Senin, 17 November 2014

RESUME
PERANG DUNIA I
Oleh : Agus Rasiwan
Perang Dunia I atau Perang Dunia Pertama, disingkat PD I, dan istilah-istilah dalam bahasa Inggris lainnya : "Great War", "War of the Nations", dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia, perang global yang terpusat di Eropa, berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918, yang berawal dari Semenanjung Balkan.
Latar Belakang
A.      Sebab Umum
a.       Persaingan Antar Negara Eropa
Persaingan antara negara-negara Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Sejak perkembangan industri di Eropa, terutama pada pertengahan abad ke-19, maka negara-negara Eropa berlomba-lomba memajukan industrinya masing-masing, antara lain Inggris, jerman, Perancis, Italia, Belanda dan Belgia. Dalam memajukan perkembangan industrinya, maka negara-negara tersebut berusaha untuk mencari daerah yang banyak penduduknya sebagai tempat penjualan produksinya. Juga agar produksinya tetap terjamin, maka diperlukan bahan baku yang tersedia terus menerus. Karena keinginan mencari sumber bahan baku dan juga mencari daerah pemasaranproduksi industrinya, maka negara-negara industri tersebut berusaha menduduki dan menguasai daerah-daerah bangsa lain di luar negeri. Hal ini menyebabkan berkembangnya penjajahan di dunia. Sasaran penjajahan itu, adalah di benua Asia dan Afrika.
Ø  Jerman dan Perancis
Permusuhan Jerman dan Perancis disebabkan adanya rasa dendam Perancis terhadap Jerman yang pernah dikalahkan pada perang (1870-1871)
Ø  Jerman dan Inggris
Jerman merasa dirugikan karena barang dagangannya yang masuk Inggris dilarang untuk dibeli oleh orang-orang Inggris. Selain itu Inggris merasa tesaingi oleh Jerman dalam hal angkatan laut. Pada waktu itu Inggris merupakan negara terkuat di dunia dalam hal angkatan laut.
Ø  Inggris dan Perancis
Politik perluasan wilayah yang dilakukan Perancis dibawah Napoleon Bonaparte sangat merugikan Inggris sebagai negara negara yang menguasai lautan dunia.
Ø  Rusia dan Austria
Kedua negara ini mempunyai ambisi yang sama untuk menguasai darah Balkan.
Ø  Jerman, Inggris, Perancis dan Italia bersaing untuk menguasai wilayah Afika.

b.      Persekutuan Militer
Karena beberapa negara merasa takut akan ancaman dari negara lain yang merupakan saingannya, maka timbulah usaha mencari kawan. Usaha mencari kawan ini, menyebabkan timbulnya persekutuan-persekutuan militer yang bertujuan agar bersama-sama mengahadapi ancaman, atau serangan dari luar. Pada tahun 1907 Inggris, Rusia dan Perancis, sama-sama membentuk persekutuan militer tiga negara yang disebut Triple Etente. Persekutuan tiga negara ini, dibentuk untuk menghadapi ancaman dari persekutuan militer tiga negara lain yang telah lebih dulu terbentuk yaitu Triple Alliance pada tahun 1882, antara Negara Jerman, Austria dan Italia.
c.       Perlombaan Persenjataan
Kecurigaan dan ketakutan akan adanya serangan dari luar, menyebabkan masing-masing negara yang bersaing saling memperkuat persenjataannya. Perlombaan persenjataan yang tidak terbatas ini juga makin memperuncing keadaan. Persekutuan-persekutuan militer makin memperkuat diri dengan memajukan persenjataannya.
B.       Sebab Khusus
a.       Perebutan Wilayah Balkan
Insiden yang menyebabkan perang antar negara-negara Eropa pada 1914 ialah kejadian di daerah Balkan. Daerah Balkan meupakan wilayah yang strategis karena daerah penghubung antara Eropa dan Asia. Kejadian di daerah Balkan dimulai dengan perang antara Austria dan Serbia. Serbia bercitacita ingin mempersatukan bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara besar yang meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro, Macedonia, Serbia, dengan dipimpin oleh Serbia. Pada 1878, Kongres Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan kemerdekaan penuh, sedangkan Bosnia dan Herzegovina masih tetap diduduki oleh Austria. Perebutan daerah Balkan inilah yang menjadi penyebab timbulnya pertentangan antara Austria dan Serbia. Hal yang mengkhawatirkan bagi Austria ialah gerakan suku bangsa Slavia (Gerakan Pan-Slavianisme) di wilayahnya, yaitu Bosnia dan Herzegovina. Gerakan ini didukung oleh Serbia yang juga musuh Austria.
b.      Terbunuhnya Franz Ferdinand
Pada tanggal 28 Juni 1914, pemerintah Austria mengutus putra mahkota Austria, Franz Ferdinand dengan tujuan untuk menenangkan rakyat Slavia di Sarajevo, Bosnia. Akan tetapi ia ditembak mati oleh seorang pemberontak Serbia, bernama Gavrillo Princip. Dari hasil penyelidikan kasus tersebut, ternyata pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya di Elgrado (Serbia). Adapun yang terlibat dalam rencana pembunuhan tersebut ialah pihak militer dan pemerintah Serbia. Pada 23 Juli 1914, Menteri Luar Negeri Austria Leopold von Berchtold mengeluarkan ultimatum yang berisi sebagai berikut:
-            Pemerintah Serbia harus menindas semua gerakan anti-Austria di Serbia dan
memecat pejabat-pejabat yang bersalah.
-            Para pejabat Austria diizinkan untuk membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang terlibat dalam pembunuhan putra mahkota Austria.
Jawaban ultimatum tersebut ditunggu dalam waktu 48 jam. Pemerintah Serbia akan memenuhi sebagian besar tuntuan Austria, tetapi diikuti dengan tindakan mobilisasi menghadapi perang. Pemerintah Austria menganggap jawaban ultimatum tersebut tidak memuaskan sehingga mengumumkan perang terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli 1914.
Jalannya Perang
Perang antara Austria dan Serbia, meluas karena melibatkan sekutu-sekutunya. Serbia mendapatkan bantuan dari Rusia dan Perancis. Jerman memihak Austria dengan menyataka perang dengan Perancis. Ketika Jerman menerobos Belgia untuk menyerang Perancis, Inggris membantu Belgia dan Perancis dengan menyatakan perang dengan Jerman pad 4 Agustu 1914. Dalam jangka waktu seminggu, lima negara besar terlibat ke dalam kancah peran Austria-Serbia. Maka terjadilah perang besar-besaran Perang Dunia I ini terbagi kedalam dua blok yang berseteru, yaitu Blok Serikat atau Sekutu (Allied) dan Blok Sentral (Axis). Blok Serikat terdiri dari negara-negara yang tergabung dalam Triple Entente, sedangkan Blok Sentral tersiri dari negara-negara yang tergabung dalam Triple Alliance
Peperangan terjadi di dua front, yaitu barat dan timur. Jerman menghadapi Perancis di fron barat dan Rusia di front timur. Jerman merencanakan untuk menghancurkan Perancis di front barat sebelum menghadapi Rusia di timur. Pada September 1914, Jerman sudah mencapai sungai Marne dan mengancam Paris. Namun, rencana ini gagal karena mendapatkan perlawanan sengit dari Perancis. Selain itu Jerman harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia. Perancis dapat menahan Jerman di sungai Marne, Inggris tetap dapat menguasai selat Inggris, serta Rusia tetap dapat bertahan di Prusia. Akhirnya, peperangan yang semula bersifat langsung kilat, kini menjadi peperangan pasif. Pasukan militer kedua belah pihak mengambil posisi masing-masing dalam parit-parit perlindungan yang memanjang sejauh 78 km dari laut Utara sampai perbatasan Swiss.
Sementara perang berjalan lambat, kedua belah pihak berusaha memperkuat dirinya di luar Eropa dengan memperluas daerah jajahannya. Inggris dan Perancis menyerang daerah jajahan Jerman di Togoland, Kamerun, dan Afrika Timur. Di Asia Pasifik, Jepang mengambil alih daerah jajahan Jerman di Kepulauan Marshall, Mariana, dan Karolina. Menurut perhitungan kekuatan, angkatan perang Blok Serikat lebih besar tiga kali lipat dari kekuatan Blok Sentral. Keadaan ini mengakibatkan Blok Sentral banyak mengalami kekalahan. Pada 12 Desember 1916, Jerman mengusulkan perdamaian. Usul tersebut diterima oleh pihak Serikat dengan persyaratan yang memberatkan bagi Blok Sentral, yaitu: Pembebasan Belgia, Serbia, dan Montenegro yang dikuasai Jerman pada 1915, penarikan tentara Jerman dari Perancis, Rusia dan Rumania, Pembebasan bangsa Italia, Slavia, Rumania, dan Cekoslovakia yang berada dibawah kekuasaan Austria dan pembebasan bangsa-bangsa yang berada dibawah kekuasaan Turki, Ganti rugi perang dari pihak Sentral, Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara dengan baik.
Dengan persyaratan yang demikian berat, pihak Sentral pun akhirnya membatalkan usul perdamaian tersebut. Untuk mematahkan blokade Inggis, Jerman pada 31 Januari 1917 melancarkan perang kapal selam tak terbatas. Akibatnya 5 kapal dagang dan penumpang Amerika Serikat ditenggelamkan Jerman pada Maret 1917, termasuk Kapal Lusitania yang sudah lebih dulu ditenggelamkan oleh Jerman pada 7 Mei 1915. Amerika yang semula bersikap netral, akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917. Sementara itu di Rusia terjadi pergolakan dari kaum buruh yang menginginkan perdamaian. Terjadi revolusi buruh yang menggulingkan kekuasan Kaisar Nicolas II dibawah pimpinan Lenin dari kaum Bolshevik. salah satu langkah dari pemerintahan kaum Bolshevik ini ialah menarik diri dari Perang Dunia I dengan melakukan Perjanjian Brest Litovsk (1918). Hal ini sangat menguntungkan Blok Sentral. Sejak pasukan AS mengalir ke Benua Eropa, Blok Serikat mampu memukul mundur pasukan Blok Sentral. Akibatnya, pada September 1918, Bulgaria mengajukan damai dan satu persatu negara yang bergabung dalam Blok Sentral mengalami kekalahan.
Pasukan Serikat menduduki Macedonia dan Serbia, Inggris berhasil menduduki Yarussalem. Bersama-sama pasukan Arab, Inggris dibawah Jendral Allenby berhasil mendesak Turki dan berhasil merebut benteng-benteng pertahanan dari Baghdad sampai Aleppo. Turki tidak lagi menahan serangan-serangan Serikat. Akhirnya Turki harus menandatangani Perjanjian Sevres pada 1920. Sementara itu, bangsa-bangsa Polandia, Cekoslovakia, Kroasia dan Slavia membebaskan diri dan membentuk negara merdeka setelah kekaisaran Austria-Hongaria runtuh. Pasukan Jerman bertahan mati-matian sambil mundur menahan gempuran-gempuran Sekutu. Semangat pasukan Jerman mulai rontok dan rakyat Jerman mengalami kelaparan. Sementara itu, di dalam negeri Jerman sendiri terjadi pemberontakan rakyat. Gerakan orang-orang komunis di Munich dapat menggulingkan kekaisaran Wilhelm II sehingga terbentuklah negara republik. Akhirnya Jerman pada 11 November 1918 menandatangani perjanjian gencatan senjata menurut syarat-syarat yang ditentukan pihak Serikat. Perang Dunia I berakhir setelah Jerman menandatangani perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919.
Dampak Perang Dunia I
            Perang Dunia I merupakan pergerakan total dari segala kekuatan yang dimiliki oleh negara- negara di berbagai belahan dunia, terutama negara-negara di Benua Eropa. Negar-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I, baik yang kalah maupun yang menang sama-sama menanggung resiko. Lebih dari 10 juta orang meninggal dan sekitar 20 juta orang terluka sebagai korban kedahsyatan Perang Dunia I. Selain itu, Perang Dunia I berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
a.    Politik
-          Munculnya negara-negara baru, seperti Polandia, Cekoslovakia, Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Syria (Suriah).
-          Munculnya paham-paham baru, seperti fasisme di Italia, naziisme di Jerman, nasionalisme di Turki, militerisme di Jepang, dan komuisme di Rusia.
b.    Sosial
-          Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang semakin besar. Dengan demikian buruh semakin dibutuhkan, sehingga kedudukan buruh dan wanita semakin penting.
-          Perang yang berkepanjangan menimbulkan rasa marah, bosan, ngeri sehingga memunculkan keinginan perdamaian. Maka dibentuklah League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada 1919.
c.    Ekonomi
Selama Perang Dunia I berkecemuk, perekonomian tidak mendapat perhatian yang layak. Akibatnya, krisis ekonomi yang dahsyat melanda dunia. Hal ini dikenal dengan sebutan Malaise 1929.
Adapun penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
-          faktor-faktor produksi rusak.
-          Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia dan Rusia.
-          Terhambatnya pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik dopositnya karena terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali pinjamannya.
-          Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang Jerman, Austria, dan Perancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata uang mencapai 1$=4000.000.000 Mark Jerman.
Hasil Perjanjian Versailes
Perjanjian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai dimana perjanjian ini secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman Meski sebelumnya keadaan perang formal antara kedua pihak masih terus berlanjut selama tujuh bulan.
Aturan yang diterapkan terhadap Jerman pada perjanjian tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
-          penyerahan sebagian wilayah Jerman kepada beberapa negara tetangganya
-          pelepasan koloni seberang lautan dan Afrika milik Jerman,
-          serta pembatasan pasukan militer Jerman yang diharapkan dapat menghambat Jerman untuk kembali memulai perang.
Karena Jerman tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi, pemerintah Jerman mengirimkan protes terhadap hal yang mereka anggap sebagai sesuatu yang tidak adil, dan selanjutnya menarik diri dari perundingan tersebut. Sampai akhirnya belakangan, menteri luar negeri baru Jerman, Hermann Müller, setuju untuk menandatangani Perjanjian Versailles.
Perjanjian ini sendiri diratifikasi oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920. Di dalam Traktat Versailles yang ditandatangani setelah Perang Dunia I, pada 28 Juni 1919, yang juga mencetuskan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa tersebut :
-          Jerman menyerahkan tanah-tanah jajahannya dan sebagian dari wilayah Eropanya.
-          Polandia dibebaskan dan mendapat wilayah Posen (sekarang kota Poznan), sebagian Silesia, serta sebagian lagi Prussia Barat. Alsace dan Lorraine yang dikuasai oleh Jerman dikembalikan ke Perancis. Perancis juga dapat menguasai kawasan Saar selama 15 tahun.
-          Meletakkan Rhineland dibawah pendudukan Tentera Sekutu selama 15 tahun.
-          Jumlah pasukan tentara Jerman di perkecil tidak melebihi 100.000 orang, serta dilarang memiliki pasukan udara.
-          Jerman juga harus membayar pampasan perang kepada Tentara Sekutu sebesar £6.600 juta.
Tokoh-tokoh yang menandatangi perjanjian Versailles ini adalah sebagai berikut :
-          Woodrow Wilson ( AS ) mengajukan 14 pasal perdamaian (Wilson's Fourteen Points)
-          - Clemencau ( Perancis )

-          - Loyd George ( Inggris )