RESUME
REVOLUSI PERANCIS
REVOLUSI PERANCIS
Oleh : Agus Rasiwan
Revolusi
Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial dalam sejarah
Perancis. Pada saat itu, kaum Demokrat dan para pendukung Republikanisme
bersatu menjatuhkan sistem pemerintahan Monarki (Kerajaan) Absolut, yang
dianggap terlalu kaku dan memberikan keistimewaan berlebih pada keluarga
kerajaan dan golongan bangsawan. Raja Louis XVI (pemimpin negara saat itu)
misalnya, bisa hidup mewah dan menghambur-hamburkan dana kerajaan, sementara
sebagian rakyatnya hidup miskin. Singkat kata rakyat menghendaki pemerintahan
yang memerhatikan hak-hak mereka. Dalam revolusi Perancis, mereka menggunakan
slogan “ Persamaan, Kebebasan, dan Persaudaraan “ (Liberte, Egalite, Fraternite).
Sedangkan
menurut Wikipedia Ensiklopedia Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah
Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para Demokrat dan
pendukung Republikanisme menjatuhkan Monarki Absolut di Perancis dan memaksa
gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Revolusi Perancis
berakhir pada November 1799 dengan dibubarkannya Monarki Absolut di Perancis
yang diganti dengan bentuk negara Monarki terbatas dan kemudian selanjutnya
menjadi Republik.
Latar Belakang
Sebuah
revolusi besar yang mengubah tatanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang
terjadi di Perancis menjadikan golongan masyarakat sebagai kaum penggerak dalam
ruang lingkup ini adalah warga kota yang berkeinginan menggantikan peranan kaum
bangsawan dan gereja dalam pemerintah maupun perekonomian. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Sebab Umum
a.
Munculnya Aliran
Rasionalisme dan Aukflarung ( Abad ke-18)
Sebagai
akibat dari Renaissance dan Humanisme, dengan kritik-kritik yang tajam dari
mereka untuk menghantam dan melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka
adalah sebagai pendorong munculnya Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu
itu penuh dengan kesalahan.
b.
Munculnya aliran
Romantika ( 1750 )
Romantik adalah paham yang menganggap perasaan dan
kpribadian lebih penting daripada rasio. Romantik menganjurakan agar masyarakat
Eropa kembali pada alam. Sebagai reaksi dari kemunculan paham Rasionalisme,
Romantika sangat menghargai insting sehingga dalam insting tersebut nantinya
merajalela dikalangan rakyat jelata dan mengharuskan serta meneruskan
perjuangan yang tidak mungkin dilanjutkan oleh Rasionalisme. Salah satu tokoh
aliran ini adalah J.J Rousseau.
c.
Revolusi Amerika
( 1774 – 1783 )
Pada
saat terjadinya peperangan di Amerika untuk menjalankan sebuah Revolusi
Amerika, Perancis mengirim pasukan untuk membantu Amerika dibawah pimpinan
Lafayette untuk membantu menghadapi Inggris. Namun setelah kembali ke Perancis,
pasukan Perancis tersebut mengalami dan merasakan tentang paham baru tentang
Hak Asasi Manusia dan Demokrasi, sehingga mereka berkeinginan untuk merubah
pemerintahan Perancis yang Absolut, menindas rakyat dan tidak mengenal Hak
Asasi Manusia.
d.
Pengaruh
Feodalisme di Eropa yang berasal dari abad pertengahan
Dengan adanya pembagian otoritas yang tidak
merata menyebabkan munculnya golongan bangsawan yang mempunyai hak istimewa
yang bertindak semena-mena terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak rakyat
dan rakyat hanya dibebani kewajiban (pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini
makin lama makin dirasakan oleh rakyat, yang akhirnya menyebabkan Revolusi
Perancis.
e.
Absolut Monarki
yang begitu buruk
Absolut Monarki pada masa Louis XVI adalah
kekuasaan Absolute yang paling buruk pada masanya, dengan sifatnya yang
Despotisme, sehingga orang-orang yang mengkritik kebijakan kerajaan akan
ditindas dengan kejam. Akibatnya, hidup masyarakat jadi terkekang dan tidak ada
lagi kemerdekaan.
f.
Vacuum Of Power
( Kekosongan Kekuasaan )
Hal inilah yang terjadi di Perancis
sehingga mendorong masyarakatnya untuk mengadakan Reformasi dan Revolusi untuk
mengisi kekosongan kekuasaan pemerintahan.
2.
Sebab Khusus
Sebab khusus yang menjadi pemicu dan
menyebabkan meletusnya Revolusi Perancis dalah masalah keuangan negara. Sejak
wafatnya Louis XIV, negara mengalami kekurangan perbelanjaan karena
dihambur-hamburkan oleh raja dan para bangsawan untuk kepentingan pribadi.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka negara melakukan pinjaman uang ke
negara lain yang mengakibatkan negara mengalami kebangkrutan karena utang
negara melebihi pemasukan yang diperoleh negara. Akibatnya negara mewajibkan
para bangsawan untuk membayar pajak. Namun, para bangsawan menolaknya karena
menuru mereka masalah pajak adalah persoalan rakyat seluruhnya.
Oleh sebab itu mereka mengusulkan untuk
mengundang kembali State General (Dewan Permusyawaratan Rakyat) dan raja pun
menyetujuinya. Dari sinilah awal mula Revolusi Perancis terjadi.
Kronologis
Revolusi Perancis
Secara
garis besar kronologisnya berlangsung, Revolusi Perancis terdiri dari tujuh
tahapan, yaitu :
a.
Etats Generaux,
yaitu dibukanya kembali Dewan Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 5 Mei 1789.
b.
Assemble
Natioanale, yaitu pembentukan Dewan Nasional oleh golongan yang mewakili rakyat
sebagai perwakilan bangsa Perancis pada 17 Juni 1789.
c.
Constituante,
pemerintahan baru (rakyat oposisi) yang menggantikan masa pemerintahan rezim
orde lama (raja dan para bangsawan) pada tahun 1789-1791.
d.
Legislatif,
pemerintahan Borjuis (bangsawan baru) dengan bentuk negara berupa
constitutional monarchie pada tahun 1791-1792.
e.
Convention,
pemerintahan rakyat jelata dibawah pemerintahan Rebespiere, dengan bentuk
negara berupa Republik. (1792-1795)
f.
Directuire,
kembalinya pemerintahan Borjuis dengan membagi kekuasaan eksekutif kepada
kelima orang direktur (1795-1799)
g.
Consulat,
pemerintahan yang dipimpin oleh tiga orang consul dan pada masa inilah
munculnya Napoleon sebagai seorang pemimpin yang dictator (1799-1804).
Pembukaan
kembali dewan tersebut pada tanggal 5 Mei 1789, kemudian diadakanlah siding
yang diikuti oleh perwakilan dari tiga golongan/tingkatan masyarakat. Namun
terjadi perselisihan antar golongan pada saat etats generaux dilaksanakan
hingga akhirnya sidang etats generaux itupun dibubarkan tanpa pengambilan
keputusan apapun.
Karena
lemahnya pengaruh raja pada saat persidangan etats generaux, itulah yang
dimanfaatkan oleh rakyat golongan III. 17 Juni 1789 masyarakat golongan III
Perancis yang terdiri dari para pedangan dan rakyat ini melakukan suatu gerakan
revolusioner dan langsung mengambil inisiatif untuk membentuk Assemble Nationale
(Dewan Nasional).
Pada
tanggal 20 Juni 1789, dewan tersebut menyelenggarakan sidang pertama dan
mengganti nama menjadi Assemble Nationale Constituante (Dewan Konstitusi
Nasional). Hingga pada 27 Juni, Louis XVI memerintahkan untuk kaum bangsawan
dan pendeta untuk bergabung kedalam majelis Nasional. Namun banyak diantaranya
yang menolak dan memaksa raja agar dapat menggunakan kekuatannya untuk melawan
majelis Nasional.
Hingga
akhirnya pada tanggal 14 Juni 1789 rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille
yang merupakan lambing Absolutisme Monarchie karena didalamnya dipenjarakan
para pemimpin rakyat yang dulu berani menentang kekuasaan dan kesewenangan
pemerintah Absolute Monarchie. Penyerangan atas penjara tersebut didasarkan
atas, karena :
1.
Penjara Bastille
merupakan gudang persenjataan dan makanan
2.
Membebaskan
tawanan politik yang dapat mendukung gerakan Revolusi
3.
Membebaskan
orang-orang tidak berdosa yang telah ditangkap dan dipenjarakan secara
semena-mena kedalam Bastille.
Dengan
direbutnya penjara tersebut dianggap sebagai permulaan dari Revolusi dan
dijadikan sebagai “Hari Nasional Perancis”. Sejak itu raja dan golongan
bangsawan tidak berkuasa lagi, namun kaum Burjois yang berkuasa dan memegang
tampuk pemerintahan.
Dasar
dari pemerintahan baru ini adalah´”Declaration
Des Droits I’homme Et Du Citoyen”, yaitu pernyataan hak-hak manusia dan
warga negara yang diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789.
Setelah
penyusunan UUD selesai, maka badan constitutional bubar pada tahun 1791 dan
digantikan dengan pemerintahan yang disebut Legislatif. Selanjutnya pada
tanggal 14 Juli 1790 UUD Perancis telah berhasil dirancang dan disahkan. Namun
pasca Revolusi ini sering terjadi perebutan kekuasaaan antara kaum Borjuis
(bangsawan baru) yang menginginkan constitutional monarchie dengan rakyat
jelata yang menginginkan negara Republik.
Hingga
akhirnya dibawah kepemimpinan Robespiere, negara Perancis berubah menjadi
sebuah negara Republik (1792). Pada saat pemerintahan Robespiere inilah sering
pula disebut dengan pemerintahan teror. Namun juga dilihat lebih jauh lagi
pemerintah inilah yang menyelamatkan negara Perancis dari keruntuhan.
Kenapa
disebut sebagai pemerintahan teror, alasannya berbagai kebijakan yang
dikeluarkan oleh Robespiere. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain sebagai
berikut:
-
Dibentuknya
pemerintahan Revolusioner serta Comite de State General sebagai badan
Eksekutif.
-
Adanya kebijakan
Levee En Messe yang mengharuskan bagi semua orang yang dapat bertempur untuk
masuk tentara.
-
Perbersihan para
penghianat negara
-
Kekayaan milik
para bangsawan dan gereja yang melarikan diri ke luar negeri disita dan dijual
untuk kepentingan negara.
Namun
akhirnya tidak lama berselang golongan Bosjuis berhasil mengulingkan kekuasaan Roberpiere
pada tahun 1795, mereka kemudian membentuk pemerintahan Directure yang
dijalankan oleh lima orang direktur, yaitu : Barra, Mouli, Gobier, Roger Ducas,
dan Seiyes yang berkuasa sampai dengan 1799. Karena kepemerintahannya yang
lemah dan penuh dengan korupsi menyebabkan pemerintahan yang diciptakan kaum
borjuis ini menjadi boomerang untuk diri mereka sendiri.
Memanfaatkan
hal tersebut Napoleon Bonaporte berinisiatif untuk mengambil alih kursi
kepemerintahan yang ada. Pada tahun 1799, dengan kekuatan militernya Napoleon
berhasil membubarkan pemerintahan directur dan membentuk pemerintahan baru yang
disebut consulat. Pada akhirnya Perancis menjadi sebuah negara yang
pemerintahannya otokrasi yang dipimpin oleh Napoleon sebagai pucuk pemerintahan
Perancis.
Dampak Revolusi
Perancis
Revolusi
Perancis sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat Perancis dan juga Dunia.
Dampak Revolusi Perancis dilihat dari berbagai, aspek :
a.
Politik
1.
Berkembangnya
Supremasi Hukum
Tersusunnya
: UUD Perancis. Code Civil/Code Napoleon (Masa Napoleon)
2.
Munculnya
Pemerintahan Republik
Terciptanya
sistem pemilihan kepala negara/pemerintahan yang ditunjuk langsung oleh rakyat.
3.
Berkembangnya
paham Demokrasi
Tercipta
karena terbentuknya Code Napoleon yang intisarinya tentang kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan.
4.
Meluasnya paham
Nasionalisme
Terciptanya
karena semboyan Liborte, Egalitte, Fraternite yang artinya kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan.
5.
Timbulnya aksi
Revolusioner
b.
Ekonomi
1.
Penghapusan
Glida
Glida
merupakan perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan
perlindungan usaha dari pemerintah.
2.
Tumbuhnya
industry yang besar
3.
Penghapusan
sistem pajak Feodal
c.
Sosial
1.
Penghapusan
Feodalisme
2.
Munculnya
susunan masyarakat baru
3.
Adanya peningkatan
pendidikan
Dampak Revolusi Perancis terhadap dunia.
Dilihat dari berbagai aspek, diantaranya :
a.
Politik
1.
Menyebarnya
paham Liberalisme
2.
Berkembangnya
paham Demokrasi
3.
Meluasnya paham
Nasionalisme
4.
Menyebarnya aksi
Revolusioner
b.
Ekonomi
1.
Munculnya industry-industri
besar
2.
Peralihan
Perdangan (Monopoli Terhapus)
c.
Sosial
1.
Penghapusan
Feodalisme
2.
Berkembangnya
pendidikan dan pengajaran
3.
Meningkatnya
supremasi hukum