Senin, 15 September 2014

Makalah tentang KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK & PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN KARAKTERISTIK & PERKEMBANGAN

Karakteristik adalah kemampuan untuk memadukan nalai-nilai yang menjadi filosopi atau pandangan dunia yang utuh,memperhatikan komitmen yang teguh dan responden yangkonsisten terhadap nilai-nilai itu dengan mengenerasikanpengalaman tertentu menjadi satu sistem nilai ( Notoatmodjo,2003 : 207 ).
Karakteristik adalah merupakan salah satu aspek kepribadian yang menggambarkan suatu susunan batin manusia yang nampakpada kelakuan dan perbuatan ( Purwato Heri 2000 ).
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu yang dimulai dari lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
1.      Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme ( fisik & psikis ) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2.      Progesif adalah perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif ( fisik ) maupun secara kualitatif (psikis).
3.      Berkesinambungan adalah perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara beraturan.

B.       PENGERTIAN PERKEMBANGAN FISIK & PSIKOMOTORIK
a.    Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya.

b.   Perkembangan perilaku psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).
Loree (1970 : 75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah :
1.      bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks dan
2.      Yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).

C.      PENGERTIAN MASA REMAJA, IMPLIKASI, SERTA PENDIDIKAN
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Pengertian implikasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:849) yaitu : Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.Dari pengertian yang telah dikemukaan sebelumnya yang disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya penelitian yang di lakukan, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam hal ini wisata spiritual akan mempengaruhi kelestarian lingkungan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

D.      KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK & PSIKOMOTIRIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN.

Periode ini individu / anak berpikir intuisif / berpikir mengandalkan ilham, anak-anak berimajinasi memperoleh kemampuan satu langkah berpikir mengkoordinasi pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri. Pada tahap ini remaja / individu dihadapkan pada temuan siapa mereka ? Bagaimana mereka nantinya ? Kemana tujuan mereka ?
Menuju dalam kehidupan yang penjajakan pilihan-pilihan alternatif terhadap peran karir merupakan hal penting. Pada tahap ini remaja memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak / berurutan 2 ragam kemampuan kognitif.
1. Kapasitas menggunakan hipotesis.
2.  Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak, logis dan idealisitk (berpikir tentang pemikiran itu sendiri).
Anggapan dasar seorang remaja akan berpikir hipotesis adalah berpikir mengenai sesuatu khususnya dalam pemecahan masalah dengan menggunakan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon, memiliki perhatian ke masa depan, etika ideal, dan sebagainya.

Guru dan orang tua mengetahui bahwa kecerdasan itu melibatkan interaksi aktif antara siswa dengan dunia disekitarnya. Oleh karenanya lingkungan siswa, seperti rumah tinggal, sekolahanya ditata sebaik-baiknya agar memberi efek positif terhadap perkembangan intelegensi anak. Terjadi proses asimilasi ( info baru digabung dalam pengetahuan yang akhirnya menimbulkan pergolakan kognitif yang tajam). Sekolah sebagai pelatihan-pelatihan intelektual, mempertahankan orientasi-orientasinya pada hal yang komprehensif yang dirancang untuk melatih remaja secara intelektual seperti kejuruan dan sosial, dalam perkembangan fisik, kognitif dan sosial orang tua dan guru harus terus memantau agar meningkatkan kemandirian remaja tertantang secaara intelektual oleh tugas akademis dan menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan sosial dan emosional sebagai sesuatu yang secara intrinsik penting dalam sekolah bagi remaja.

1 komentar: