BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nasionalisme di Asia
tenggara merupakan faham yang mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia
tenggara sebagai reaksi terhadap imperialisme barat.
Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat
dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang
berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang
dimaksud dengan Nasionalisme !
b.
Bagaimana proses
munculnya Nasionalisme di Asia Tenggara !
C.
Tujuan
a.
Mengetahui apa
yang dimaksud dengan Nasionalisme !
b.
Mengetahui
bagaimana proses munculnya Nasionalisme di Asia Tenggara !
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Nasionalisme
a.
Pengertian
Nasionalisme
Secara etimologis nasionelisme berasal dari kata :
Natie (dilahirkan 9 keturunan), Nation/bangsa National/ ciri khas yang
membedakan dengn bangsa lain, Nasinalitas / rasa kebangsaaan Nationalist/orarng
cinta persatuan/bangsa.
Secara etimologis nasionalisme biasa didefinisikan
menjadi dua pengertian. Pertama, Nasionalisme (lama) adalah faham kebangsaan
yang berdasarkan kepada kejayaan masa lampau. Kedua, nasionalisme (modern)
adalah faham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk Negara yang
bersatu berdaulat dan demokrasi.
Pengertian pertama beralku bagi Negara-negara Eropa
dan Negara-negara merdeka. Mereka merasa sebagai bangsa yang superior yang
melahirkan kesombongan dan pada gilirannya menimbulkan imprealisme.
Sedangkan pengertian kedua berlaku bagi
Negara-negara yang pernah mengalami msa penjajahan. Dengan perkataan lain,
nasionalisme lahir atau merupakam reaksi terhadap imprealisme. Pengertian
nasionalisme yang kedua ini merupakan faham modern sebagai hasil dari revolusi
Perancis.
Kita boleh membuat rumusan nasionalisme dari
berbagai sudut pandang, seperti segi politik, sejarah, sosiologi dan
sebagainnya. Namun perlu difahami bahwa nasionalisme adalah hasil proses
sejarah manusia yang didalamnya terdapat peranan ideology yang sangat besar.
b.
Faktor-faktor
Pembentuk Nasionalisme
Factor-faktor yang membentuk nasionalisme adalah
factor objektif dan factor subjektif. Yang termasuk factor objektif adalah
bahasa, warnakulit, kebudayaan, adat, agama, wilayah, kewarganegaraan dan ras. Sedanngkan
factor subjektif dari nasionalisme adalah cit-cita, semngat dan keinginan dalam
artian timbulnya rasa kesadaran nasional pada bangsa itu sesuai dengan tujuan
utamanya adalah terwujudnya Negara nasional.
c.
Bebarapa
Pandangan Tentang Bangsa
Ernst Renan,
secara psikologis bangsa adalah satu juwa, satu asas rohani, rasa solidaritas
besar, satu rasa dan satu hasil sejarah. Jiwa bangsa itu dibentuk oleh
Factor-faktor sebagai berikut:
-
Kejayaan dimasa
lampau
-
Rasa senasib
sepenaggungan, dan
-
Keinginan untuk
hidup bersama dimasa sekarang dan masa yang akan datang
Otto
Bauer, pandangannya secara material. Bangsa merupakan suatu pergaulan yang
hidup karena penderitaan yang sama di masa lampau.
d.
Beberapa
Anggapan Tentang Nationalisme
Ada yang mempersamakan dengan nasionalisme di Eropa
yakni sama-sama menginginkan kebebasan nasionalisme Eropa muncul karena berlebihan,
rasa bangga, dan kesombongan. Sedangkan Asia tenggara nasionalisme muncul
karena penderitaan sebagai akibat penjajahan Barat. Nasionalisme sebagai faham
modern lahir pada abad ke XVIII yang
bersumber pada revolusi Prancis deangan semboyan liberte (kebebasan), egalite
(persaman) dan frantenite (persaudaraan). Dari semboyan diatas munculah faham
modern, liberalisme, demokrasi,dan nasionalisme. Dengan demikian persamaannya
terletak pada prinsip-prinsip kebebasan/kemerdekaan. Akan tetapi berbeda dalam
corak dan proses sejarahnya. Dan ada juga yang mengatakan bahwa nasionlisme itu
faham yang sudah usang.
e.
Aspek-aspek
Nasionalisme aspek politik anti penjajahan memperjuangkan kemerdekaan, dan
membangun kejayaan baru.
Aspek ekonomi;
menentang eksploitasi ekonomi asing dan menegakkan ekonomi nasional uantuk
mencapi kesejahtaraan.
Aspek cultural ;
menentang pengaruh kebudayaan asing yang negative dan menegakkan kepribadian
nasional.
Aspek-aspek diatas
timbul sebagai akibat penjajahan dengan sasaran adalah sebagai berikut:
-
Dominasi politik
: tanah jajahan tidak boleh berpolitik
-
Eksploitasi
ekonomi : kuraslah hasil kekayan nanah jajahan.Penetras
-
Kebudayaan :
timbulah atau terpengaruhlah kebudayaan tanah jajahan atu “pacific
penetration”.
f.
Proses
Nasionalisme
Nasionailme Merupakan
Proses dari hal-hal berikut:
-
Kesadaran
politik dalam hubungannya dengan Negara nasioanal yang merdeka dan bersatu
-
Bersumber atau
berakar kehidupan di masa lampau
-
Isi dan coraknya
berlainan yaknni dipengaruhi oleh situasi dn kondisi setempat
-
Merupakan gejala
sosio-politik dan pertumbuhan Negara nasional
-
merupakan
“social force” yang dapat menggoyahkankolonialisme.
-
Rakyat terjajah
merasa tidak puas terhadap perlakuan yang tidak adil dn penjajah, antara lain:
Karena penjajah (barat) memberlakukan “color bar”/ garis wrna atau perbedaan
warna kulit pada tanah jajahan. Bahwa kulit berwrna lebih rendah segalanya dari
kulit putih.
Pengawasan politik yang ketat artinya para pemimpin
pribumi tidak boleh berperan dengan alasan bahwa mereka tidak bias memerintah
dan kalau pun dilibatkan dalam pemerintahan akan bertindak sewenang-wenang.
