Senin, 15 September 2014

MAKALAH SEJARAH ASIA TIMUR BARU “ KEMERDEKAAN CINA “

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Republik Rakyat Cina (RRC) yang juga disebut Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh wilayah kebudayaan, sejarah, dan geografis yang dikenal sebagai Cina. Sejak didirikan pada 1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis Cina (PKC). Sekalipun seringkali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaanperusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.
China merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang dan sangat mempengaruhi sejarah-sejarah negara-negara lainnya. Sejarah China dimulai dari masa Dinasti sampai runtuhnya sistem kekaisaran Dinasti Manchu tahun 1912. Kemudian China menjadi sebuah negara nasionalis dibawah Sun Yat Sen. Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.

B.       Rumusan Masalah
a.    Kapan berdirinya Republik Rakyat China ?
b.    Kapan masuknya paham komunis di China ?
c.    Apa yang menyebabkan bersatunya Partai Komunis dan Nasionalis di China?
d.   Kapan China bebas dari Penjajahan ?
C.      Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui kapan berdirinya Republik Rakyat China
b.      Untuk mengetahui kapan paham komunis di China
c.       Untuk mengetahui apa yang menyebabkan partai komunis dan nasionalis di China bersatu
d.      Untuk mengetahui kapan China merdeka dari belenggu penjajahan

D.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan makalah ini difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan keadaan Kerajaan Sintang.

E.       Metode Pengumpulan Data
Data penyusunan makalah ini diperoleh dengan studi kepustakaan, yaitu suatu metode dengan membaca secara telaah tentang Kerajaan Sintang.














BAB II
PEMBAHASAN
A.      Berdirinya Republik China  (ZHONGHUAMINGUO)
Pada tanggal 1 januari 1912, Dr. Sun Yat sen diambil sumpahnya sebagai presiden di Nanjing, sehingga Republik China dapat dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. pemerintahan sementara yang baru tersebut mengambil alih penanggalan masehi sebagai ganti penanggalan tradisional China dan menyatakan bahwa tahun 1912 sebagai tahun republik (Minguo) yang pertama. Keesokan harinya, tanggal 2 januari 1912, Dr. Sun Yat Sen mengucapkan suatu proklamasi yang isinya menyatakan bahwa pemerintahan Dinasti Qing yang telah berlangsung selama 200 tahun itu dari hari ke hari telah menjadi semakin buruk, sehingga rakyat memutuskan untuk menggulingkannya.
Dr. Sun menyatakan pula bahwa landasan suatu negara adalah rakyat. Berbagai bangsa utama yang menghuni China, yakni Han, Manchu, mongol, Hui, dan Tibet akan dipersatukan menjadi suatu bangsa yang besar. Sebagai simbol persatuan itu, ditetapkanlah bendera China yang baru, yaitu bendera Lima warna: merah, kuning, biru, putih, hitam. Lima warna itu tentu saja melambangkan lima suku bangsa utama di atas.
Dr. Sun Yat Sen selanjutnya membentuk kabinet yang anggotanya terdiri dari:
-            Huang Xing                     : Mentri Peperangan
-            Wu Dingfang                   : Mentri Luar Negeri
-            Wang Zhonghui               : Mentri Kehakiman
-            Cai Yuanpei                     : Mentri Pendidikan
-            Chen jindao                      : Mentri Keuangan
-            Zhang Qian                      : Mentri Perdagangan Dan industri
-            Dang Shouqian                : Mentri Dalam Negeri
Sementara itu, pemerintah manchu makin menyadari bahwa kekuasaan mereka sudah sulit dipertahankan lagi, sehingga pada tanggal 12 Februari 1912, Ibsuri Long yu terpaksa mengeluarkan sebuah maklumat yang juga ditanda tangani oleh Yuan Shikai sebagai perdana menteri . isi maklumat itu menyatakan bahwa ibusuri beserta kaisar Xuandong (Puyi) yang masih kanak- kanak menyerahkan kedaulatannya pada seluruh rakyat China. Dimaklumkan pula bahwa bentuk pemerintahan China selanjutnya adalah republik. Dengan demikian, peristiwa ini bukan saja merupkan akhir bagi Dinasti Qing, melainkan juga sistem kekaisaran yang telah berlangsung di China selama ribuan tahun.
Ada beberpa pendapat dan alasan mengapa Dr. Sun bersedia melepaskan jabatannya sebagai presiden setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qing.
1.        Pertama, hal ini sesuai dengan sumpah akan menjalankan kewajibannya sebagi pemimpin hingga pemerintahan monarki absolut runtuh dan China menjadi suatu negara yang berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan lainnya.
2.        Kedua, ada pendapat yang mengatakan bahwa telah terjadi beda pendapat antara Dr. Sun dengan pemimpin- Pemimpin pemerintah sementara lainnya. Dr. Sun saat itu berpendapat bahwa China saat itu belum siap dengan sistem undang- undang dasar dan lebih memilih untuk memberlakukan pemerintahan militer terlebuh dahulu. Tetapi sebaliknya, para pemimpin lain menghendaki agar undang- undang dasar segera diberlakukan.
3.        Ketiga, adalah kebesaran hati Dr. Sun demi mencegah timbulnya perang saudar antara pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Yuan Shikai di utara atas dasar mandat yang diberikan kekaisaran dengan pendukungnya diselatan.
Pemerintahan berhenti Dr. Sun dikabulkan dan pada tanggal 15 februari 1912. Yuan Sikai diangkat sebagai presiden dengan Li Yuanhong sebagai wakilnya, tetapi baru dilantik tanggal 10 Maret tahun itu. Ibu kota dipindah dari Nanjing ke Beijing. Pada hari yang sama, Dewan Nasional memaklumkan undang- undang dasar sementara.
a.      Masa Pemerintahan Yuan Shikai
Yuan ternyata tidak memghendaki adanya pemerintahan demokratis yang di cita- citakan Dr. Sun. Ia tidak menginginkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Parlemen baru bersidang pada bulan April 1913. Yuan berupaya memperbesar kekuasaannya dengan merancang undang- undang dasar baru yang memusatkan kekuasaan di tangannya selaku presiden. Sebelumnya, anggota parlemen yang berasal dari Guomindang mengusulkan bahwa segenap keputusan presiden hendaknya disetujui oleh perdana mentari yang bertanggung jawab terhadap parlemen. Yuan tidak menyukai usulan itu dan memancar seluruh anggota parlemen yang berasal Guomindang. Undang- undang dasar baru yang disahkan pada bulan Mei 1914 itu memperbesar kekuasaan presiden dan memanjangkan masa jabatannya dari 5 menjadi 10 tahun.
Bersamaan dengan itu, meletuskan perang Dunia I ( 1914- 1918), dan jepang yang militerismenya sedang bangkit menggunakan kesempatan tersebut untuk meluaskan wilayahnya di daratan China. Saat itu, jepang masih sakit hati terhadap jerman yang menolak keinginannya memperoleh semenajung Liaodong sebagai pampasan atas kekalahan China dalam perang China-Jepang ( 1894- 1895). Oleh karenanya, ia lalui bergabung dengan pihak sekutu yang menjadi musuh jerman. Pada bulan Agustus 1914, didudukinya Shandong serta Qingdao yang menjadi wilayah jajahan jerman.
Bahkan jepang bertindak lebih berani lagi dengan mengajukan Dua puluh satu tututan (ershiyitiao) kepada presiden Yuan Shikai pada tanggal 18 januari 1915; dimana bila tuntutan- tuntutan itu tidak dipenuhi, china akan menjadi semacam jajahan jepang. Dua puluh satu tuntutan itu dapat diringkas menjadi lima bagian sebagai berikut;
1.        China harus menyetujui penyerahan bekas jajahan jerman kepada jepang di provinsi Shandong yang saat itu telah berhasil dikuasainya serta menuntut dibukanya beberapa kota lagi sebagai pelabuhan terbuka.
2.        Penyewaan kota- kota, wilayah dan jalan kereta api di Manchuria selatan, Mongolia Dalam, Port Arthur, dan Dairen akan di perpanjang menjadi 99 tahun. Di wilayah- wilayah ini, orang jepang boleh menyewa tanah, melakukan perjalanan, atau tinggal di sana. Jepang memperoleh hak untuk membuka tambang dan jalan- jalan kereta api. China harus mengangkat bangsa jepang sebagi penasihat- penasihat resminya.
3.        Perusahaan Hanyebing, yakin perusahaan tambang dan pengecoran besi terbesar China, hendaknya dijadikan perusahaan gabungan China – jepang, dan pemerintan China tidak boleh menjulanya tanpa seizin jepang.
4.        China berjanji untuk tidak menyerahkan atau menyewakan pelabuhan atau teluk kepada bangsa lain tanpa seizin jepang.
5.        China harus menggunakan orang jepang sebagai penasihat pemerintah pusat. Lembaga kepolisaian di berbagai distrik harus diawasi bersama antara orang jepang dan tionghoa. China harus membeli kebutuhan 50% mesiunnya atau lebih dari jepang atau medirikan perusahan senjata gabungan China – Jepang.
Dua puluh satu tuntutan itu bocor juga, sehingga jepang pada tanggal 14 februari 1915 terpaksa menyukai adanya tututan- tuntutan terhadap China itu, namun hanya menyebutkan 11 butir saja. Yuan Shikai selaku presiden tidak bersedia meluluskan pemerintahan itu, sehingga jepang pada tanggal 7 Mei 1915 meneluarkan ultimatum kepada China. Akhirnya, hanya tiga bagian pertama saja yang diteima dengan beberapa peribahan yang meringankan. Rakyat yang merasa terhina dengan tuntutan jepang itu lalu mengadakan pemboikatan terhadap berang- barang jepang. Yuan berhasil memanipulasi parlemen agar setuju dengan pengangkatan dirinya sebagai kaisar dan mengubah bentuk pemerintahan dari republik menjadi monarki. Setelah diberitahu oleh parlemen bahwa ia diangkat sebagai kaisar, Yuan sesuai adat Tionghoa berpura- pura menolak hingga tiga kali. Ia kemudian menetapkan tanggal 1 januari 1916 sebagai hari penobatannya. Kegemparan terjadi dan banyak orang menentang hal tersebut.
Pada tanggal 23 februari 1916, ia mengeluarkan pernyataan penundaan  penobatan dirinya dan membatalkannya sama sekali pada tanggal 22 Maret 1916. Para pengikut Guomindang tidak sabar lagi dengan kekacawan dalam bidang pemerintahan itu. Mereka lalu membentuk pemerintahan baru di kanton dengan Li Yuanhong- yang saat itu masih menjabat sebagai wakil presiden – sebagai pemimpinnya.

