OPINI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DARI BEBERAPA SEKOLAH
YANG TERDAPAT DI PONTIANAK
Akhir
belakangan ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita mendengar kebijakan
pemerintah khususnya dalam dunia pendidikan bahwasanya pemerintah akan
menerapkan kebijakan mengganti kurikulum yang lama yakni Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Kurikulum 2013. Hal ini dilakukan mengingat
banyaknya kejadian yang terjadi dilapangan mengenai kendala-kendala yang
dihadapi guru dalam penerapan KTSP dan juga sikap yang ditunjukkan generasi
muda akhir belakangan ini menunjukkan sikap yang mencerminkan penurunan moral
generasi bangsa.
Akhirnya
pada pertengahan Mei 2013, kebijakan itu diterapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pada saat itu yakni M. Nooh. Ada sebanyak 6.325 sekolah dengan
rincian masing-masing 2.598 SD, 1.436 SMP, 1.270 SMA dan 1.021 SMK. Awalnya
implementasi kurikulum dilaksanakan berbasis kabupaten/kota. Namun melihat
mepetnya waktu, pelaksanaan kurikulum akhirnya berbasis provinsi. Yang pada
mulanya penerapannya rata-rata diterapkan disekolah yang berakreditasi A namun
akhirnya hampir ke seluruh sekolah dengan tingkatan akreditasi B dan
seterusnya.
Termasuk
juga penerapan Kurikulum 2013 di Pontianak, dibeberapa sekolah di Pontianak,
yang sudah menerapkan dan ada juga yang baru menerapkan Kurikulum 2013. Banyak pendapat
yang dikeluarkan oleh guru-guru bersangkutan, khususnya guru-guru IPS dan Mata
Pelajaran Sejarah terkait kurikulum tersebut.
Dalam
Impementasinya di berbagai sekolah baik itu dari tingkat SMP/Mts dan SMA/MA
guru-guru mendeskripsikan penerapan Kurikulum 2013 berbeda-beda. Ada guru yang
senang dengan keluarnya Kurikulum 2013 dengan alasan terdapat aspek penilaian
yang digunakan oleh guru dalam menilai sebagai aktivitas siswa sehingga guru
tidak hanya menilai siswa dari keaktifan sehari-hari saja. Namun selain
kemudahan itu, guru juga direpotkan dengan penerapan yang kurikulum 2013,
karena ada beberapa guru yang merasa terlalu banyak aspek penilaian yang
dilakukan, sehingga buku penilaian saja tebalnya hampir sama dengan satu buku
skripsi.
Pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran kuriulum 2013 adalah untuk
penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan
(tahu apa) yang terintegrasi, yaitu dengan pendekatan scientific. Hal ini
merupakan pembeda dari Kurikulum sebelumnya yakni KTSP yang hanya Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi.
Dari perbedaan ini, sudah dapat jelas
terlihat dan dapat kita pilih sendiri sebenarnya mana kurikulum yang
benar-benar dibutuhkan dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya pada saat
ini. Dari pengakuan beberapa guru SMP-SMA di Pontianak, dengan impelementasi
Kurikulum 2013, siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar karena siswa dituntut
mandiri untuk menemukan dan kemudian menyampaikan materti yang dipelajarinya. namun
kenyataannya pada penerapan ini pula, pemerintah tidak dapat mendukung secara
penuh karena berdasarkan pengakuan beberapa guru, didalam pelaksaan Kurikulum
2013 guru disusahkan dengan lambatnya penyebaran Buku Paket/ Bahan ajar yang
pada ketetapannya didalam kurikulum 2013 ini buku paket/ Bahan ajar itu
ditetapkan oleh pemerintah, dalam artian semua materi diatur oleh pemerintah
dan harus didapat dari pemerintah.
Nah, sebenarnya kurikulum 2013 ini baik
untuk di terapkan, namun untuk poin kecocokan dalam pelaksaannya mungkin belum
sepadan dengan apa yang dilakukan pemerintah untuk menyelaraskan penerapannya. Karena
dari satu aspek saja masih belum merata. Banyak guru yang menyambut baik
kurikum ini, namun ada juga yang menyambut dengan kecewa karena hal seperti itu
tadi. Sebagai warga negara yang berpikir cerdas dan juga kita sebagai calon
guru maka sebaiknya kita harus percaya pada program yang dilaksanakan
pemerintah. Jangan memberikan respon yang negatif terlebih dahulu sebelum
melihat efek dari prakteknya. Kurikulum 2013 toh juga dilakukan pemerintah
secara bertahap, yaitu untuk tahun ajaran 2013/2014 dilaksanakan pada kelas I
dan IV di tingkat SD , kelas VII di tingkat SMP dan kelas X di tingkat SMA.
Untuk tahun ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan lagi pada tingkat kelas lainnya
hingga nanti pada tahun ajaran 2015/2016 kurikulum 2013 ini baru benar-benar
akan diterapkan pada seluruh tingkat kelas di semua jenjang pendidikan.