Setelah
peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan berdiri sebagai
sebuah negara yang merdeka. Namun, banyak kendala yang terjadi di awal
kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Setelah peristiwa proklamasi, berbagai
masalah baik itu dari segi ekonomi, sosial, dan politik terjadi terhadap
disekitar awal kemerdekaan.
Dari segi ekonomi, terjadi Inflasi yang sangat
tinggi, hal ini dikarenakan masih beredarnya mata uang Jepang di kalangan
masyarakat yang peredarannya tak terkendali sehingga menyebabkan Inflasi.
Selain itu beredarnya mata uang yang dibuat oleh sekutu, untuk menggaji para
pegawai dan selain itu Indonesia sendiri masih belum mempunyai mata uang. Untuk
mengatasi masalah Inflasi tersebut, pemerintah Indonesia yang baru berdiri
tersebut mengeluarkan kebijakan tentang uang yang berlaku di Indonesia,
kebijakannya ada tiga, yakni : 1) mata uang De
Javasche Bank, 2) Mata uang pemerintah Hindia Belanda, 3) Mata uang
pendudukan Jepang. Selain itu, beredarnya mata uang Nica yang dikeluarkan
sekutu juga menjadi sebuah permasalahan, yang dimana uang tersebut dikeluarkan
dengan tujuan untuk mengganti uang Jepang yang sangat jatuh nilainya pada saat
itu, namun hal tersebut melanggar kesepakatan bahwa sebelum adanya penyelesaian
konflik kekuasaan belum diperbolehkan mencetak uang baru. Namun untuk mengatasi
pelanggaran tersebut, pemerintah Indonesia mencetak uang baru yang dikenal
dengan nama Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Selain inflasi tersebut, adanya
blokade ekonomi dari Belanda dan Kosongnya kas negara juga menjadi permasalahan
Ekonomi bagi Indonesia yang baru merdeka pada saat itu. Selain kebijakan
tentang uang diatas, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa kebijakan
terkait blokade ekonomi dari belanda diantaranya : Konfrensi Ekonomi Februari
1946, Pinjaman Nasional, Pembentukan Planning
Board, Rera 1948, Kasimo Plan, Persatuan Tenaga Ekonomi.
Dari segi sosial, awal kemerdekaan
membuat jiwa dan semangat kemerdekaan semakin memuncak, hal tersebut dibuktikan
dengan aksi sosial pemuda-pemuda pada awal kemerdekaan yang sedia menjadi
penyebar luas berita kemerdekaan baik itu yang disebarkan dari mulut ke mulut,
pamflet, media masa, radio dan sebagainya. Selain itu proklamasi kemerdekaan
juga memberikan semangat spontanitas mendukung kemerdekaan Indonesia, hal itu
dapat dilihat dari peristiwa : Rapat Raksasa di Lapangan Ikada dan juga
tindakan Heroik mendukung kemerdekaan di berbagai daerah di Indonesia yang
tidak segan-segan sampai menumpahkan darah (Yogyakarta, Aceh, Lampung, Solo,
Sumatera Selatan, Makassar, Kalimantan, Bali, Semarang, Surabaya).
Dari segi politik, awal kemerdekaan
sistem birokrasi Indonesia masih dijalankan oleh PPKI, namun pada tanggal 18-19
Agustus 1945, orang-orang yang awalnya tergabung didalam PPKI mengakan rapat
untuk menetapkan UUD, membentuk Komisi Nasional serta memilih para pemimpin
negara diberbagai bidangnya. Untuk Presiden & Wakil Presiden pertama
Indonesia adalah Soekarno & Mohammad Hatta. Setelah itu dibagilah wilayah
Indonesia menjadi delapan wilayah serta calon gubernurnya. Kemudian rapat pada
tanggal 22 Agustus 1945, menghasilkan Komisi Nasional Indonesia & Badan
Keamanan Rakyat. Selain itu Pembentukan 12 kementerian dalam kabinet dan
pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi seperti yang diputuskan dalam
sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945, direalisasikan pada 2 September 1945.
Dan ada juga pembentukan badan-badan perjuangan seperti TNI.
Sumber :
http://speunand.blogspot.com/2011/03/sejarah-indonesia-1945-1953_23.html
http://pemudamasalalu.blogspot.com/2012/02/kondisi-sosial-budaya-indonesia-pada.html
http://antosenno.wordpress.com/2010/09/30/keadaan-politik-indonesia/
http://suciairka.blogspot.com/2013/04/perkembangan-ekonomi-keuangan-dan.html
http://peristifakta.blogspot.com/2011/10/perkembangan-ekonomi-dan-politik-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar