakan mesin-mesin, saat itu di Eropa muncul mesin-mesin jahit pertama seperti Singer (Inggris) dan Pfaf (Jerman).
Berbagai jenis penemuan Revolusi Industri
Nama penemu
Alat yang ditemukan
Keistimewaan

1.    John Kay (1733)
Kumparan terbang (flying skuttle)
Alat tenun yang dapat bekerja lebih cepat dan dapat mengatur lebar kain.
2.    James Hargreaves (1764)
Mesin pemintal benang (spinning jenny)
Dapat memintal benag dalam jumlah banyak.
3.    Richard Acktwight
Mesin pemintal benang (spinning jenny)
Digerakkan mesin, mula-mula tenaga kuda, lalu tenaga air.
4.    Edmund Cartwight (1785)
Mesin tenun
Hasilnya berlipat ganda.
5.    James Watt (1782)
Mesin uap
Tenaga yang dibangkitkan berkekuatan tinggi
6.    Whitney (1794).
Cottongin,alat pemisah biji kapas dari serabutnya.
Kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
7.    Robert Fulton (1814)
Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap

8.    Thomas Bell (1785)
Cap selinder
Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.
Dampak adanya revolusi industri mencakup
ü  Bidang ekonomi :
-          Barang melimpah dan harga murah
-          Perusahaan kecil gulung tikar
-          Perdagangan makin berkembang
-          Transportasi makin lancar
ü  Bidang sosial :
-          Berkembangnya urbanisasi
-          Upah buruh rendah
-          Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
-          Adanya kesenjangan antara majikan dengan buruh
-          Munculnya “Revolusi Sosial”
-          Makin kuatnya sifat individualisme & menipisnya rasa solidaritas
ü  Bidang politik
-          Munculnya gerakan sosialis
-          Munculnya partai politik
-          Munculnya imperialisme modern
Dampak negatif Revolusi Industri     
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris yaitu upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Buruh anak banyak ditemukan pada masa Revolusi Industri, walaupun sebelum masa Revolusi Industri telah berkembang. Anak - anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil dan pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus terjadi hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di tahun 1234 dan 1994 yang melarang anak dibawah 9 tahun untuk bekerja, anak dilarang bekerja pada malam hari dan jam kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18 tahun.
Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka ragam dari kondisi rumah yang sangat baik dan pemilik yang makmur hingga perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah kumuh ini menggunakan toilet bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit juga kerap terjadi seperti wabah kolera, cacar air.