Pendudukkulit sangt senag diperintah.
Pengawasan ekonomi yang ketat artinya tanah jajahan
dikuras habis, sementara penduduk pribumi tidak mampu berekploitasi, hidupnya
cenderung konsumtif, dan mereka tidak mempunyai skill. Pelayanan soosial yang
buruk karena penduduk pribumi bodoh, kotor, dan suka menipu.
B.
Munculnya Nasionalisme di Asia Tenggara
Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang
mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap
imperialisme barat. Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa gerakan
nasionalisme di Asia Tenggara sangat dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara
karena akar budaya dan proses yang berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai
keunikan masing-masing.
Agar memperoleh gambatran yang jelas, dibawah ini
akan diuraikan mengenai gerakan nasionalisme dibeberapa Negara Asia tenggara,
antara lai Filipina, Vietnam dan Myanmar. Pembahasan yang pertama, gerakan
nmasionalisme di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tummbuh dan
berkembangnya nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanting
dengan di Asia Tenggara lainnya.
a.
Nasionalisme di Filipina
Tahun 1571 manila jatuh ke tangan Spanyol dan
mulailah penjajahan Spanyol di Filipina sampai tahun 1898. Tujuan penjajhan
Spanyol adalah :
-
Menyebarkan abam
Kristen katolik
-
Menjalin
hubungan dengan Jepang
-
Merebur
perdagangan rempah-rempah
Faktor-faktor
yang mempengaruhi gerakan nasionalisme di Filipina adalah:
Faktor intern:
a.
munculnya kaum
terpelajar yang berpendidikan barat sehingga mereka mmiliki kesadaran nasional
dan berusaha mengembangkannya.
b.
Karena perlakuan
yang lebih tidak adil terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam bidang
politik, ekonomi, social.
-
Bidang politik :
orang Filipina tidak boleh duduk dalam pemerintahan.
-
Bidang social :
pelayanan terhadap masyarakat dan tentara tidak sama dengan pelayanan terhadap
bangsa spanyol.
-
Bidang ekonomi :
terjadi pemerasan terhadap suasana para petani yang dilakukan oleh pemerintah
Spanyol dan keum gereja.
c.
Rakyat Filipina
pernah merasakam suasana Liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871. Maka
rakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah terasa enaknya masa
itu.
Faktor Ekstern:
a.
Pembukaan
Terusan Suez 1869 sehingga memperluas arus informasi dan pengaruh barat masuk
ke timut 9Filipina) terutama faham-faham Perancis yang modern seperti faham
nasionalisme.
b.
Revolusi
Industri II, dengan ditemukannya kapal transportasi dan telepon, kapal api,
kereta api memperluas daya hubungan dan komunikasi saaat itu, termasuk
Filipina.
Gerakan nasionalis Filipina dibagi dalam
tiga tahap ialah:
1.
Gerakan yang berlangsung sampai tahun 1872
2.
Gerakan-gerakan yang berlangsung antara tahun 1872-1896
3.
Gerakan-gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901
GERAKAN
–GERAKAN YANG BERLANGSUNG SAMPAI TAHUN 1872
Pada masa ini
gerakannya berupa perlawanan-perlawanan secara lokal ditempat-tempat tertentu
timbulnya perlawanan ini disebabkan karena adanya perlakuan yang tidak adil
yang dialami oleh berbagai lapisan masyarakat seperti kaum petani yang dikuasai
tanahnya, kaum gereja dan pegawai yang gajinya kecil. Tokoh agama pun merasa
tidak diperlakukan adil karena penguasaan oleh golongan pendeta-pendeta
Dominician, sehingga orang-orang Filipina seperti tidak punya hak. Terbukti
saat pendeta Apolinario mengusulkan masalah Wali Josep l di Toyabas malah
ditolak golongan Dominican dan bahkan ia ditembak.
Pada tahun 1821 terjadi
pemberontakan di Novales dari tahun 1842 terjadi di tayabas sebagai cetusan
ketidakadilan. Klimaks sikap penjajahan pada tahap awal itu terjadi tahun 1872
ketika pecah pemberontakan di cavite yang dilancarkan oleh kurang lebih 200
orang tentara Filipina yang mendapat dukungan rakyat. Menghadapi kekacauan itu
pendeta-pendeta dari Dominican menggunakan kesempatan untuk penumpasan
saingannya. Ada tiga pendeta yang tidak disukai oleh Dominican, yaitu Jacinto
Zamora, Jose Burgos dan Mariano Comes, yang semuanya dijatuhi hukuman mati.
GERAKAN
YANG BERLANGSUNG ANTAR TAHUN 1872-1896
Terbunuhnya tiga
pendeta di atas meluasnya rasa kebencian rakyat Filipina. Semangat anti Spanyol
dan dan cita-cita menbebaskan diri dari penjajahan semakin kuat. Pada masa ini
muncullah seorang pemimpin muda Jose Rizal. Ia terkenal seorang tokoh nasional
yang muda. Disamping itu terkenal juga sebagai seorang dokter lulusan St.
Thomes, filsuf, sastrawan pujangga, ahli hukum dan seniman. Upaya yang
dilakukannya antara lain mendirikan gerakan propaganda untuk menanamkan
persamaan hak di kalangan bangsa Filipina dengan Spanyol serta menuntut
kebebasan berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat baik
secara lisan maupun tulisan. Cara perjuangan yang ditempuhnya adalah menolak
cara-cara radikal, mengutamakan cara persuasif untuk membina dan menyadarkan
bangsa Filipina yang dilakukan melalui tulisan dalam majalahnya “La
Solidarided” pimpinan Lopez Jaena. Melalui tulisan-tulisannya ia meminta agar
bangsanya meningkatkan taraf pendidikannya.
Selain majalah juga dua
buah novel yang isinya mengecam pemerintahan spanyol dan tindakan kaum Gereja.
Novel pertamanya ialah “noli Me Tangere” tahun 1887 dan novel keduanya ialah
“El Filibusterism” yang terbit tahun 1891. Kedua novel tersebut dilarang beredar.
Tahun 1982 ia mendirikan gerakan Liga Filipina, sebuah organisasi untuk
memajukan bangsa Filipina, tapi kemudian gerakan ini dilarang sehingga iapun
ditangkap dan dibuang ke Mindanau. Pengikut-pengikutnya yang sifatnya lebih
radikal meminta kepada ia agar mau memberontak, di antaranya Andres Bonifaciio.
Gerakan ini lebih
radikal dan bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak. Tahun 1896 di
luar pengetahuan Jose Rizal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan
Filipina ini melakukan pemberontakan. Dengan gerakan itu Spanyol menuduh dan
menagkap Jose Rizal melakukan pemberontakan.
Dalam pertemuan dengan Spanyol, Rizal menyatakan bahwa ia tidak setuju
dengan pemberontakan itu. Tapi tetap Spanyol tetap menyangkal bahwa Rizal tidak
setuju dengan gerakan itu dan Spanyol mengatakan bahwa Rizal menyatakan itu
karena gerakannya tidak berhasil. Akhirnya Rizal dihukum mati. Oleh
pemerintahan Spanyol pada bulan Desember 1896. Sedangkan Bonifacio dapat
melarikan diri. Gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901.
Periode ini diisi
dengan pemberontakan-pemberontakan melawan Spanyol yang dimulai dengan pecahnya
pemberontakan Katipun, yang perjuangannmya menggunakan senjata. Pemberontakan
Katipunan gagal yang kemudian munculah seorang tokoh pergerakan baru yaitu
Emilio Aguinaldo. Ia lahir 1869 di Kalfit.
Karena antara dua tokoh ini terjadi persaingan maka terjadilah
pembunuhan terhadap Andres Bonaficio. Gerakan Katipunan yang dipimpin oleh
Emilio ini tidak dapat dihancurkan oleh Spanyol, sehingga gubernur Jendral
Primo de Rivera mengajukan perdamaian kepada Emilio Aguinaldo, maka ditanda
tanganilah perjanjian Biac-na-bato Desember 1897.
Isi perjanjian tersebut adalah:
1.
Angunaldo
meletakkan jabatan sebagai ketua dan menghentikan perlawanan.
2.
Ia mengasingkan
diri ke Hongkong seumur hidup dan akan diberikan uang 800 ribu peso oleh
pemerintahan Spanyol.
3.
Pemerintahan
Spanyol akan memberikan ganti rugikepada Petani 900.000 peso.
Namun kedua belah pehak
tidak mentaati perjanjian itu terutama Spanyol yang tidak membayar seluruh
ganti rugi kepada Filipina, Angunaldo sendiri hanya diberi setengahnya, dan
uang yang diberikan Spanyol oleh Angunaldo dibelikan persenjataan untuk dipakai
memberontak Spanyol.
Sementara itu, tahun
1898 timbul suasana tegang dan permusuhan antara AS dengan Spanyol yang bermula
terjadi di Cuba. Permusuhan ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud
mengusir Spanyol dari Filipina. Pimpinan Armada Dewey sampai diteluk Filipina
bulan Mei armada tersebut, dengan harapan setelah Spanyol kalah Filipina
dimerdekakan Aguinaldo akan dijadikan Presiden. Pada bulan Agustus 1898 Spanyol
menyerah. Setelah spanyol kalah AS tidak memberikan kemerdekaan kepada
Filipina, akibatnya Agunaldo memproklamirkan republic Filipina tahun 1899 di
Malolos. Dengan dibentuknya republic Filipina terebut Amerika bertindak tugas
terhadap Agunaldo dan akhirnya Agunaldo ditangkap dan iapun menyerah. Pada
bulan Maret 1901 pemberontakan Agunaldo berakhir pada 19 April 1901 dia
meletakan senjata.
Filipina
Pada Masa Amerika
Filipina jatuh ke
tangan AS tanggal 10 desember 1898 setelah perjanjian Paris. Amerika tidak
bermaksudkan untuk kemerdekaan Filipina, ini terbukti saat Emiliano Agunaldo
menuntut tidak dihiraukan dan tidak dikabulkan. Pemberontakan Emilio sampai tahun
1901 untuk merebut kemerdekaan. Pemberontakan Emilio gagal dan Amerika
menyatakan bahwa menguasai Filipina bukan untuk kesenangan Amerika tapi untuk
kepentingan Filipina.
Setelah tahun 1898
politik isolasi Amerika berakhir dan lahirlah Dokrin Monroe. Sejak tahun 1901
pemerintahan USA mengadakan politik pembaharuan dalam system pemerintahan di
Filipina. Tahun itu pula dibentuk Filipina Comision yang dikepalai oleh
Gubernur Sipil. Yang menjalankan pemerintahan sipil di Filipina Assembly pada
tahun 1907 kebijaksanaan ini didasari oleh janji Presiden Amerika Mc. Kinley
antara lain:
a.
Bahwa pemerintah
di Filipina terbentuk dengan maksud untuk kebahagiaan, kesejahtaraan,
kedamaian, bangsa Filipina sendiri. Jadi di sini pemerintah Amerika tidak
melakukan kesewenang-wenangannya.
b.
Pemerintahan
Filipina berdasarkan pada peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta adat
istiadat yang ada yang akan dipatuhi dan didasarkan oleh Amerika dalam
menjalankan pemerintahannya.
c.
Pemerintahan
akan menjunjung tinggi hak dan asasi manusia
d.
Pemerintah akan
memperhatikan sungguh-sungguh masalah kepamilikan tanah
e.
Pemerintah
menghormati kebebasan beragama
f.
Peningkatan dan
pemerataan pendidikan dan penggunaan bahasa Inggris di masyarakat akan
diperhatikan pemerintah.
Tahun 1919 Filipina
menuntut kemerdekaan penuh, tuntutan ini dijawab Amerika dengan didirikannya
Word Forbes Comission, pada tahun 1922 misi ini menyatakan laporannya bahwa
Filipina belum saatnya merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika
membimbing Filipina untuk menuju kea rah kemerdekaan.
Tahun 1934 Amerika
mengeluarkan undang-undang yang dikenal dengan The Tyaings Mc Duffie Act. Yang
isisnya bahwa America akan memnerikan status Commonwealth kepala bangsa
Filipina. Dan ini baru diwujudkan 4 Juli tahun 1936 dengan penegasan bahwa
Commonwealth ini merupakan bentuk masa peralian dari situasi penjajahan
kesituasi kemerdekaan penuh.
Sepuluh tahun kemudian
tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika yang mana hari itu
sama dengan kemerdekaan Amerika. Presiden Filipina I pada masa Commonwealth
adalah Manuel Quezon.
Filipina
Pada Masa Perang Dunia II (Perang Pasifik)
Filipina (Manila) jatuh
ketangan Jepang tanggal 2 Januari 1942 dan seluruh Filipina dikuasai pada
tanggal 6 Mei 1942. Jepang menjajah Filipina sampai tanggal 22 Oktober 1944.
Dan saat Jepang disana sempat membentuk Negara boneka dengan presidennya
Lauren.
Pada tanggal 4 Juli
1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika dengan presidennya Manuel Roxas.
b. Nasionalisme di Vietnam
Pada akhir abad XIX
seluruh Indo Cina (Laos, Vietnamdan Kmboja) jatuh ketangan Perancis. Pada
setiap bagian Indo Cina, Prancis menjalankan pemerintahnnya sendiri-sendiri,
sejak Vietnam dikuasai perancis gerakan nasionalisme Vietnam mulai bangkit.
Gerakan nasionalisme
Vietnam terdiri atas 3 periode:
a.
Periode
1913-1917
b.
Periode
1917-1930
c.
Periode 1930
d.
Periode tahun
1913-1917
a.
Periode
1913-1917
Gerakan nasionaisme
Vietnam adalah kuang Phuc Hoi/ partai Restorasi Vietnam/partai pemulihan
Vietnam didirikan padA tahun 1913. tokohnya antara lain : Phan Poi Cau, dan
Phan Trinh. Tujuannya :
-
Menciptakan
Vietnam yangmodern
-
Meniru kemajuan
yang telah di capai Jepang
Dalam mencapai
tujuannya mereka ingin membebaskn diri dengan jalan kekerasan dan untuk itu
minta bantuan Jepang. Sedangkan dalam menciptakan Vietnam yang modern mereka
dipengaruhi faham modern dari Revolusi Prancis. Mereka mengerti betul slogan
Liberte, Egalite dan Fraternite. Disamping itu banyak membaca tuisan-tulisan
Rousseau, Mostesqieau, dan Voltaire. Kaum nasionalis Vietnam sadar bahwa
kondisi Vietnam sangat jauh dari ide-ide/faham modern. Gerakan ini gagal karena
sangat radikal. Pemimpinnya ditangkap.
b.
Periode tahun
1917-1930
Pergerakan pad periode
kedua ini segera tak langsung dipengaruhi oleh Perang Dunia I di Eropa. Ketika
perang mulai pecah pemerintah Prancis merekrut 100.000 orang Vietnam yang
dijadikan prajurit di Eropa. Para prajurit yang selamat, ketika kembali ke
Vietnam menjadi pengembang faham modern yang mereka saksikan dan terima dari
Barat, sehingga mereka banyak menganjurkan pendirian partai politik di Vietnam.
> The Constitutionalist Party (Partai
Konstitusi). Partai ini berdiri tahun 1923 dengan anggotanya terdiri atas :
Pegawai Negeri, cerdik pandai dan pemilik tanah pemimpinya adlah : Bui quang Chien
dan Nguyen Phan long. Beberpa tuntutan terhadap pemerintah Prancis antar lain:
- Menuntut konstitusi bagi Vietnam
- Menurut peluang untuk ikut dalam
pemerintahan, bagi bangasa Vietnam
- Menuntut hak untuk mendirikan
perkumpulan dan rapat bagi orang Vietnam
- Meminta kebebasan Pres.
Akan tetapi
pemerintahan perancis menolak mentah-mentah tuntutan diatas.
> The Vietnam People Progresive party
(Partai progresif rakyat Vietnam). Partai ini berdiri pada tahun 1926 dangan
dipimpin oleh Pham Quynh. Partai iani bersikap moderat perjuangannya menuntut
terjalinnya kerja sama dengan pemerintah Perancis, mengadakan pembaharuan. Akan
tetapi pemerintah Perancis menolakmentah-menta, sehingga partai ini menjadi
gerakan di bawah tanah.
> Gerakan Cao Dai, didirikan tahun 1926.
gerakan ini bercorak agama Budha. Tokohnya adalah Coung De, di samping itu
beberapa orang dari partai Konstitusi masuk dalam organisasi ini. Perjuangannya
sangat keras menentang Perancis dengan menuntut agar Coung De kembali moderat
banyak yang memberontak karena sikap pemerintah Perancis yang reaksioner.
> Partai kebanggsaan Vietnam (Vietnam
Quoc Dan Dang). Pada tahun 1927 Nguyen Thai Hoc membentuk Vietnam Quoc dan Dang
(Partai Kebangsaan Vietnam). Tujuannya adalah menggulingkan pemerintahan
Kolonial Prancis dan kemudian mendirikan sebuah republic ala Cina. Partai ini
mendapat dukungan dari Koemintang (partai kebangsan Cina). Meskipun didirikan
oleh sekumpuna penerbit, anmggota ini meliputi guru, pelajar dan tentara.
Pada tahun 1930 pasukan tentara di Teluk
Yen memberontak dan membunuh semua pegawai Prancis. Kekacauan yang terjadi dapt
segera dipadamkan Prancis pada bula Juni 1930. Nguyen Thai Hoc dan 12 orang
tokoh lainnya ditangkap dan dibunuh dengan dipenggal kepalanya. Disamping
kekejaman terhadap pemimpinnya, ternyata rakyat Vietnam banyak yang menjadi
korban pembunuhan besar-besaran oleh Frenc Foreign legion (Pasukan Luar
Prancis).
> Partai komunis Vietnam. Dengan
hancurnya partai nasionalis, mak timbulah kekosongan gerakan perlawanan. Partai
komunis berusaha untuk mengisinya yang dipimpin oleh Ho Chi Minh. Ho Chi Minh
yang nama aslinya Ngu Yen Ai Quoc adalah anak seorang petani yang lahir 1890.
ia pernah tinggal lama di Prancis dan Inggris dan menjadi juru masak selama 4
tahun. Ia banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh nasionalist Vietnam seperti Phan
Chou Trinh dan banyak bergaul dengan tokoh komunis tahun 1920 ia jadi anggota
partai sosialis Prancis kemudian aktif menjadi anggota partai komunis Prancis.
Ia lama juga bermukim di Rusia dengan memperdalam prinsif-prinsif komunis dan
revolusi. Kemudian bekerja sama dengan golongan Kuo Min Tang di Cina, oleh
karena itu dalam dirinya terdapat dua pengaruh, yaitu nasionalisme dan komunis.
Ketika ia tinggal di Kanton ia pernah mendirikan persatuan pemuda revolusi
Vietnam , para pemuda digembleng dan disebarkan ke seluruh Vietnam untuk
melaksanakan kaderisasi. Kesatuan ini berubah menjadi Partai Komunis. Partai
ini dikendailkkan di Kanton (Cina) kemudian di Hong Kong laudipindahkan ke
Vietnam (Hai Phong). Gerakan Ho Chi Minh adalah merebut kemerdekan Vietnam dan
kemudian melaksanakan dua hal pembaguna bangsa untuk mencapai komunisme, yaitu
:
- Ia membolehkan terbentuknya Negara
demokrasi mdan bejuang (Negara demokrasi tetapi didalamnya terdapat orang-arang
kaya yang bersifat borjuis).
-
Ia akan melaksanakan revolusi Proletar artinya Negara itu dikuasai oleh
kaum buruh.
Program partai komunis
ini banyak menari perharian rakyat terutama bagi golongan :
a.
Golongan
nasionalis yang dulu mengikitim partai Viet Nam Quoc Dan Dang, karena partai
komunis lebih kompak terpadu dan kuat
b.
kaum petani pun
tertarik karena partai komunis menjanjikan akan membagikan tanah bagi para
petani tersebut.
Ho Chi Minh bergerak
secara lihai dalam memberikan pengaruh dan menarik peminat untuk masuk partai
komunis. Ternyata partaii ini dalam geraknnya bersifat radikal sama dengan
gerakan nasionalis. Mereka menuntut diadakan perubahan system pemilikan tanah.
Pemogokan pun terjadi di perusahaan dan kilang pertambangan dan mereka
mendirikan Soviet-soviet kecil di Annam Ha Tinh dan Nghe Anh. Prancis langsung
menindak dengan membunuh pasukan gerakan ini. Ho Chi Minh sempat melarikan diri
dari Hai Phong ke Hong Kong, tapi disana ia pun ditangkap oleh Inggris tahun
1931. Disana pun ia dapatmeloloskan di ke Rusia pada tahun 1937 dan kembali ke
Cina, pada tahun 1942, kembali lagi ke Vietnam ketika perang dunia II saat
Jepang menggempur Vietnam.
Dari tahun 1932-1940
gerakan nasionalis mengadakan perlawanan terhadap penjajah walaupun gerakan
nasionalis telah hampir tiada. Kaum nasionalis, komunis, agama merasa kecewa
dengan perlawanan ini. Sementara itu tahun 1935 kaum komunis diseluruh dunia
mengikuti strategi yang digariskan oleh Komintern (Internasional) dalam
perkumpulan di Macao (Cina) tahun 1935. perkumpulan di Macao tersebut
menyatakan : kaum komunis menghentikan permusuahna terhadap kaum kolonialis,
malah akan membentuk kerjasama. Pernyatan tersebut karena mereka menghadapi
musuh besar yaitu kaum Fasis. Kaum ataugolongan Fasis adalah Nazisme, Fasisme,
Militerisme Jepang.
Menurut kaum komunis
tidak lagi kaum penjajah sebagai lawan. Pada tahun 1936 di Vietnam terbentuk
barisan rakyat yang terdiri dari rakyat atau kaum sosialis, liberal dan
komunis. Di Vietnam pertentangan dengan Prancis tidak reja mereka menuntut
pembagian tanah. Tahun 1940 kaum komunis sekali lagi melancarkan pemberontakan
dibawah pimpinan Tran Phan Giau karena gagal lalu mereka meubah takti
perjuangannya dengan bergerak dibawah dibawah tanah (ilegal). Mereka menunggu
saat timbulnya perubahanpolitik Vietnam pada masa perang dunia II (masuknya
tentara Jepang ke Vietnam).
Vietnam
Saat dan Setelah Perang Dunia II
Pada masa perang dunia
II, Vietnam menghadapi ancaman dari Jepanng yang man Jepang akan mengadakan
imperialisme /rencana Tanaka Plan kenegara Korea, Cina, Asia Tenggara dan
Manchuria.tahun 1937 sedang hangat-hangatnya Jepang berperang atau meluaskan
ekspansi melawan Cina mendapat bantuan dari Inggris dai Myanmar, melalui Birma
Road (jalan Birma) Inggris membantu melalui udara yaitu melalui jalur Haiphong
ke Kunming. Karena itu Jepang merencanakan untk menduduki kedua Negara itu
terutama Kunming (Vietnam). Pertimbangan lain Jepang ingin menguasai Vietnam
karena:
1.
Negara itu kaya
beras.
2.
Vietnam kaya
akan logam terutama timah dan besi, yang digunakn untuk membuat senjata.
3.
Vietnam
mempunyai pelabuhan penting untuk dijadikan pengkalan militer sehingga dapat
menguasai Pantai Cina Selatan
Pada tahun 1939 pecah
PD II, ternyata Jerman menang dan dapat mengalahkan Negara-negara Belanda, Prancis
dan Belgia. Prancis jatuh tahun 1941 dan prancis membentuk Negara boneka yang
disebut Vichy (pemerintahan yang tidak mempunyai kedaulatan) di Vietnam.
Vietnam secara strategi berada dibawah pemerintahan Vichy, maka dengan demikian
Vietnam secara tidak langsung berada di bawah kekuasaan Jerman yang memenangkan
perang karena Prancis berada dibawah kekuasaaanya. Sehingga dengan meilhat
demikian Jepang mempertimbangkan untuk menguasai Vietnam lebih lanjut jepang
memberikan ultimatum kepada penguasa Prancis di Vietnam (Decoux)yang isinya:
supaya Prancis memberikan keleluasaan untuk menggunakan Tongking sebagai
pangkalannya. Bahkan Jepang menuntut supaya lapangan-lapangan terbang di Tonkin
dipergunakan Jepang. Karena Decoux mengulur-ulur permintaan jepang maka Jepang
marah dan pelabuhan Haiping di bom. Perancis sadar bahwa Jepang tidak mudah
untuk dilawan maka Tonkin diserahkan perancis, bahkan tentar Jepang Sekitar
6.000 berkeliaran, sebagaimana imbalannya jepang mengakui kedaulatan Indo Cina
bagi Prancis yang sementara Indo Cina lepas dari penjajahan Jepang. Hal ini
terjadi terjadi tanggal 22 September 1940, Perancis tidak melakukan perlawana
terhadap Jepang Karena:
Ø Tidak mempunyai kekuatan
Ø Tidak mendapat bantuan dari Amerika
Ø Kalaupun terjadi perang yang akan rusak adalah
Prancis.
Keuntungan bagi prancis
ialah diakui kedaulatan dari Jepang datas Indo Cina.Rakyatnya dapat
diselamatkan.
Pada tanggal 7 desember
1941 terjadi perang pasifik yang ditandai adanya pemboman Pearl Harbour di
Hawaii. Pada saaat itu Jepang telah mempersiapkan pasukannya berhasil mengepung
Hanoi di Vietnam dan siap menggempur kota tersebut. Jepang memberi ultimatum
kepada Decoux agar Prancis mau bekerja sama, Perancispun mau bekerja sama asal
kedaulatan jangan di rampas. 7 desember 1941 sampai 9 maret 1945 secara yuridis
indocina berada di bawah perancis tetapi secara politis (militer) berada di
bawah Jepang.
Gerakan nasional yang
ad di Vietnam banyak dikendalikan dari luar negeri di bawah partai komunis Ho
Chi Minh dari Cina. Untuk lebih menegaskan tujuannya yaitu kmerdekaan Vietnam,
Ho Chi Minh menyatakan bahwa tujuan partai komunis adalah lebih mengutamakan
kemerdekaan bangsa dibandingkan oerjuangan ideology komunis. Dengan kata lain
perjuangan kelas ditunda dulu diganti dengan tjuan kemerdekaan. Semboyan : My
Party is My country, my program independence. Hal ini ditegaskan agar mendapat
dukungan dari masyarakat yang beraneka ragam tersebut . untuk mencapai tujuan
atau strategi perjuangannya dibentuk oerganisasi Vietnam Doc Lap Dong Minh Hoi
yang artinya liga kemerdekaan Vietnam. Organisasi ini kemudian dikenal orang
dengan sebutan Viet Minh. Sebutan Viet Minh ini kemudian digunakan untuk
menyebut Vietnam Utara. Sejak itu untuk Vietnam Utara disebut Viet Minh, untuk
Vietnam Selatan disebut Vietnam.
Ho Chi Minh mendapat
kepercayaan darei partai Kuo Min Tang di Cina untuk melaksanakan
perlawanan/gerakan terhadapa Jepang di Vietnam. Tahun 1943 Ho Ci Minh memulai
perencana pemasukannya ke Vietnam dan tahun 1944 mengadakan perlawanan terhadap
Jepang dengan cara sabotase( terror dan pemboman). Ho Chi Minh dalam perlawanan
ini melakukan satu cara yang sasaran utamanya merebut simpati rakyat Vietnam
untuk mendapat dukungan yang luas yaitu dengan mengadakan pembagian tanah.
Setelah perang pasifik berakhir, Jepang menyerah dan sekutu belum masuk maka Ho
Chi MInh akan memproklamasikan kemerdekaan saat tejadi kekosongan pemerintahan(
Vacum Of Power). Sehingga tanggal 2 September 1945 Ho Chi Minh memproklamasikan
kemerdekaan Vietnam. 9 Maret 1945 Jepang merampas kekuasaan atas Indo Cina. Hal
ini dilakukan Jepang akarena pada waktu itu Vichy sudah jatuh dan Jerman sudah
keluar dari Perancis. Vichy sudah diganti oleh pemerintah De Gaulle. Perancis
di Vietnam sudah bersiap-siap menyerang Jepang hal ini terbukti dengan adanya
tempat-tempat penyimpanan senjata.
Pemerintah Perancis
berusaha membangkitkan semangat rakyat Vietnam unuk melawan Jepang. Semua itu
diketahui Jepang maka tanggal 9 Maret 1945 Vietanam diserbu Jepang dan jatuh ke
tangan JEpang kembali. 11 Maret Jepang menawarkan kepada Bao Dai untuk
memproklamasikan berdirinya kerajaan Vietnam di bawah pengaruh Jepang. Tetapi
proklamasi kerajaan itu ditentang oleh Viet Minh. Viet Minh memberontak bersama
melawan rakyat Jepang.
Tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah pada sekutu, maka Bao dai diminta agar turun tahta dari
kerajaan dan Bao Dai diangkat sebagai penasihat agung. Saat itulah Viet Minh
melakukan sasasrannya memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 2 September
1945. 1 Juni 1949 Perancis membentuk Negara boneka di Vietnam dengan maksud
untuk mempertahankan kolonialismenya, dan mengadu domba rakyat Vietnam dengan
Ho Chi Minh (Vietanam Utara.).
Perang antara Ho Chi
mInh dengan Vietnam Selatan yang dibantu Perancis dimenangkan oleh Ho Chi Minh
( Vietanam Utara). Pada bulan April 1954, antara Vietnam Utara (RDV, Republik
Demokrasi Vietnam), Perancis, dan Vietnam Selatan diadakan perundingan untuk
mengakhiri permusuhan di Jenewa
Perdamaain ini ditentukan setelah
Perancis menderita kekalahan besar di Vietnam, ketika benteng pertahananya yang
berakhir, yaitu benteng Dien Bien Phu jatuh ke tangan Vietnam Utara.
Isi perundingan Jenewa adalah :
1.
Eksistensi/keberadaan
RDV diakui dengan batas garis 16 derajat LU.
2.
Diadakan
pengeturan-pengaturan tehnik pengehentian permusuhan yang di antaranya :
-
Diberikannya
batas waktu pengunduran militer dari kedua belah pihak selama 300 hari.
-
Tidak diijinkan
pembentukan personil baru dan pangkalan baru dikedua wilayah (RDV dan Vietnam
Selatan)
-
Akan diadakan
pemilu di Vietnam.
-
Kedua belah
pihak tidak boleh melibatkan diri dalam aliansi militer yang ada (gabungan).
Tahun 1955 di Vietnam
Selatan diadakan referandem, hasil adalah rakyat Vietnam menuntut agar Bao Dai
turun tahta dan kerajaan diahapuskan digantikan dengan bentuk republic dan
sebagain presiden pertama terpilih Ngo Dien Dhiem. Dengan demikian Vietnam
Selatan menjadi republic.
Sejak tahun 1954 (kekalahan Perancis),
Amerika khawatir bahwa daerah-daerah lainnya di Asia Tenggara akan jatuh
ketangn komunis (teori domino)oleh karena itu Amerika harus campur tangan
Vietnam. Akibatnya timbul reaksi dari rakyat Vietnam, maka pecahlah perang di
Vietnam dengan Viet Minh. Pada perang babak I (1954-1964) dikirimlah bantuan
militer penuh.
Pada saat perang
Vietnam (1954-1975) didirikanlah SEATO di Asia Tenggara denagntujuan agar tidak
berkembang di Asia Tenggara dan Ekspansi Amerika tidak berkembang disana.
Akhirnya Vietnam dapat dipersatiukan bulan April tahun 1975.
Nasionalisme
di Myanmar
Jatuhnya Myanmar ke
tangan Inggris, Myanmar jatuh ketangan Inggris setelah mengalami perang 3 kali
yang disebut the Three Burmese wars, sebagai berikut:
1.
Perang Myamnar –
Inggris I (1824-1826). Perang ini diakhiri dengan perjanjian Yandabo (1826)
akibatnya Myanmar menyerahkan Arakan dan pantai Tenaserim ke tangan Inggris.
Inggris menempatkan “Residen”-nya di Myanmar, dengan tugaas untuk mengawasi
pemrintahan Myanmar.
2.
Perang Myanmar -
Inggris II (1852-1853)
Dalam periode ini berlangsung sampai ke Birma hulu.
Perang ini tidak diakhiri dengan perjanjian yang pasti, namun ada keuntungan
bagi Inggris yaitu seluruh Birma hilir jatuh ketangan Inggris.
3.
Perang Myanmar –
Inggris 91885-1889)
Dalam perang ini seluruh Myanmar jatuh ke tangan
inggris, dan raja terakhir (thibaw0 diturunkan tahtanya dan di buang ke India.
Faktor pendorong timbulnya Nasionalisme
Myanmar
1.
Pada hakekatnya
bangsa Myanmar (baru tahun 1886 menjadi jajahan) belum pernah hilang rasa
kebangsaan. Colonial Inggris belum pernah sempat menanamkan pengaruh
sedalam-dalamnya di Myanmar, karena Myanmar pada saat itu menjadi bagian dari
India
2.
Kemenangan
Jepang dalam perang Jepang – Rusia 1905 yang memperkuat nasionalisme di India,
menimbulkan juga nasionalisme di Myanmar.
3.
Nasionalisme di
India mempengaruhi timbunya nasionalisme di Myanmar.
4.
Perundang-undangan
dalam perdamaian Versailles di man Wilson memperjuangkanhak-hakmenentukan nasib
sendiri bagi bangsa-bangsa yang belum merdeka
5.
Montagu –
Chelmsford reform, yang oleh Inggris ditentukan untuk India dan tidak berlaku
untuk Myanmar. Montagu – Chelsford Reform (goverment of Indian Act 1919) adalah
suatu undang-undang yang mengatur pemerintahan India , akibat ketegangan
tuntutan npartai Kongres India terhadap Inggris.
Isi dari undang-undang tersebut adalah:
a.
pemerintahan di
India dititik beratkan pada pemerintahan provinsi-provinsi
b.
pemerintahan di
provinsi dipegang oelh Inggris dan India . Inggris memegang urusan-urusan yang
bersifat vital sedangkan India memegang urusan yang tidak penting.
Ini berarti pada
hakikatnya ada dua pemrintahan yang bersama-sama menjalankan pemerintah. Yang
demikian itu dinamakan DYARCHY
Pada hakikatnya
nasionalisme Myanmar baru berferak sesudah Perang Dunia I (1918). Ketika
Myanmar mendengar bahwa undang-undang tidak berlaku bagi Myanmar, maka timbulah
kegelisahan diantara bangsa Myanmar. Terbentuklah di Myanmar gerakan
nasionalisme pertama pada tahun 1919 yang dengan terang-teranganmenentang
inggris. Gerakan ijni ialah “The General Council of Burmese Association”
(gcba).
Pengaruh agama Budha
dai Myanmar sangtmendalam . Masyarakat Myanmar tersusun atas dasar agama Budha
. pusat dari tempat adalah bicara dari Pongyi (pendera-pendeta Budha). Tiap
orang yang akil balig diwajibkan untuk menyerahkan tenaganya untuk bekerja di
biara, untuk beberapa hari dan kejadia ini dirayakan sebagai hari besar dari
kehidupan manusia. Karena itu pendeta-pendeta Budha sangat beasar pengaruhnya
di dalam masyarakat Budha/Myanmar. Kesalahan colonial Inggris di Myanmar adalah
bahwa inggris mengabaikan agama Budha. Karena itu pendeta-pendeta agama Budha
di Myanmar sangat tidak suka pemerintahan Inggris di Birma.
GCBA terbukti merupakan
suatu kesatuan daksi dari nasionalisme di Myanmar. Seperti All Andian ntion
congress di India. GCBA menuntut home rule bagi myanmardan menentang
pemerintahan kolonialisme Inggris dengan menjalankan poliotik non Kooperatif
tahun 1921.
Pada waktu itu
(1920-1921) di India Ghandi menjalankan Satyagraha (non kooperaftif) terhadap
pemerintahan Inggrisgerakan Ghandi tentang satyagraah sesuai denmgan agama
Budha yang mengnjurkan kehalusan dalam bertindak dan melarangpembunuhan. Karena
itu satyagraha dari Ghandi sangat menarik bagi GCBA di Myanmar. Perlu pula
duiingat bahwa pada saat it Myanmar masih merupakan provinsi dati India. Karena
masyarakat Myanmar berdasarkan atas agama Budha, mak rakyat Myanmar mendudkung
GCBA. Segera berkobarlah semangat nasionalisme yang mengganti kekerasan dan
(simon Comminission) untuk menyelidiki keadan Myanmar. Commission Simon
menganjurkan:
-
Myanmar dipisahkan
dari India dan menjadi Negara yang berdiri semdiri
-
harus dibentuk
UUd bagi Myanmar
Inggris terpaksa
mengadakan pemerintahan diarki tahun 1921 sepertidi India. Karena Myanmar pun
menolaknya, maka pad tahun 1929 Inggris membentuk “Panitia Simon’.
Anjuran Simon
commission ini kemudian diterima dan kemudian ditetapkan dalam “round table
conference on Burma” pada tahun 1931. Pada tahun 1933 bersamaan dengan
“Government Of India Act”: Inggris mengeluarkan “Government Of Burma Act” yang
menetapkan ; Myanmar dipisahkan dari India dan menjadi kolioni tersendiridengan
ketentuan sebagai berikut:
1.
Kelapa Negara
seoranng gubernur Inggris dengan kekuasaan eksekutif
2.
Kekuasaan
legislative dipegang oleh parlemen yang enggotanga dipilih oleh rakyat Myanmar
3.
Daerah Sha, Karen,
Kachin, Chin, merupakan “excliuded areas” yang diprintahkan langsung oleh
Gubernur. Parlemenmyanmar tidak mempunyai hak atas daerah-daerah ini
4.
Guberniur
mempunyai hak vetio
5.
Government Of
Burma Act ini berlaku pada tahun 1937.
Meskipun government Of
Burma Act ini tidak memuaskan karena gubernur masih memegang keuasaan yang
terlampau besar namun ada akibatnya yang baik yakni karena parlemen berhasil :
a.
mengadakan
perubahan dalam agrarian, sewa tanah diturunkan, pembagian tanah yang lebih
adil.
b.
mengadakan pembetasan
imigrasi dari India hingga mengadakan pembatasan imigrasi dari India hingga
pekerja-pekerja dan kaum pertengahan Myanmar tidak merasa terdesak lagi.
Gerakan-gerakan nasionaslisme di Myanmar
a.
GCBA (General
Council of Burmese Association) yang didirikan pada tahun 1919, gerakan
nasionalisme yang pertama dan bneraliran Budha.
b.
Sinyetha (partai
rakyat miskin)
Didirikan dan pimpinan
oleh Dr. U Ba Mawpada tahun 1922 partai ini menghendaki perbaikan nasib rakyat
jelata dan dalam hal nasionalisme kerjasama dengan kongres India. Dr U Ba
Mawpada tahhun 1942 menggabungkan diri dengan jepang dan menjadi presiden
Republik Myanmar (yang dibentuk jepang 1 Agustus 1943). Pada tahun 1946 ia
kembali ke Myanmar tetapi kehilangan pengaruhnya pada rakyat Myanmar.
1.
Myochit (partai
nasionalis) yang didirikan tahun 1930 dan dipimpin oleh U saw. Partai ini
menghendaki status Domonion bagi Myanmar. U Saw adalah tokoh nasionalis anti
Inggris dan pro jepang. Karena itu selama perang Dunia II (1942-1945) ia
dipenjjrakann oleh Inggris. Usaw inilah yang apada tahun 1947 mengorganisir
pembunuhan atas diri U Aung San.
2.
Do Bama Asiayone
(kita bangsa Myanmar) atau laziam dikenal dengan parta Thakin didirikan tahun
1935. Thakin berarti tuan. Anggota dari partai ini saling menyebut dengan nam
thakin akarena partai ini disebut Thakin.
Partai ini dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa yang
kemudian berkembang meliputi seluruh pelajar dan pemuda-pemudi.
Tujuan partai Thakin yaitu menuntut kemerdekaan
penuh bagi Myanmar. Sifat gerakannya revolusioner, patriotis dan sosialistis
(lazim bagi gerakan pemuda anti imperialisme). Mereka ini sangat membenci
tindakan-tindakan korup dari The old line politicians, terdorong oleh perasaan
anti inggris dan terpikat dengan janji-janji Jepang, banyak pemimpin parta
Thakin ini bekerajasama dengan Jepang selama penduduakan Jepang di Myanmar.
Tetapi penindasan rakyat Jepang terahadap rakyat Myanmar membuka mata mereka
dan akhirnya pemuda-pemudi Thakin ini dengan diam-diam membentuk “ The Anti
Fascist Peoples Freedom League “, pada tahun 1944. AFPFL (organisasi pembebasan
anti fasis) ini diabawah pimpinan Thakin Aung San (U Aung San) dan Thakin Than
Tun (pemimpin komunis di Myanmar).
AFPFL dibawah Aung San memberontak terahadap Jepang
dan menghantamnya, hingga mempermudah Inggris untuk mengalahkan Jepang.
Kemudian AFPFL menuntut kemerdekaan penuh dari Inggris dengan kekuatan senjata.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Secara etimologis nasionelisme berasal dari kata :
Natie (dilahirkan 9 keturunan), Nation/bangsa National/ ciri khas yang
membedakan dengn bangsa lain, Nasinalitas / rasa kebangsaaan Nationalist/orarng
cinta persatuan/bangsa.
Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang
mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap
imperialisme barat.
Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat
dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang
berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.
Gerakan nasionalisme dibeberapa Negara Asia
tenggara, antara lai Filipina, Vietnam dan Myanmar. Pembahasan yang pertama,
gerakan nmasionalisme di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa
tummbuh dan berkembangnya nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi
dibanting dengan di Asia Tenggara lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar