REVOLUSI INDUSTRI
Oleh : Agus Rasiwan
Revolusi industri merupakan suatu
perubahan secara cepat dibidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi
industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap
pakai. Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh Friedrich dan Louis
Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke 19. Revolusi yang pertama terjadi di
Inggris sekitar tahun 1760.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh
faktor keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian ilmiah yang dibantu
oleh modal yang besar, banyak dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga
dapat dibangun. Faktor penemu lain ialah penemuan yang dilakukan oleh Abraham
Darby, seorang insinyur berkebangsaan Inggris yang berhasil menggunakan batu
bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih
sempurna. Perkembangan tersebut menjadi pendorong munculnya masyarakat modern.
Pada
perkembangan selanjutnya, dengan ditemukannya mesin uap yang bisa dipergunakan
sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik semakin berkembang. Pada
gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan
temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar
berikutnya.
Faktor
yang melatar belakangi
terjadinya Revolusi Industri adalah
terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para
ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya
pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The
Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy
of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri,
perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber
daya alam.
Ø Selain
faktor diatas adapun faktor-faktor lain penyebab
revolusi industri :
1. Terciptanya
stabilitas politik.
2. Inggris
kaya bahan tambang, misalnya batu bara, bijih besi, timah, wol.
3. Penemuan
baru dibidang tekhnologi mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi.
4. Majunya
pelayaran dan perdagangan yang dapat menyediakan modal besar untuk bidang usaha.
5. Pemerintah
memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten),
sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
6. Adanya
arus urbanisasi sebagai akibat Revolusi Agraria di pedesaan.
Ø Tahap-tahap
perkembangan industri :
1. Domestic
system (home industry)
Orang bekerja di rumah
masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Setelah kerajinan jadi,
disetorkan pada pengusaha dan upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang
dikerjakan.
2. Manufaktur
Ada tempat bekerja khusus dan
majikan mengawasi cara kerja serta mutu produksinya. Biasanya tempat bekerja
ada dibelakang rumah majikan, bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian
depan rumah sebagai toko untuk menjual produk.
3. Factory
system
Dalam tahap ini industri sudah
mulai menggunakan mesin. Tempatnya didaerah industri yang telah ditentukan.
Pabrik hanyalah sebagai tempat kerja, sedangkan majikan tinggal ditempat lain.
Demikian toko dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri didirikan
ditempat lain. Jumlah tenaga kerjanya mencapai puluhan bahkan ratusan.
Ø Kemunculan Revolusi Industri
Revolusi industri pertama terjadi di Inggris sekitar
tahun 1750 an. Terjadinya Revolusi Industri ini dimulai saat ditemukannya
mesi-mesin yang bertenaga uap/listrik mulai menggantikan tangan-tangan manusia
dalam melakukan berbagai pekejaan. Saat itu pekerjaan tangan ini tidak dominan
lagi dan mulai tergantikan dengan mesin-mesin.
Tahun
1800-an dapat dipastikan bahwa revolusi industri ini mulai menyebar ke
seluruh Eropa dan Amerika.
Momentum yang terpenting adalah peristiwa yang terjadi di Amerika dimana para
pekerja berpendidikan dan terampil mulai memproduksi produk-produk dalam jumlah
yang banyak (massal). Perkembangan ini mulai ditandai dengan munculnya
pabrik-pabrik besar, dan tentunya membutuhkan sarana-prasaran angkutan, dan
mulai dibangungnya infrastruktur jalur distribusi. Maka pada
Tahun 1850 (revolusi industri ke-2) mulai dibuat jalur kereta api.
Pada Tahun 1900-an Revolusi industri mulai menyebar ke Rusia, China dan
Asia tenggara. Apa yang terjadi di Eropa dan Amerika yaitu tumbuhnya pabrik-pabrik
besar, ternyata terjadi juga di kawasan ini.
Pada masa ini terdapat
perkembangan industri garmen di
mulai dengan dimulainya perkembangan mesin-mesin pembuat kain, baik yang
menggunakan sistem rajut maupun dengan sistem tenun. Didalam bidang garmen/pembuatan
pakaian, yang pada jaman dahulu dikerjakan dengan tangan, mulai dikerjakan
dengan menggunakan mesin-mesin, saat itu di Eropa muncul mesin-mesin jahit
pertama seperti Singer (Inggris) dan Pfaf (Jerman).
Berbagai jenis penemuan Revolusi Industri
Nama penemu
|
Alat yang ditemukan
|
Keistimewaan
|
1.
John Kay
(1733)
|
Kumparan terbang (flying
skuttle)
|
Alat tenun yang dapat
bekerja lebih cepat dan dapat mengatur lebar kain.
|
2.
James
Hargreaves (1764)
|
Mesin pemintal benang
(spinning jenny)
|
Dapat memintal benag dalam
jumlah banyak.
|
3.
Richard
Acktwight
|
Mesin pemintal benang
(spinning jenny)
|
Digerakkan mesin,
mula-mula tenaga kuda, lalu tenaga air.
|
4.
Edmund
Cartwight (1785)
|
Mesin tenun
|
Hasilnya berlipat ganda.
|
5.
James
Watt (1782)
|
Mesin uap
|
Tenaga yang dibangkitkan
berkekuatan tinggi
|
6.
Whitney (1794).
|
Cottongin,alat
pemisah biji kapas dari serabutnya.
|
Kebutuhan
kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
|
7.
Robert Fulton (1814)
|
Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap
|
|
8.
Thomas Bell (1785)
|
Cap selinder
|
Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola
kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan
tenaga manusia.
|
Mesin uap
merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap
sebagai Bapak Revolusi Industri I. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin
lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan
III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.
Dampak adanya
revolusi industri mencakup
ü Bidang
ekonomi :
-
Barang melimpah dan
harga murah
-
Perusahaan kecil gulung
tikar
-
Perdagangan makin
berkembang
-
Transportasi makin
lancar
ü Bidang
sosial :
-
Berkembangnya
urbanisasi
-
Upah buruh rendah
-
Munculnya golongan
pengusaha dan golongan buruh
-
Adanya kesenjangan
antara majikan dengan buruh
-
Munculnya “Revolusi
Sosial”
-
Makin kuatnya sifat
individualisme & menipisnya rasa solidaritas
ü Bidang
politik
-
Munculnya gerakan
sosialis
-
Munculnya partai
politik
-
Munculnya imperialisme modern
Dampak negatif Revolusi
Industri
Dampak negatif revolusi industri khususnya di
Inggris yaitu upah buruh yang murah menyebabkan
timbulnya keresahan yang berakibat pada
munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Buruh anak
banyak ditemukan pada masa Revolusi Industri, walaupun sebelum masa Revolusi
Industri telah berkembang. Anak - anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil
dan pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus
terjadi hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di tahun
1234 dan 1994 yang melarang anak dibawah 9 tahun untuk bekerja, anak dilarang
bekerja pada malam hari dan jam kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18
tahun.
Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka
ragam dari kondisi rumah yang sangat baik dan pemilik yang makmur hingga
perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah kumuh ini menggunakan toilet
bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit
juga kerap terjadi seperti wabah kolera, cacar air.