b.      Era Para Gubernur Militer ( Warlord )
Adanya para warlord ini menyebabkan pemerintahan pusat hanya tinggal nama saja. Kondisi ini berlangsung dari tahun 1916 hingga penyatuan kembali China oleh Chiang Kaishek (Mandarin: Jiang Jieshi) pada tahun 1928. Mereka menyatakan pada China Bahwa jika China bersedia memutuskan hubungan diplomatiknya dan menyatakan perang terhadap jerman, pihak Barat akan mempertimbangkan penundaan pembayaran pengganti kerugian selama pemberontakan Boxer. Tarnyata pihak China menyetujuinya dan memutuskan hubungan diplomatik dengan jerman pada tanggal 14 maret 1917. Kini langkah selanjutnya tinggal menyatakan perang terhadap jerman. Perdana mentri Duan Qirui setuju untuk mengeluarkan pernyataan perang tersebut. rapat gubernur- gubrenur militer yang di adakan tanggal 26 April juga mendukungnya. Beberpa hari kemudian, kabinet dengan suara bulat memberikan persetujuan pula. Tetapi, anggota parlemen tidak menyetujui hal tersebut dan karenanya Duan meminta presiden agar membubarkan agar membubarkan parlemen. Inilah yang mewakili warlordisme di China.
Pemerintahan sementara di selatan dengan Dr. Sun sebagai pemimpinnya didirikan pada bulan september 1917 dan dinyatakan sebagai pemerintahan satu- satunya yang sah menurut undang- undang dasar.

B.       Masuknya Paham Komunisme di China
Perang Dunia I meruntuhkan sistem monarki Di Rusia. Czar Nicholas II ditrurunkan dari tahtanya dan di bunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya, Rusia menjadi republik sosialis ( dikenal dengan nama Uni Soviet ) di bawah pimpinan Lenin. Pemerintahan baru itu ingin membina hubungan diplomatik dengan China serta menyebarkan paham kominisme di sana. Pada tahun 1919, Voitchinski mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di Shanghai. Lebih jauh lagi, pemerintaha soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk mengadakan perundingan menegani daerah- daerah ekstra teritorial dan pelabuhan- pelabuhan yang pernah dirampas Rusia dari China. Uni Soviet menyatakan bahwa daerah- daerah itu akan dikembangkan pada dikembalikan pada China. Namun, Joffe tidak mendapat sambutan  hangat di Beijing, sehingga ia akhirnya beralih pada pemerintahan Guomindang  di selatan.
Dr. Sun menerima  tawaran bantuan Joff, namun ia berpendapat bahwa paham kominus tidak dapat diterapkan di China dan joff juga meneyetujui pandangan ini; sebagaimna yang di tuangkan dalam manifeto bersama tertanggal 26 januari 1923. Joffe kembali menggulangi kesediaan pemerintah Uni Soviet untuk menembalikan wilayah- wilayah yang dahulu pernah direbut dari China. Dengan demikian, terjalinlah hubungan antara pemerintah Guomindang dengan Uni soviet.
a.      Republik China Setelah Penyatuan
Zhang Zuolin digantikan oleh putranya yang bernama Zhang Xueliang sebagai penguasa daerah Manchuria. Kendati di ancam oleh jepang agar tidak bergabung dengan republik China yang telah bersatu itu, pada tanggal 29 Desember 1928. Zhang mengibarkan bendera Republik China dan mengirimkan telegram pernyataan setia pada pemerintah pusat. Dengan demikian, wilayah manchuria telah kembali ke pangkuan republik.
Ibu kota republik yang baru bersatu itu dipindahkan ke Nanjing, sedangkan Beijing diubah namanya menjadi Beibing, yang artinya “perdamaian di Utara”. Tetapi, para duta asing tidak ikut pindah ke Nanjing, melainkan tetap berdiam di Beibing. Kini tibalah saat untuk mengatur kembali administrasi pemerintahan. Suatu undang- undang organik dimaklumkan pada bulan oktober 1928 dan akan berlaku hingga ditetapkannya undang- undang dasar. Menurut undang- undang ini, fungsi pemerintahan di bagi menjadi lima lembaga atau Yuan, yakni yuan eksekituf, legislatif, yudikatif, penguji, dan pengawas. Ketiga yuan pertama sama dengan yang berlaku di Barat, sedangkan dua yang terakhir bersifat Khas China sepenuhnya. Yuan penguji tugasnya adalah melakukan pengangatan para pengawai negeri melalui ujian, sedangkan yuan pengawas bertujuan mengawasi segala sesuatu yang berhubungan dengan jalannya roda pemerintahan. Kekuasaan tersebar berada ditangan panitia pekerja pusat Gu0mindang. Pada tanggal 12 Mei 1931, sidang itu menghasilkan kesepakatan untuk menerima suatu undang- undang dasar sementara dan penghapusan jabatan presiden. Kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan Negara yang diketuai oleh Jiang Jieshi.

C.      Nasionalis dan Komunis Bersatu Menghadapi Jepang
Partai komunis Tionghoa menyadari bahwa kedudukannya di provinsi Jiangsi itu tidak dapat depertahankan lagi. Mereka lalau mengundaurkan diri dan menagadakan perjalanan panjang yang selanjutnya dikenal sebagai peristiwa Long march. Di monggolia Dalam, jepang membentuk pemerintahan boneka yang dipimpin oleh pangeran Te ( alias Demchugdongrub, 1902- 1966 ), seorang nasionalis Mongolia. Partai komunis Tionghoa pada tanggal 1 Agustus 1935 meneluarkan seruan agak rakyat China bersatu padu mealwan jepang. Timbul dorongan kuat di kalangan tentara untuk memaksa pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap agresi jepang. Karena itu, pada tanggal 6 Juni 1936, pecahlah pemberontakan di Guangdong dan Guangxi yang dipimpin oleh Chen jitang dan Zongren. Zhang Xueliang datang ke tempat itu dan dengan hormat mengutarakan saran- sarannya kepada Jiang:
1.        Agar semua partai dan golongan di izinkan untuk bersama- sama memebela negeri dari ancaman jepang.
2.        Menghentikan semua perang saudara.
3.        Melepasakan semua tahanan politik di Shanghai yang sesungguhnya merupakan kaum patriot.
4.        Pembebasan semua tahanan politik.
5.        Menjamin kebebasan rakyat untuk mengadakan rapat atau mendirikan perkumpulan.
6.        Memberikan kesempatan kepada rakyat untuk turut serta membela negara.
7.        Menjalankan amanat politik Dr. Sun Yat Sen.
8.        Segera mengandakan konferensi penyelamatan Negara ( nasional salvation Conference )

D.      Kemerdekaan China dan Berdirinya Republik Rakyat China ( Zhonghua Renmin Gongheguo )
Menyadari bahwa kesempatan untuk mengusir pasukan jepang dari daratan china tinggal selangkah lagi. Mao Zedong pada tanggal 1 okober 1949 mengumumkan berdirinya Republik Rakyat China dengan ia sendiri sebagai keturunannya dan di bantu enam wakil: istri Dr. Sun Yat Sen (song Qingling), Zhu De, Li Qishen, Zhang Lan,Liu Shaoqi, dan Gao Gang. Jendral Zhu De menjabat pula sebagai pemimpin Tertinggi tentara republik Rakyat China. Zhou Enlai menjabat sebagai perdana Mentri dan sekaligus mentri Luar negeri. Beijing dinyatakan sebagai ibukota republik rakyat baru ini. Pemerintahan Mao lalu menjalin hubungan dengan Uni Soviet, sehingga malam harinya pemerintah soviet menyatakan pengakuannya bagi Republik Rakyat China serta memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Jiang.
Pemerintahan nasionalis segera terusir kembali dari kanton pada tanggal 14 oktober 1949 dan terpaksa pindah ke Chongqing. Ini pun tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 28 November 1949, tentara Merah berhasil menguasainya. Pemerintahan Jiang melarikan diri ke Taibei yang terletak di pulau Formasa (taiwan), di mana pada tanggal 1 maret 1950, jiang memangku kembali jabatannya sebagi presiden.
Negara- negara satelit Uni soviet menayatkan pengakuannya bagi rakyat Republik China, India menyatakan pengakuannya pada tanggal 30 Desember 1949, sehingga merupakan negara di luar blok soviet pertama yang mengeakui pemerintahan Mao. Inggris menyusul mengakui Republik Rakyat China pada tanggal 6 januari, sehingga menjadi negara demokratis Barat pertama yang mengadakan hubungan dengan pemerintahan komunis yang lahir itu. Hubungan dengan Uni soviet menjadi makin erat dengan di undangnya Mao ke Moskow pada tanggal 15 februari 1950 untuk membicarakan persahabatan di antara kedua negara.
a.      Masa Awal Republik Rakyat China
Cina merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula, Cina diperintah secara otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 China menjadi sebuah wilayah yang dikuasai oleh idiologi komunis.
Pasca terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, komunisme tumbuh sebagai idiologi yang cocok dengan kondisi masyarakat petani dan dapat menumbangkan sebuah rezim yang tidak berpihak pada rakyat. Akhirnya pada tahun 1921 Partai Komunis China (PKC) berdiri atas desakan Sneevliet. Pada awal berdirinya antara kuomintang dengan PKC berjalan beriringan, bahkan anggota kuomintang juga anggota dari PKC. Setelah Perang Dunia II, wilayah yang tadinya diduduki oleh Jepang menjadi rebutan antara Kuomintang dengan PKC. Dengan PKC berusaha menduduki China utara dan tidak merebut kota-kota besar, sedangkan kuomintang berusaha menduduki kota-kota besar.
Tetapi mengenai wilayah manchuria kedua partai sama-sama bersikeras ingin menduduki wilayah itu. Ketegangan pun semakin meningkat, pada tahun 1947 kontak senjata antara nasionalis dengan komunis terjadi. Pada tahun 1948 dengan strategi “desa mengepung kota” kota Manchuria berhasil diduduki oleh Komunisme dibawah pimpinan Lin Piao. Setelah itu kota seperti Shantung, Tientsin, Peking juga berhasil diduduki. Dengan jatuhnya kota-kota tersebut Chiang Kai Sek dengan partai Kuomintang sadar bahwa dia tidak akan dapat bertahan lagi di China.
Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang yang dimulai dari tahun 1945 sampai pada 1949 mengakibatkan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.
Beberapa kebijakan yang mencengangkan diambil oleh Mao pada masa awal berdirinya RRC. Misalnya Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan. Lompatan Jauh Kedepan ini bertujuan menjadikan China setara dengan negara-negara di Eropa. Tetapi kebijakan ini gagal, maka selanjutnya Mao menjalankan Revolusi Kebudayaan. Revolusi Kebudayaan ini dilihat sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Cina.
Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya. Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
RRC merupakan suatu negara komunis meskipun sejumlah ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis karena sistem ekonominya yang kapitalis. Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap dan telah banyak melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Cina menuju sistem berbasiskan pasar. Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalisme,
Partai Komunis Cina tetap berkuasa dan telah mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kumpulan-kumpulan yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet.
Para pengkritik reformasi ekonomi - biasanya masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat berhaluan kiri, menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.
Rezim RRC sering dikatakan sebagai otokratis, komunis dan sosialis. Ia juga dilihat sebagai kerajaan komunis. Anggota komunis yang bersayap lebih ke kiri menjulukinya negara kapitalis.
Memang, negara Cina semakin lama semakin menuju ke arah sistem ekonomi bebas. Dalam suatu dokumen resmi yang dikeluarkan baru-baru ini, pemerintah menggariskan administrasi negara berdasarkan demokrasi, meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.
Pemerintah RRC dikawal oleh Partai Komunis Cina (CCP). Walaupun terdapat sedikit banyak gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu yang sekarang diadakan di peringkat kampung dan sebagian badan perwakilan menampakkan sikap tegas mereka dari masa ke masa, partai ini terus memiliki kawalan terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan.
Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk mengusir elemen-elemen penentangan terhadap pemerintahannya, ia pada masa yang sama juga mencoba mengurangi penentangan dengan memajukan ekonomi, membenarkan tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para penentang yang dianggap tidak berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.
Penyaringan terhadap dakyah-dakyah politik juga rutin, dan RRC secara berang menghapuskan protes atau organisasi apapun yang dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya, seperti yang terjadi di Tiananmen pada tahun 1989. Akan tetapi, media republik rakyat ini semakin aktif menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di peringkat bawahan pemerintahan. RRC juga begitu berhasil menghalangi gerakan informasi, dan ada masanya mereka terpaksa mengganti polisi mereka sebagai tindakan balas terhadap protes rakyat. Walaupun penentangan berstruktur terhadap CCP tidak dibenarkan sama sekali, demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan dibiarkan.
Baru-baru ini, Hu Jintao yang ingin memopulerkan gambaran konservatif, meningkatkan pengawalan pemernitahan atas harian-harian, termasuk harian-harian luar termasuk New York Times. Namun tidak dinafikan ini kemungkinan juga bersumber dari sifat harian-harian Barat yang sering menyeleweng dalam memberi laporan yang sebenarnya dan bersifat angkuh dan biadab serta tidak faham sensitivitas negara Timur.
Popularitas PKC di kalangan rakyat sukar diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, dan apabila orang Cina ditanya secara sendirinya pula, ada sebagian yang menyokong dan ada pula yang membangkang. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apapun. Antara masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial di antara kaya dan miskin dan gejala suap yang berlaku karena biokrasi pemerintahan.
Terdapat juga partai politik yang lain di RRC, walaupun mereka hanya sekadar sub-partai atau parti yang rapat dengan PKC. PKC mengadakan dialog dengan mereka melalui suatu badan perhubungan khusus, yang dinamai Dewan Perhubungan Cadangan Rakyat Cina (CPPCC) yang dipertimbangkan RRC. Cara ini lebih disukai pemerintahan dibandingkan pemilu. Kendati begitu, partai ini secara totalnya tidak memberi kesan apapun terhadap polisi dan dasar-dasar kerajaan. Fungsi badan perhubungan khusus ini lebih kepada mata luaran CPP, walaupun terdapat pengawai badan ini di semua tingkat pemerintahan.

















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
China merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang dan sangat mempengaruhi sejarah-sejarah negara-negara lainnya. Sejarah China dimulai dari masa Dinasti sampai runtuhnya sistem kekaisaran Dinasti Manchu tahun 1912. Kemudian China menjadi sebuah negara nasionalis dibawah Sun Yat Sen. Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.













Daftar Pustaka
http://madehistoryca.blogspot.nl/2012/05/sejarah-revolusi-cina.html di akses 13 April 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Cina_Benteng di akses 13 April 2014
http://lestaridwi91.wordpress.com/2013/11/04/revolusi-cina-1911/ di akses 14 April 2014
http://khalish-hafidz.blogspot.nl/2013/01/cina-perkembangan-pemerintahan-cina.html di akses 14 April 2014
http://us.dunia.news.viva.co.id/news/read/352583-19-9-1931--jepang-menjajah-china di akses 15 April 2014

http://jiagong.blogspot.nl/2013/09/mengenang-pembantaian-sadis-di-zaman.html di akses 15 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar