Jumat, 19 September 2014

Revolusi Perancis

RESUME
REVOLUSI PERANCIS
Oleh    : Agus Rasiwan

            Revolusi Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial dalam sejarah Perancis. Pada saat itu, kaum Demokrat dan para pendukung Republikanisme bersatu menjatuhkan sistem pemerintahan Monarki (Kerajaan) Absolut, yang dianggap terlalu kaku dan memberikan keistimewaan berlebih pada keluarga kerajaan dan golongan bangsawan. Raja Louis XVI (pemimpin negara saat itu) misalnya, bisa hidup mewah dan menghambur-hamburkan dana kerajaan, sementara sebagian rakyatnya hidup miskin. Singkat kata rakyat menghendaki pemerintahan yang memerhatikan hak-hak mereka. Dalam revolusi Perancis, mereka menggunakan slogan “ Persamaan, Kebebasan, dan Persaudaraan “ (Liberte, Egalite, Fraternite).
            Sedangkan menurut Wikipedia Ensiklopedia Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para Demokrat dan pendukung Republikanisme menjatuhkan Monarki Absolut di Perancis dan memaksa gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Revolusi Perancis berakhir pada November 1799 dengan dibubarkannya Monarki Absolut di Perancis yang diganti dengan bentuk negara Monarki terbatas dan kemudian selanjutnya menjadi Republik.

Latar Belakang
            Sebuah revolusi besar yang mengubah tatanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang terjadi di Perancis menjadikan golongan masyarakat sebagai kaum penggerak dalam ruang lingkup ini adalah warga kota yang berkeinginan menggantikan peranan kaum bangsawan dan gereja dalam pemerintah maupun perekonomian. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.        Sebab Umum

a.         Munculnya Aliran Rasionalisme dan Aukflarung ( Abad ke-18)

            Sebagai akibat dari Renaissance dan Humanisme, dengan kritik-kritik yang tajam dari mereka untuk menghantam dan melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka adalah sebagai pendorong munculnya Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu itu penuh dengan kesalahan.

b.        Munculnya aliran Romantika ( 1750 )

Romantik adalah paham yang menganggap perasaan dan kpribadian lebih penting daripada rasio. Romantik menganjurakan agar masyarakat Eropa kembali pada alam. Sebagai reaksi dari kemunculan paham Rasionalisme, Romantika sangat menghargai insting sehingga dalam insting tersebut nantinya merajalela dikalangan rakyat jelata dan mengharuskan serta meneruskan perjuangan yang tidak mungkin dilanjutkan oleh Rasionalisme. Salah satu tokoh aliran ini adalah J.J Rousseau.

c.         Revolusi Amerika ( 1774 – 1783 )

            Pada saat terjadinya peperangan di Amerika untuk menjalankan sebuah Revolusi Amerika, Perancis mengirim pasukan untuk membantu Amerika dibawah pimpinan Lafayette untuk membantu menghadapi Inggris. Namun setelah kembali ke Perancis, pasukan Perancis tersebut mengalami dan merasakan tentang paham baru tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi, sehingga mereka berkeinginan untuk merubah pemerintahan Perancis yang Absolut, menindas rakyat dan tidak mengenal Hak Asasi Manusia.

d.        Pengaruh Feodalisme di Eropa yang berasal dari abad pertengahan

     Dengan adanya pembagian otoritas yang tidak merata menyebabkan munculnya golongan bangsawan yang mempunyai hak istimewa yang bertindak semena-mena terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak rakyat dan rakyat hanya dibebani kewajiban (pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini makin lama makin dirasakan oleh rakyat, yang akhirnya menyebabkan Revolusi Perancis.

e.         Absolut Monarki yang begitu buruk

     Absolut Monarki pada masa Louis XVI adalah kekuasaan Absolute yang paling buruk pada masanya, dengan sifatnya yang Despotisme, sehingga orang-orang yang mengkritik kebijakan kerajaan akan ditindas dengan kejam. Akibatnya, hidup masyarakat jadi terkekang dan tidak ada lagi kemerdekaan.

f.         Vacuum Of Power ( Kekosongan Kekuasaan )
    
     Hal inilah yang terjadi di Perancis sehingga mendorong masyarakatnya untuk mengadakan Reformasi dan Revolusi untuk mengisi kekosongan kekuasaan pemerintahan.

2.        Sebab Khusus
    
     Sebab khusus yang menjadi pemicu dan menyebabkan meletusnya Revolusi Perancis dalah masalah keuangan negara. Sejak wafatnya Louis XIV, negara mengalami kekurangan perbelanjaan karena dihambur-hamburkan oleh raja dan para bangsawan untuk kepentingan pribadi. Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka negara melakukan pinjaman uang ke negara lain yang mengakibatkan negara mengalami kebangkrutan karena utang negara melebihi pemasukan yang diperoleh negara. Akibatnya negara mewajibkan para bangsawan untuk membayar pajak. Namun, para bangsawan menolaknya karena menuru mereka masalah pajak adalah persoalan rakyat seluruhnya.
    
     Oleh sebab itu mereka mengusulkan untuk mengundang kembali State General (Dewan Permusyawaratan Rakyat) dan raja pun menyetujuinya. Dari sinilah awal mula Revolusi Perancis terjadi.

Kronologis Revolusi Perancis
            Secara garis besar kronologisnya berlangsung, Revolusi Perancis terdiri dari tujuh tahapan, yaitu :
a.         Etats Generaux, yaitu dibukanya kembali Dewan Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 5 Mei 1789.
b.        Assemble Natioanale, yaitu pembentukan Dewan Nasional oleh golongan yang mewakili rakyat sebagai perwakilan bangsa Perancis pada 17 Juni 1789.
c.         Constituante, pemerintahan baru (rakyat oposisi) yang menggantikan masa pemerintahan rezim orde lama (raja dan para bangsawan) pada tahun 1789-1791.
d.        Legislatif, pemerintahan Borjuis (bangsawan baru) dengan bentuk negara berupa constitutional monarchie pada tahun 1791-1792.
e.         Convention, pemerintahan rakyat jelata dibawah pemerintahan Rebespiere, dengan bentuk negara berupa Republik. (1792-1795)
f.         Directuire, kembalinya pemerintahan Borjuis dengan membagi kekuasaan eksekutif kepada kelima orang direktur (1795-1799)
g.        Consulat, pemerintahan yang dipimpin oleh tiga orang consul dan pada masa inilah munculnya Napoleon sebagai seorang pemimpin yang dictator (1799-1804).
            
Pembukaan kembali dewan tersebut pada tanggal 5 Mei 1789, kemudian diadakanlah siding yang diikuti oleh perwakilan dari tiga golongan/tingkatan masyarakat. Namun terjadi perselisihan antar golongan pada saat etats generaux dilaksanakan hingga akhirnya sidang etats generaux itupun dibubarkan tanpa pengambilan keputusan apapun.
            Karena lemahnya pengaruh raja pada saat persidangan etats generaux, itulah yang dimanfaatkan oleh rakyat golongan III. 17 Juni 1789 masyarakat golongan III Perancis yang terdiri dari para pedangan dan rakyat ini melakukan suatu gerakan revolusioner dan langsung mengambil inisiatif untuk membentuk Assemble Nationale (Dewan Nasional).
            Pada tanggal 20 Juni 1789, dewan tersebut menyelenggarakan sidang pertama dan mengganti nama menjadi Assemble Nationale Constituante (Dewan Konstitusi Nasional). Hingga pada 27 Juni, Louis XVI memerintahkan untuk kaum bangsawan dan pendeta untuk bergabung kedalam majelis Nasional. Namun banyak diantaranya yang menolak dan memaksa raja agar dapat menggunakan kekuatannya untuk melawan majelis Nasional.
            Hingga akhirnya pada tanggal 14 Juni 1789 rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille yang merupakan lambing Absolutisme Monarchie karena didalamnya dipenjarakan para pemimpin rakyat yang dulu berani menentang kekuasaan dan kesewenangan pemerintah Absolute Monarchie. Penyerangan atas penjara tersebut didasarkan atas, karena :
1.        Penjara Bastille merupakan gudang persenjataan dan makanan
2.        Membebaskan tawanan politik yang dapat mendukung gerakan Revolusi
3.        Membebaskan orang-orang tidak berdosa yang telah ditangkap dan dipenjarakan secara semena-mena kedalam Bastille.
            Dengan direbutnya penjara tersebut dianggap sebagai permulaan dari Revolusi dan dijadikan sebagai “Hari Nasional Perancis”. Sejak itu raja dan golongan bangsawan tidak berkuasa lagi, namun kaum Burjois yang berkuasa dan memegang tampuk pemerintahan.
            Dasar dari pemerintahan baru ini adalah´”Declaration Des Droits I’homme Et Du Citoyen”, yaitu pernyataan hak-hak manusia dan warga negara yang diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789.
            Setelah penyusunan UUD selesai, maka badan constitutional bubar pada tahun 1791 dan digantikan dengan pemerintahan yang disebut Legislatif. Selanjutnya pada tanggal 14 Juli 1790 UUD Perancis telah berhasil dirancang dan disahkan. Namun pasca Revolusi ini sering terjadi perebutan kekuasaaan antara kaum Borjuis (bangsawan baru) yang menginginkan constitutional monarchie dengan rakyat jelata yang menginginkan negara Republik.
            Hingga akhirnya dibawah kepemimpinan Robespiere, negara Perancis berubah menjadi sebuah negara Republik (1792). Pada saat pemerintahan Robespiere inilah sering pula disebut dengan pemerintahan teror. Namun juga dilihat lebih jauh lagi pemerintah inilah yang menyelamatkan negara Perancis dari keruntuhan.
            Kenapa disebut sebagai pemerintahan teror, alasannya berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Robespiere. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut:
-            Dibentuknya pemerintahan Revolusioner serta Comite de State General sebagai badan Eksekutif.
-            Adanya kebijakan Levee En Messe yang mengharuskan bagi semua orang yang dapat bertempur untuk masuk tentara.
-            Perbersihan para penghianat negara
-            Kekayaan milik para bangsawan dan gereja yang melarikan diri ke luar negeri disita dan dijual untuk kepentingan negara.

            Namun akhirnya tidak lama berselang golongan Bosjuis berhasil mengulingkan kekuasaan Roberpiere pada tahun 1795, mereka kemudian membentuk pemerintahan Directure yang dijalankan oleh lima orang direktur, yaitu : Barra, Mouli, Gobier, Roger Ducas, dan Seiyes yang berkuasa sampai dengan 1799. Karena kepemerintahannya yang lemah dan penuh dengan korupsi menyebabkan pemerintahan yang diciptakan kaum borjuis ini menjadi boomerang untuk diri mereka sendiri.
            Memanfaatkan hal tersebut Napoleon Bonaporte berinisiatif untuk mengambil alih kursi kepemerintahan yang ada. Pada tahun 1799, dengan kekuatan militernya Napoleon berhasil membubarkan pemerintahan directur dan membentuk pemerintahan baru yang disebut consulat. Pada akhirnya Perancis menjadi sebuah negara yang pemerintahannya otokrasi yang dipimpin oleh Napoleon sebagai pucuk pemerintahan Perancis.
Dampak Revolusi Perancis
            Revolusi Perancis sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat Perancis dan juga Dunia. Dampak Revolusi Perancis dilihat dari berbagai, aspek :
a.        Politik
1.        Berkembangnya Supremasi Hukum
Tersusunnya : UUD Perancis. Code Civil/Code Napoleon (Masa Napoleon)
2.        Munculnya Pemerintahan Republik
Terciptanya sistem pemilihan kepala negara/pemerintahan yang ditunjuk langsung oleh rakyat.
3.        Berkembangnya paham Demokrasi
Tercipta karena terbentuknya Code Napoleon yang intisarinya tentang kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
4.        Meluasnya paham Nasionalisme
Terciptanya karena semboyan Liborte, Egalitte, Fraternite yang artinya kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
5.        Timbulnya aksi Revolusioner

b.        Ekonomi
1.        Penghapusan Glida
Glida merupakan perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah.
2.        Tumbuhnya industry yang besar
3.        Penghapusan sistem pajak Feodal
  
c.         Sosial
1.        Penghapusan Feodalisme
2.        Munculnya susunan masyarakat baru
3.        Adanya peningkatan pendidikan

Dampak Revolusi Perancis terhadap dunia. Dilihat dari berbagai aspek, diantaranya :
a.        Politik
1.        Menyebarnya paham Liberalisme
2.        Berkembangnya paham Demokrasi
3.        Meluasnya paham Nasionalisme
4.        Menyebarnya aksi Revolusioner

b.        Ekonomi
1.        Munculnya industry-industri besar
2.        Peralihan Perdangan (Monopoli Terhapus)

c.         Sosial
1.        Penghapusan Feodalisme
2.        Berkembangnya pendidikan dan pengajaran
3.        Meningkatnya supremasi hukum