BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Saat ini
perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat, jika dahulu bulan terasa
sangat jauh dan hanya bisa dilihat, sekarang untuk mencapainya pun bukanlah
suatu hal yang mustahil. Bahkan planet mars yang dulu untuk mencapainya
hanyalah mimpi, sekarang sudah bisa dicapai walaupun hanya menggunakan
robot.
Manusia juga
sepertinya tidak pernah puas, sejak teleskop pertama dibuat oleh Galileo,
manusia semakin penasaran untuk meneliti alam semesta lebih jauh lagi. Setelah
berhasil mencapai bulan, manusia berusaha mencapai mars, bahkan sekarang
manusia terobsesi untuk mencari planet-planet baru. Termasuk planet-planet yang
memiliki struktur mirip dengan bumi, yang berpotensi untuk ditinggali oleh
makhluk hidup.
Seperti yang sering
kita dengar, saat ini banyak sekali planet-planet baik di dalam ataupun di luar
tata surya kita yang berhasil ditemukan. Tapi sebelum kita belajar tentang
penemuan planet-planet terbaru, alangkah bijaknya apabila kita mempelajari
lebih dulu asal usul terbentuknya alam semesta dan tata surya kita.
Hal inilah yang
melatarbelakangi kami mengangkat topik ini sebagai materi yang akan kami bahas
dalam makalah kami.
B. Tujuan
Adapun tujuan kami
dalam pembuatan makalah ini adalah :
- Untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
- Sebagai media pembelajaran dan diskusi
- Untuk mengetahui asal usul tata surya dan alam semesta
- Sebagai pembanding untuk makalah dengan tema sama yang akan dibuat berikutnya
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam
penyusunan makalah ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan tentang asal usul
alam semesta dan tata surya.
D. Metode Pengumpulan Data
Data penyusunan makalah ini diperoleh dengan studi kepustakaan,
yaitu suatu metode dengan membaca secara telaah tentang asal usul alam semesta
dan tata surya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
Alam
semesta atau jagad raya adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan seluruh
ruang waktu dimana kita berada. Pada zaman Yunani Kuno, seorang ahli filsafat
bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat
alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris ini
selama 14 abad lamanya dipercayai oleh manusia, sampai akhirnya pada abad
ke-16, seorang ilmuwan asal Polandia bernama Nikolas Kopernicus berhasil
mengubah pandangan salah umat manusia yang telah lama dipercayai. Menurut
Kopernicus, bumi adalah planet, dan sama seperti planet lainnya bumi juga
beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris).
B. Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang
terikat oleh gravitasinya. Suatu sistem di mana benda-benda langit mengelilingi
matahari sebagai pusatnya, disebut sistem tata surya.
- Bagian-bagian
Tata Surya
Tata
surya terdiri dari Matahari sebagai pusat, dan benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor, komet, debu, dan gas antarplanet yang beredar mengelilinginya.
l Matahari
Matahari
merupakan anggota tata surya yang paling besar pada tata surya kita di mana 98%
massa tata surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari
terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing : fotosfer, chromosfer,
dan corona. Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan
tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya mencapai 6000 derajat
celcius dan hampir semuanya memancarkan cahaya.
l Planet
Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan
terdekat dengan matahari, merkurius tidak memiliki satelit. Planet ini
mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan
yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya
matahari diserap oleh merkurius. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar daripada
garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Karena letaknya yang begitu dekat dengan
matahari, maka bagian yang menghadap matahari sangat panas. Sebaliknya, yang
tidak menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun
udara). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di merkurius. Lama rotasi
merkurius adalah 58,6 hari, sedangkan revolusinya memakan waktu 88 hari waktu
bumi.
l Planet Venus
Planet
ini lebih kecil dari bumi, memiliki albedo 0,8 atau cahaya matahari yang
diserap venus adalah sebesar 20%. Planet ini diliputi awan tebat (atmosfer)
yang mungkin terjadi dari karbondioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan
oksigen, planet ini juga tidak memiliki satelit. Venus adalah planet kedua
terdekat dengan matahari, planet ini juga terkenal dengan nama bintang kejora,
yang bersinar terang pada waktu pagi atau sore hari. Besarnya hampir sama
dengan bumi, yakni bergaris tengah 12.320 km. Venus berotasi selama 247 hari,
sedangkan revolusinya memakan waktu yang lebih cepat, yaitu 225 hari waktu
bumi.
l Planet Bumi
Bumi
menempati urutan ketiga planet terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir
sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan
matahari adalah 149 juta km. Jarak ini ditetaptan menjadi satuan jarak
astronomis atau astronomical unit (AU). Bumi berotasi selama 24 jam, dan
berevolusi selama 365 hari. Massa jenis bumi rata-rata 5,52 dan mempunyai
satelit bernama bulan.
l Planet Mars
Planet
ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi
oksigen, sehingga diperkirakan seandainya ada oksigen, jumlahnya sangat
sedikit. Pada permukaan planet ini, didapati warna hijau, biru, dan sawo matang
yang selalu berubah sepanjang tahun. Diperkirakan perubahan warna tersebut
sebagai perubahan musim dan memungkinkan adanya lumut dan tumbuhan tingkat
rendah yang lain. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa di planet mars
terdapat uap air, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, para ahli
cenderung berpendapat perubahan warna ini disebabkan oleh angin pasir, bukan
organisme. Mars memiliki dua satelit yang diberi nama, phobus dan daimus.
Jarak mars dengan matahari adalah 225,48 juta km, garis tengahnya adalah 6272
km. Mars berotasi selama 24 jam 37 menit, dan revolusinya selama 1,9 tahun
waktu bumi.
l Planet Yupiter
Yupiter
merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Berdasarkan analisis
spektroskopik, planet ini mengandung gas metana, amoniak, dan gas hidrogen.
Albedonya yupiter adalah 0,44, dengan jumlah satelit sebanyak 68. Yupiter
bergaris tengah 138.560 km, dengan lama rotasi 9 jam 55 menit, dan revolusi
11,86 tahun waktu bumi. Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa
bumi, dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu, yupiter
mempunyai daya tarik yang sangat kuat sehingga mempunyai 68 satelit,
diantaranya yang terbesar adalah : Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.
l Planet Saturnus
Saturnus
mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm³ sehingga
saturnus akan terapung di air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana
dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 derajat celcius. Saturnus memiliki 56
satelit, diantaranya yang terbesar adalah titan dan phoebe yang
bergerak berlawanan dengan satelit lainnya, yang menunjukkan bahwa phoebe bukanlah
satelit asli saturnus. Saturnus merupakan planet kedua terbesar di tata surya
kita, dengan garis tengah 118.400 km, lama rotasinya adalah 10 jam 40 menit,
dan revolusinya memakan waktu 29,46 tahun waktu bumi. Planet ini juga disebut
planet cincin, karena memiliki cincin raksasa yang diduga terbentuk dari
bongkahan-bongkahan es meteorit.
l Planet Uranus
Uranus
memiliki jarak 2.860 juta km dari matahari, dengan garis tengah 50.560 km.
Rotasinya memakan waktu 14 jam, dan revolusinya memakan waktu 84 tahun waktu
bumi. Dahulu kala uranus sangat sulit terlihat karena keredupannya, uranus juga
merupakan planet pertama yang ditemukan oleh teleskop. Uranus juga memiliki
cincin, dan memiliki 27 satelit.
l Planet
Neptunus
Neptunus
memiliki jarak 4.450 juta km dari matahari, dengan garis tengah 49.530 km.
Neptunus berotasi selama 16,1 jam, dan berevolusi selama 164,8 tahun waktu
bumi. Neptunus memiliki 13 satelit, diantaranya bernama triton.
l Pluto
Pluto
adalah planet kerdil yang sekarang namanya diganti dengan nomor 134340,
jaraknya dari matahari adalah 5.811 juta km. Pluto memiliki 5 buat satelit,
planet ini diduga merupakan bagian dari satelit neptunus yang terlepas.
C. Asal Usul Tata Surya
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H.Jeans dan Harold Jeffres pada
tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang
bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian
matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemudian
terbentuk planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang
bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya
tarik gravitasi bintang yang satunya ( Matahari yang sekarang), pecahan
tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
3. Teori Nebular
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun
1796. Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut
gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit helium. Nebule ini
mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas
tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula lambat, kemudian
semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram.
Sebagian besar materi akan mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi
matahari. Sedang sisanya yang tertinggal tetap berputar dan membentuk planet,
satelit, dan benda-benda langit lainnya.
4. Teori Big Bang
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini, pada
mulanya alam semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi
dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh
materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang
berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi.
Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan
lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis
lebih dominan sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat
nanti, ekspansi tersebut pasti berakhir.
5. Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut
teori creatio continua atau continuous creation, saat diciptakan,
alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,
atau dengan kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak akan
berakhir. Pada setiap saat, ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap.
Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut kabut spiral dengan
bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan
lebih besar daripada yang lenyap, maka jumlah materi semakin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas
kritik pada 10 miliar tahun lagi. Namun, dalam waktu 10 miliar tahun ini akan
dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% materi alam semsta adalah
hidrogen. Dari hidrogen ini akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
6. Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950, G.P. Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan
yang ditemui di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori
yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa Matahari serta semua planet
berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini, terdapat
banyak kabut gas dan di antara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut gas yang
tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik gravitasi antar
molekul dalam kabut itu, lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang
semakin lama semakin padat. Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat gas semacam
itu yang selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi
gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua
gumpalan materi memadat di tengah, sedangkan gumpalan yang kecil akan melesat
di lingkungan sekitarnya.
Gumpalan yang
terkumpul di tengah menjadi matahari sebagai pusat, sedangkan gumpalan-gumpalan
yang kecil menjadi bakal planet. Matahari yang di pusat begitu padat mulai
menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu mendorong gas yang masih
membungkus planet emnjadi sirna sehingga planet sekarang tampak telanjang
tinggal terasnya. Namun, bakal planet yang jauh dari matahari kurang
terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Saat ini dengan
kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat. Langit yang begitu
luas pun sudah bisa dilihat semakin jauh, bahkan bisa dijelajahi. Asal usul
alam semesta dan tata surya pun sudah bukan hal yang mustahil dipelajari dan
diketahui, banyak para ahli astronomi yang mengungkapkan asal usul dari alam
semesta. Begitu banyak teori tentang asal-usul alam semesta, semua teori
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saat ini teori-teori
tersebut semakin dikembangkan dan dicari kebenarannya, untuk menentukan teori
mana yang lebih tepat. Tugas kita lah untuk mengungkap kebenaran tersebut,
apalagi dengan perkembangan teknologi yang saat ini sudah semakin canggih, yang
membuat kita semakin mudah untuk mempelajari hal-hal tersebut.
Daftar Pustaka
Aly, Abdullah. (1998) . Ilmu Alamiah Dasar . Jakarta : Bumi Aksara.
Muslimin, Ibrahim. (2002) . Ilmu Alamiah Dasar . Jakarta : PT. Grada
Findo Persada.
Damari, Ari. (2008) . Konsep Jitu Fisika SMP Untuk Kelas 1 . Jakarta
: Erlangga.
Seran, Goris. (2008) . Fisika SMA/MA Kelas X . Jakarta : Erlangga.
www.wikipedia.org (28 oktober 2012)
Kepada Yth,Bagian Import/Pembelian
BalasHapusDengan hormat,Perkenalkan kami dari PT JTRANS PERSADA yang bergerak dibidang Jasa Pengurusan Barang Import baik melalui laut maupun udara dari seluruh Negara ke Indonesia.Kami bertujuan mejadi "Mitra Kerja" dengan perusahaan Bapak/Ibu yang senantiasa dapat diandalkan untuk menuju kesuksesan bersama. Layanan kami :- Import Door to Door (Proses pengiriman barang mulai dari penjual luar Negeri sampai ke tangan pembeli dalam Negeri)- Customs Clearance (Proses pengeluaran barang diarea Bea dan Cukai)- Undername (Peminjaman perusahaan untuk importasi barang)- Domestik Antar Pulau (Seluruh Indonesia) Dasar pendukung kami telah memilik serta dilengkapi fasilitas sebagai berikut :1. Import Door to Door - Memiliki Agent diseluruh Negara2. Customs Clearance - Fasilitas EDI (Electronic Data Interchange)3. Undername - Fasilitas API (Angka Pengenal Importir), NIK (Nomor Induk Kepabeanan) Tersedia Jasa Undername dan QQ :- PI Besi Baja- PI Kertas- PI Mesin Bekas- Hortikultura- Elektronik/Postel Note : Untuk mengetahui Estimasi biaya Import silahkan info ke kami :- Nama barang- Jumlah barang- Negara Asal- HS Code Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kami, Terima kasih.
--
PT. JTRANS PERSADA FAKRUL ( Mr )
================================== International Sea & Air Freight Forwarding CIBUBUR COUNTRY RUKAN FOOD PLAZA SUTREET FP 3 No.17JL. Letda Natsir, Cikeas Udik, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat 16966Email:fakrul.import@gmail.comTlp:021-28674430HP-WA:082161135717