BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Republik Rakyat Cina (RRC) yang juga disebut Republik Rakyat Tiongkok
(RRT) adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh wilayah
kebudayaan, sejarah, dan geografis yang dikenal sebagai Cina. Sejak didirikan
pada 1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis Cina (PKC). Sekalipun
seringkali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini
telah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah
masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaanperusahaan milik
pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan
satu partai.
China merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang dan sangat
mempengaruhi sejarah-sejarah negara-negara lainnya. Sejarah China dimulai dari
masa Dinasti sampai runtuhnya sistem kekaisaran Dinasti Manchu tahun 1912.
Kemudian China menjadi sebuah negara nasionalis dibawah Sun Yat Sen. Setelah
Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang
berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang
menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1
Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan
sebuah negara komunis.
B. Rumusan
Masalah
a.
Kapan berdirinya
Republik Rakyat China ?
b.
Kapan masuknya
paham komunis di China ?
c.
Apa yang
menyebabkan bersatunya Partai Komunis dan Nasionalis di China?
d.
Kapan China
bebas dari Penjajahan ?
C. Tujuan
Penulisan
a.
Untuk mengetahui
kapan berdirinya Republik Rakyat China
b.
Untuk mengetahui
kapan paham komunis di China
c.
Untuk mengetahui
apa yang menyebabkan partai komunis dan nasionalis di China bersatu
d.
Untuk mengetahui
kapan China merdeka dari belenggu penjajahan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan makalah ini difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan
dengan keadaan Kerajaan Sintang.
E. Metode
Pengumpulan Data
Data penyusunan makalah ini diperoleh dengan studi kepustakaan, yaitu
suatu metode dengan membaca secara telaah tentang Kerajaan Sintang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Berdirinya Republik China (ZHONGHUAMINGUO)
Pada
tanggal 1 januari 1912, Dr. Sun Yat sen diambil sumpahnya sebagai presiden di
Nanjing, sehingga Republik China dapat dianggap mulai berdiri pada tanggal
tersebut. pemerintahan sementara yang baru tersebut mengambil alih penanggalan
masehi sebagai ganti penanggalan tradisional China dan menyatakan bahwa tahun
1912 sebagai tahun republik (Minguo)
yang pertama. Keesokan harinya, tanggal 2 januari 1912, Dr. Sun Yat Sen
mengucapkan suatu proklamasi yang isinya menyatakan bahwa pemerintahan Dinasti
Qing yang telah berlangsung selama 200 tahun itu dari hari ke hari telah
menjadi semakin buruk, sehingga rakyat memutuskan untuk menggulingkannya.
Dr.
Sun menyatakan pula bahwa landasan suatu negara adalah rakyat. Berbagai bangsa
utama yang menghuni China, yakni Han, Manchu, mongol, Hui, dan Tibet akan
dipersatukan menjadi suatu bangsa yang besar. Sebagai simbol persatuan itu,
ditetapkanlah bendera China yang baru, yaitu bendera Lima warna: merah, kuning,
biru, putih, hitam. Lima warna itu tentu saja melambangkan lima suku bangsa
utama di atas.
Dr.
Sun Yat Sen selanjutnya membentuk kabinet yang anggotanya terdiri dari:
-
Huang Xing : Mentri Peperangan
-
Wu Dingfang : Mentri Luar Negeri
-
Wang Zhonghui :
Mentri Kehakiman
-
Cai Yuanpei : Mentri Pendidikan
-
Chen jindao : Mentri Keuangan
-
Zhang Qian : Mentri Perdagangan Dan
industri
-
Dang Shouqian :
Mentri Dalam Negeri
Sementara
itu, pemerintah manchu makin menyadari bahwa kekuasaan mereka sudah sulit
dipertahankan lagi, sehingga pada tanggal 12 Februari 1912, Ibsuri Long yu
terpaksa mengeluarkan sebuah maklumat yang juga ditanda tangani oleh Yuan
Shikai sebagai perdana menteri . isi maklumat itu menyatakan bahwa ibusuri
beserta kaisar Xuandong (Puyi) yang masih kanak- kanak menyerahkan
kedaulatannya pada seluruh rakyat China. Dimaklumkan pula bahwa bentuk
pemerintahan China selanjutnya adalah republik. Dengan demikian, peristiwa ini
bukan saja merupkan akhir bagi Dinasti Qing, melainkan juga sistem kekaisaran
yang telah berlangsung di China selama ribuan tahun.
Ada
beberpa pendapat dan alasan mengapa Dr. Sun bersedia melepaskan jabatannya
sebagai presiden setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qing.
1.
Pertama,
hal ini sesuai dengan sumpah akan menjalankan kewajibannya sebagi pemimpin
hingga pemerintahan monarki absolut runtuh dan China menjadi suatu negara yang
berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan lainnya.
2.
Kedua,
ada pendapat yang mengatakan bahwa telah terjadi beda pendapat antara Dr. Sun
dengan pemimpin- Pemimpin pemerintah sementara lainnya. Dr. Sun saat itu
berpendapat bahwa China saat itu belum siap dengan sistem undang- undang dasar
dan lebih memilih untuk memberlakukan pemerintahan militer terlebuh dahulu.
Tetapi sebaliknya, para pemimpin lain menghendaki agar undang- undang dasar
segera diberlakukan.
3.
Ketiga,
adalah kebesaran hati Dr. Sun demi mencegah
timbulnya perang saudar antara pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Yuan
Shikai di utara atas dasar mandat yang diberikan kekaisaran dengan pendukungnya
diselatan.
Pemerintahan
berhenti Dr. Sun dikabulkan dan pada tanggal 15 februari 1912. Yuan Sikai
diangkat sebagai presiden dengan Li Yuanhong sebagai wakilnya, tetapi baru
dilantik tanggal 10 Maret tahun itu. Ibu kota dipindah dari Nanjing ke Beijing.
Pada hari yang sama, Dewan Nasional memaklumkan undang- undang dasar sementara.
a.
Masa
Pemerintahan Yuan Shikai
Yuan
ternyata tidak memghendaki adanya pemerintahan demokratis yang di cita- citakan
Dr. Sun. Ia tidak menginginkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Parlemen
baru bersidang pada bulan April 1913. Yuan berupaya memperbesar kekuasaannya
dengan merancang undang- undang dasar baru yang memusatkan kekuasaan di
tangannya selaku presiden. Sebelumnya, anggota parlemen yang berasal dari Guomindang mengusulkan bahwa segenap
keputusan presiden hendaknya disetujui oleh perdana mentari yang bertanggung
jawab terhadap parlemen. Yuan tidak menyukai usulan itu dan memancar seluruh
anggota parlemen yang berasal Guomindang.
Undang- undang dasar baru yang disahkan pada bulan Mei 1914 itu memperbesar
kekuasaan presiden dan memanjangkan masa jabatannya dari 5 menjadi 10 tahun.
Bersamaan
dengan itu, meletuskan perang Dunia I ( 1914- 1918), dan jepang yang
militerismenya sedang bangkit menggunakan kesempatan tersebut untuk meluaskan
wilayahnya di daratan China. Saat itu, jepang masih sakit hati terhadap jerman
yang menolak keinginannya memperoleh semenajung Liaodong sebagai pampasan atas
kekalahan China dalam perang China-Jepang ( 1894- 1895). Oleh karenanya, ia
lalui bergabung dengan pihak sekutu yang menjadi musuh jerman. Pada bulan
Agustus 1914, didudukinya Shandong serta Qingdao yang menjadi wilayah jajahan
jerman.
Bahkan
jepang bertindak lebih berani lagi dengan mengajukan Dua puluh satu tututan (ershiyitiao) kepada presiden Yuan Shikai
pada tanggal 18 januari 1915; dimana
bila tuntutan- tuntutan itu tidak dipenuhi, china akan menjadi semacam jajahan
jepang. Dua puluh satu tuntutan itu
dapat diringkas menjadi lima bagian sebagai berikut;
1.
China harus menyetujui
penyerahan bekas jajahan jerman kepada jepang di provinsi Shandong yang saat
itu telah berhasil dikuasainya serta menuntut dibukanya beberapa kota lagi
sebagai pelabuhan terbuka.
2.
Penyewaan kota- kota,
wilayah dan jalan kereta api di Manchuria selatan, Mongolia Dalam, Port Arthur,
dan Dairen akan di perpanjang menjadi 99 tahun. Di wilayah- wilayah ini, orang
jepang boleh menyewa tanah, melakukan perjalanan, atau tinggal di sana. Jepang
memperoleh hak untuk membuka tambang dan jalan- jalan kereta api. China harus
mengangkat bangsa jepang sebagi penasihat- penasihat resminya.
3.
Perusahaan Hanyebing,
yakin perusahaan tambang dan pengecoran besi terbesar China, hendaknya
dijadikan perusahaan gabungan China – jepang, dan pemerintan China tidak boleh
menjulanya tanpa seizin jepang.
4.
China berjanji untuk
tidak menyerahkan atau menyewakan pelabuhan atau teluk kepada bangsa lain tanpa
seizin jepang.
5.
China harus menggunakan
orang jepang sebagai penasihat pemerintah pusat. Lembaga kepolisaian di
berbagai distrik harus diawasi bersama antara orang jepang dan tionghoa. China
harus membeli kebutuhan 50% mesiunnya atau lebih dari jepang atau medirikan
perusahan senjata gabungan China – Jepang.
Dua
puluh satu tuntutan itu bocor juga, sehingga jepang pada tanggal 14 februari 1915
terpaksa menyukai
adanya tututan- tuntutan terhadap China itu, namun hanya menyebutkan 11 butir saja.
Yuan Shikai selaku presiden tidak bersedia meluluskan pemerintahan itu,
sehingga jepang pada tanggal 7 Mei 1915 meneluarkan ultimatum kepada China.
Akhirnya, hanya tiga bagian pertama saja yang diteima dengan beberapa peribahan
yang meringankan. Rakyat yang merasa terhina dengan tuntutan jepang itu lalu
mengadakan pemboikatan terhadap berang- barang jepang. Yuan berhasil
memanipulasi parlemen agar setuju dengan pengangkatan dirinya sebagai kaisar
dan mengubah bentuk pemerintahan dari republik menjadi monarki. Setelah
diberitahu oleh parlemen bahwa ia diangkat sebagai kaisar, Yuan sesuai adat
Tionghoa berpura- pura menolak hingga tiga kali. Ia kemudian menetapkan tanggal
1 januari 1916 sebagai hari penobatannya. Kegemparan terjadi dan banyak orang
menentang hal tersebut.
Pada
tanggal 23 februari 1916, ia mengeluarkan pernyataan penundaan penobatan dirinya dan membatalkannya sama
sekali pada tanggal 22 Maret 1916. Para pengikut Guomindang tidak sabar lagi
dengan kekacawan dalam bidang pemerintahan itu. Mereka lalu membentuk
pemerintahan baru di kanton dengan Li Yuanhong- yang saat itu masih menjabat
sebagai wakil presiden – sebagai pemimpinnya.
b.
Era Para
Gubernur Militer
(
Warlord )
Adanya
para warlord ini menyebabkan pemerintahan pusat hanya tinggal nama saja.
Kondisi ini berlangsung dari tahun 1916 hingga penyatuan kembali China oleh
Chiang Kaishek (Mandarin: Jiang Jieshi) pada tahun 1928. Mereka menyatakan
pada China Bahwa jika China bersedia memutuskan hubungan diplomatiknya dan
menyatakan perang terhadap jerman, pihak Barat akan mempertimbangkan penundaan
pembayaran pengganti kerugian selama pemberontakan Boxer. Tarnyata pihak China
menyetujuinya dan memutuskan hubungan diplomatik dengan jerman pada tanggal 14
maret 1917. Kini langkah selanjutnya tinggal menyatakan perang terhadap jerman.
Perdana mentri Duan Qirui setuju untuk mengeluarkan pernyataan perang tersebut.
rapat gubernur- gubrenur militer
yang
di adakan tanggal 26 April juga mendukungnya. Beberpa hari kemudian, kabinet
dengan suara bulat memberikan persetujuan pula. Tetapi, anggota parlemen tidak
menyetujui hal tersebut dan karenanya Duan meminta presiden agar membubarkan
agar membubarkan parlemen.
Inilah yang mewakili warlordisme di
China.
Pemerintahan
sementara di selatan dengan Dr. Sun sebagai pemimpinnya didirikan pada bulan
september 1917 dan dinyatakan sebagai pemerintahan satu- satunya yang sah
menurut undang- undang dasar.
B.
Masuknya Paham Komunisme di China
Perang
Dunia I meruntuhkan sistem monarki Di Rusia. Czar Nicholas II ditrurunkan dari
tahtanya dan di bunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya,
Rusia menjadi republik sosialis ( dikenal dengan nama Uni Soviet ) di bawah
pimpinan Lenin. Pemerintahan baru itu ingin membina hubungan diplomatik dengan
China serta menyebarkan paham kominisme di sana. Pada tahun 1919, Voitchinski
mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di Shanghai. Lebih jauh lagi,
pemerintaha soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk mengadakan
perundingan menegani daerah- daerah ekstra teritorial dan pelabuhan- pelabuhan
yang pernah dirampas Rusia dari China. Uni Soviet menyatakan bahwa daerah-
daerah itu akan dikembangkan pada dikembalikan pada China. Namun, Joffe tidak
mendapat sambutan hangat di Beijing,
sehingga ia akhirnya beralih pada pemerintahan Guomindang di selatan.
Dr.
Sun menerima tawaran bantuan Joff, namun
ia berpendapat bahwa paham kominus tidak dapat diterapkan di China dan joff
juga meneyetujui pandangan ini; sebagaimna yang di tuangkan dalam manifeto
bersama tertanggal 26 januari 1923. Joffe kembali menggulangi kesediaan
pemerintah Uni Soviet untuk menembalikan wilayah- wilayah yang dahulu pernah
direbut dari China. Dengan demikian, terjalinlah hubungan antara pemerintah Guomindang dengan Uni soviet.
a.
Republik China Setelah Penyatuan
Zhang
Zuolin digantikan oleh putranya yang bernama Zhang Xueliang sebagai penguasa
daerah Manchuria. Kendati di ancam oleh jepang agar tidak bergabung dengan
republik China yang telah bersatu itu, pada tanggal 29 Desember 1928. Zhang
mengibarkan bendera Republik China dan mengirimkan telegram pernyataan setia
pada pemerintah pusat. Dengan demikian, wilayah manchuria telah kembali ke
pangkuan republik.
Ibu
kota republik yang baru bersatu itu dipindahkan ke Nanjing, sedangkan Beijing
diubah namanya menjadi Beibing, yang artinya “perdamaian di Utara”. Tetapi,
para duta asing tidak ikut pindah ke Nanjing, melainkan tetap berdiam di Beibing. Kini
tibalah saat untuk mengatur kembali administrasi pemerintahan. Suatu undang-
undang organik dimaklumkan pada bulan oktober 1928 dan akan berlaku hingga
ditetapkannya undang- undang dasar. Menurut undang- undang ini, fungsi
pemerintahan di bagi menjadi lima lembaga atau Yuan, yakni yuan eksekituf,
legislatif, yudikatif, penguji, dan pengawas. Ketiga yuan pertama sama dengan
yang berlaku di Barat, sedangkan dua yang terakhir bersifat Khas China
sepenuhnya. Yuan penguji tugasnya
adalah melakukan pengangatan para pengawai negeri melalui ujian, sedangkan yuan pengawas bertujuan mengawasi segala
sesuatu yang berhubungan dengan jalannya roda pemerintahan. Kekuasaan tersebar
berada ditangan panitia pekerja pusat Gu0mindang. Pada tanggal 12 Mei 1931,
sidang itu menghasilkan kesepakatan untuk menerima suatu undang- undang dasar
sementara dan penghapusan jabatan presiden. Kekuasaan tertinggi berada di
tangan Dewan Negara yang diketuai oleh Jiang Jieshi.
C.
Nasionalis dan Komunis Bersatu Menghadapi Jepang
Partai
komunis Tionghoa menyadari bahwa kedudukannya di provinsi Jiangsi itu tidak
dapat depertahankan lagi. Mereka lalau mengundaurkan diri dan menagadakan
perjalanan panjang yang selanjutnya dikenal sebagai peristiwa Long march. Di monggolia Dalam, jepang
membentuk pemerintahan boneka yang dipimpin oleh pangeran Te ( alias
Demchugdongrub, 1902- 1966 ), seorang nasionalis Mongolia. Partai komunis
Tionghoa pada tanggal 1 Agustus 1935 meneluarkan seruan agak rakyat China
bersatu padu mealwan jepang. Timbul dorongan kuat di kalangan tentara untuk
memaksa pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap agresi jepang. Karena itu,
pada tanggal 6 Juni 1936, pecahlah pemberontakan di Guangdong dan Guangxi yang
dipimpin oleh Chen jitang dan Zongren. Zhang Xueliang datang ke tempat itu dan
dengan hormat mengutarakan saran- sarannya kepada Jiang:
1.
Agar semua partai dan
golongan di izinkan untuk bersama- sama memebela negeri dari ancaman jepang.
2.
Menghentikan semua
perang saudara.
3.
Melepasakan semua
tahanan politik di Shanghai yang sesungguhnya merupakan kaum patriot.
4.
Pembebasan semua
tahanan politik.
5.
Menjamin kebebasan
rakyat untuk mengadakan rapat atau mendirikan perkumpulan.
6.
Memberikan kesempatan
kepada rakyat untuk turut serta membela negara.
7.
Menjalankan amanat
politik Dr. Sun Yat Sen.
8.
Segera mengandakan
konferensi penyelamatan Negara ( nasional
salvation Conference )
D.
Kemerdekaan China dan Berdirinya Republik Rakyat China
( Zhonghua Renmin Gongheguo )
Menyadari
bahwa kesempatan untuk mengusir pasukan jepang
dari daratan china tinggal selangkah lagi. Mao Zedong pada tanggal 1 okober
1949 mengumumkan berdirinya Republik Rakyat China dengan ia sendiri sebagai
keturunannya dan di bantu enam wakil: istri Dr. Sun Yat Sen (song Qingling),
Zhu De, Li Qishen, Zhang Lan,Liu Shaoqi, dan Gao Gang. Jendral Zhu De menjabat
pula sebagai pemimpin Tertinggi tentara republik Rakyat China. Zhou Enlai
menjabat sebagai perdana Mentri dan sekaligus mentri Luar negeri. Beijing
dinyatakan sebagai ibukota republik rakyat baru ini. Pemerintahan Mao lalu
menjalin hubungan dengan Uni Soviet, sehingga malam harinya pemerintah soviet
menyatakan pengakuannya bagi Republik Rakyat China serta memutuskan hubungan
diplomatik dengan pemerintahan Jiang.
Pemerintahan
nasionalis segera terusir kembali dari kanton pada tanggal 14 oktober 1949 dan terpaksa pindah ke
Chongqing. Ini pun tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 28 November
1949, tentara Merah berhasil menguasainya. Pemerintahan Jiang melarikan diri ke
Taibei yang terletak di pulau Formasa (taiwan), di mana pada tanggal 1 maret 1950,
jiang memangku kembali jabatannya sebagi presiden.
Negara-
negara satelit Uni soviet menayatkan pengakuannya bagi rakyat Republik China,
India menyatakan pengakuannya pada tanggal 30 Desember 1949, sehingga merupakan
negara di luar blok soviet pertama yang mengeakui pemerintahan Mao. Inggris
menyusul mengakui Republik Rakyat China pada tanggal 6 januari, sehingga
menjadi negara demokratis Barat pertama yang mengadakan hubungan dengan
pemerintahan komunis yang lahir itu. Hubungan dengan Uni soviet menjadi makin
erat dengan di undangnya Mao ke Moskow pada tanggal 15 februari 1950 untuk
membicarakan persahabatan di antara kedua negara.
a.
Masa Awal Republik Rakyat China
Cina
merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan
sebuah pemerintahan
pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula, Cina diperintah secara
otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 China menjadi sebuah wilayah
yang dikuasai oleh idiologi komunis.
Pasca
terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, komunisme tumbuh sebagai idiologi yang
cocok dengan
kondisi masyarakat petani dan dapat menumbangkan sebuah rezim yang tidak berpihak pada rakyat.
Akhirnya pada tahun 1921 Partai Komunis China (PKC) berdiri atas desakan Sneevliet. Pada
awal berdirinya antara kuomintang
dengan PKC berjalan beriringan,
bahkan
anggota kuomintang juga anggota dari PKC. Setelah Perang Dunia II, wilayah yang tadinya diduduki oleh
Jepang menjadi rebutan antara Kuomintang dengan PKC. Dengan PKC berusaha menduduki
China utara dan tidak merebut kota-kota besar, sedangkan kuomintang berusaha menduduki
kota-kota besar.
Tetapi
mengenai wilayah manchuria kedua partai sama-sama bersikeras ingin menduduki wilayah itu. Ketegangan
pun semakin meningkat, pada tahun 1947 kontak senjata antara nasionalis dengan
komunis terjadi. Pada tahun 1948 dengan strategi “desa mengepung kota” kota Manchuria berhasil
diduduki oleh Komunisme dibawah pimpinan Lin Piao. Setelah itu kota seperti Shantung,
Tientsin, Peking juga berhasil diduduki. Dengan jatuhnya kota-kota tersebut Chiang Kai Sek
dengan partai Kuomintang sadar bahwa dia tidak akan dapat bertahan lagi di China.
Perang
Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang yang dimulai dari tahun 1945 sampai pada 1949
mengakibatkan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai
Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao
Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.
Beberapa kebijakan yang mencengangkan diambil oleh Mao
pada masa awal berdirinya RRC. Misalnya Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi
Kebudayaan. Lompatan Jauh Kedepan ini bertujuan menjadikan China setara dengan
negara-negara di Eropa. Tetapi kebijakan ini gagal, maka selanjutnya Mao
menjalankan Revolusi Kebudayaan. Revolusi Kebudayaan ini dilihat sebagai
balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung
pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun
oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan
sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari
masyarakat Cina.
Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di
bawah kepemimpinan Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh
pengaruhnya. Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan
dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang telah
mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
RRC merupakan suatu negara komunis meskipun sejumlah
ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis karena
sistem ekonominya yang kapitalis. Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara
bertahap dan telah banyak melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan
sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Cina menuju sistem
berbasiskan pasar. Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalisme,
Partai Komunis Cina tetap berkuasa dan telah
mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kumpulan-kumpulan yang
dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet.
Para pengkritik reformasi ekonomi - biasanya
masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat berhaluan kiri, menunjukkan bukti
bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi
lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat PHK
di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh
budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah
dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial
negara semakin terancam.
Rezim RRC sering dikatakan sebagai otokratis, komunis
dan sosialis. Ia juga dilihat sebagai kerajaan komunis. Anggota komunis yang
bersayap lebih ke kiri menjulukinya negara kapitalis.
Memang, negara Cina semakin lama semakin menuju ke
arah sistem ekonomi bebas. Dalam suatu dokumen resmi yang dikeluarkan baru-baru
ini, pemerintah menggariskan administrasi negara berdasarkan demokrasi,
meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.
Pemerintah RRC dikawal oleh Partai Komunis Cina (CCP).
Walaupun terdapat sedikit banyak gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu
yang sekarang diadakan di peringkat kampung dan sebagian badan perwakilan
menampakkan sikap tegas mereka dari masa ke masa, partai ini terus memiliki
kawalan terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan.
Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk
mengusir elemen-elemen penentangan terhadap pemerintahannya, ia pada masa yang
sama juga mencoba mengurangi penentangan dengan memajukan ekonomi, membenarkan
tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para penentang yang dianggap tidak
berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.
Penyaringan terhadap dakyah-dakyah politik juga rutin,
dan RRC secara berang menghapuskan protes atau organisasi apapun yang
dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya, seperti yang terjadi di
Tiananmen pada tahun 1989. Akan tetapi, media republik rakyat ini semakin aktif
menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di peringkat
bawahan pemerintahan. RRC juga begitu berhasil menghalangi gerakan informasi,
dan ada masanya mereka terpaksa mengganti polisi mereka sebagai tindakan balas
terhadap protes rakyat. Walaupun penentangan berstruktur terhadap CCP tidak
dibenarkan sama sekali, demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan
dibiarkan.
Baru-baru ini, Hu Jintao yang ingin memopulerkan
gambaran konservatif, meningkatkan pengawalan pemernitahan atas harian-harian, termasuk
harian-harian luar termasuk New York Times. Namun tidak dinafikan ini
kemungkinan juga bersumber dari sifat harian-harian Barat yang sering
menyeleweng dalam memberi laporan yang sebenarnya dan bersifat angkuh dan biadab
serta tidak faham sensitivitas negara Timur.
Popularitas PKC di kalangan rakyat sukar diukur,
karena tiada pemilu di tingkat nasional, dan apabila orang Cina ditanya secara
sendirinya pula, ada sebagian yang menyokong dan ada pula yang membangkang.
Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan
mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apapun.
Antara masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial di
antara kaya dan miskin dan gejala suap yang berlaku karena biokrasi pemerintahan.
Terdapat juga partai politik yang lain di RRC,
walaupun mereka hanya sekadar sub-partai atau parti yang rapat dengan PKC. PKC
mengadakan dialog dengan mereka melalui suatu badan perhubungan khusus, yang
dinamai Dewan Perhubungan Cadangan Rakyat Cina (CPPCC) yang dipertimbangkan
RRC. Cara ini lebih disukai pemerintahan dibandingkan pemilu. Kendati begitu,
partai ini secara totalnya tidak memberi kesan apapun terhadap polisi dan
dasar-dasar kerajaan. Fungsi badan perhubungan khusus ini lebih kepada mata
luaran CPP, walaupun terdapat pengawai badan ini di semua tingkat pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
China merupakan negara yang memiliki sejarah yang
panjang dan sangat mempengaruhi sejarah-sejarah negara-negara lainnya. Sejarah
China dimulai dari masa Dinasti sampai runtuhnya sistem kekaisaran Dinasti
Manchu tahun 1912. Kemudian China menjadi sebuah negara nasionalis dibawah Sun
Yat Sen. Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis
Cina dan Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina
Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai
di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat
Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.
Daftar Pustaka
http://madehistoryca.blogspot.nl/2012/05/sejarah-revolusi-cina.html
di akses 13 April 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Cina_Benteng
di akses 13 April 2014
http://lestaridwi91.wordpress.com/2013/11/04/revolusi-cina-1911/
di akses 14 April 2014
http://khalish-hafidz.blogspot.nl/2013/01/cina-perkembangan-pemerintahan-cina.html
di akses 14 April 2014
http://us.dunia.news.viva.co.id/news/read/352583-19-9-1931--jepang-menjajah-china
di akses 15 April 2014
http://jiagong.blogspot.nl/2013/09/mengenang-pembantaian-sadis-di-zaman.html
di akses 15 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar