RESUME
PERANG DUNIA I
Oleh : Agus Rasiwan
Perang Dunia I atau Perang Dunia
Pertama, disingkat PD I, dan istilah-istilah dalam bahasa Inggris lainnya :
"Great War", "War of the Nations", dan "War to End All
Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia,
perang global yang terpusat di Eropa, berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11
November 1918, yang berawal dari Semenanjung Balkan.
Latar Belakang
A.
Sebab Umum
a. Persaingan Antar Negara Eropa
Persaingan antara
negara-negara Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Sejak perkembangan
industri di Eropa, terutama pada pertengahan abad ke-19, maka negara-negara Eropa
berlomba-lomba memajukan industrinya masing-masing, antara lain Inggris,
jerman, Perancis, Italia, Belanda dan Belgia. Dalam memajukan perkembangan
industrinya, maka negara-negara tersebut berusaha untuk mencari daerah yang
banyak penduduknya sebagai tempat penjualan produksinya. Juga agar produksinya
tetap terjamin, maka diperlukan bahan baku yang tersedia terus menerus. Karena
keinginan mencari sumber bahan baku dan juga mencari daerah pemasaranproduksi
industrinya, maka negara-negara industri tersebut berusaha menduduki dan menguasai
daerah-daerah bangsa lain di luar negeri. Hal ini menyebabkan berkembangnya penjajahan
di dunia. Sasaran penjajahan itu, adalah di benua Asia dan Afrika.
Ø Jerman dan Perancis
Permusuhan Jerman dan
Perancis disebabkan adanya rasa dendam Perancis terhadap Jerman yang pernah
dikalahkan pada perang (1870-1871)
Ø Jerman dan Inggris
Jerman merasa dirugikan
karena barang dagangannya yang masuk Inggris dilarang untuk dibeli oleh
orang-orang Inggris. Selain itu Inggris merasa tesaingi oleh Jerman dalam hal
angkatan laut. Pada waktu itu Inggris merupakan negara terkuat di dunia dalam
hal angkatan laut.
Ø Inggris dan Perancis
Politik perluasan
wilayah yang dilakukan Perancis dibawah Napoleon Bonaparte sangat merugikan
Inggris sebagai negara negara yang menguasai lautan dunia.
Ø Rusia dan Austria
Kedua negara ini mempunyai ambisi yang
sama untuk menguasai darah Balkan.
Ø Jerman, Inggris, Perancis dan Italia bersaing untuk
menguasai wilayah Afika.
b.
Persekutuan
Militer
Karena beberapa negara
merasa takut akan ancaman dari negara lain yang merupakan saingannya, maka
timbulah usaha mencari kawan. Usaha mencari kawan ini, menyebabkan timbulnya
persekutuan-persekutuan militer yang bertujuan agar bersama-sama mengahadapi ancaman,
atau serangan dari luar. Pada tahun 1907 Inggris, Rusia dan Perancis, sama-sama
membentuk persekutuan militer tiga negara yang disebut Triple Etente.
Persekutuan tiga negara ini, dibentuk untuk menghadapi ancaman dari persekutuan
militer tiga negara lain yang telah lebih dulu terbentuk yaitu Triple Alliance
pada tahun 1882, antara Negara Jerman, Austria dan Italia.
c. Perlombaan Persenjataan
Kecurigaan dan ketakutan akan adanya
serangan dari luar, menyebabkan masing-masing negara yang bersaing saling
memperkuat persenjataannya. Perlombaan persenjataan yang tidak terbatas ini
juga makin memperuncing keadaan. Persekutuan-persekutuan militer makin
memperkuat diri dengan memajukan persenjataannya.
B.
Sebab Khusus
a.
Perebutan
Wilayah Balkan
Insiden yang
menyebabkan perang antar negara-negara Eropa pada 1914 ialah kejadian di daerah
Balkan. Daerah Balkan meupakan wilayah yang strategis karena daerah penghubung antara
Eropa dan Asia. Kejadian di daerah Balkan dimulai dengan perang antara Austria
dan Serbia. Serbia bercitacita ingin mempersatukan bangsa-bangsa Slavia Selatan
dalam suatu negara besar yang meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina,
Montenegro, Macedonia, Serbia, dengan dipimpin oleh Serbia. Pada 1878, Kongres
Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan kemerdekaan penuh, sedangkan Bosnia
dan Herzegovina masih tetap diduduki oleh Austria. Perebutan daerah Balkan
inilah yang menjadi penyebab timbulnya pertentangan antara Austria dan Serbia. Hal
yang mengkhawatirkan bagi Austria ialah gerakan suku bangsa Slavia (Gerakan
Pan-Slavianisme) di wilayahnya, yaitu Bosnia dan Herzegovina. Gerakan ini
didukung oleh Serbia yang juga musuh Austria.
b.
Terbunuhnya
Franz Ferdinand
Pada tanggal 28 Juni
1914, pemerintah Austria mengutus putra mahkota Austria, Franz Ferdinand dengan
tujuan untuk menenangkan rakyat Slavia di Sarajevo, Bosnia. Akan tetapi ia
ditembak mati oleh seorang pemberontak Serbia, bernama Gavrillo Princip. Dari hasil
penyelidikan kasus tersebut, ternyata pembunuhan tersebut sudah direncanakan
sebelumnya di Elgrado (Serbia). Adapun yang terlibat dalam rencana pembunuhan
tersebut ialah pihak militer dan pemerintah Serbia. Pada 23 Juli 1914, Menteri
Luar Negeri Austria Leopold von Berchtold mengeluarkan ultimatum yang berisi
sebagai berikut:
-
Pemerintah
Serbia harus menindas semua gerakan anti-Austria di Serbia dan
memecat pejabat-pejabat
yang bersalah.
-
Para pejabat
Austria diizinkan untuk membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan
menjatuhkan hukuman kepada mereka yang terlibat dalam pembunuhan putra mahkota
Austria.
Jawaban
ultimatum tersebut ditunggu dalam waktu 48 jam. Pemerintah Serbia akan memenuhi
sebagian besar tuntuan Austria, tetapi diikuti dengan tindakan mobilisasi menghadapi
perang. Pemerintah Austria menganggap jawaban ultimatum tersebut tidak memuaskan
sehingga mengumumkan perang terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli 1914.
Jalannya Perang
Perang antara
Austria dan Serbia, meluas karena melibatkan sekutu-sekutunya. Serbia mendapatkan
bantuan dari Rusia dan Perancis. Jerman memihak Austria dengan menyataka perang
dengan Perancis. Ketika Jerman menerobos Belgia untuk menyerang Perancis,
Inggris membantu Belgia dan Perancis dengan menyatakan perang dengan Jerman pad
4 Agustu 1914. Dalam jangka waktu seminggu, lima negara besar terlibat ke dalam
kancah peran Austria-Serbia. Maka terjadilah perang besar-besaran Perang Dunia
I ini terbagi kedalam dua blok yang berseteru, yaitu Blok Serikat atau Sekutu (Allied)
dan Blok Sentral (Axis). Blok Serikat terdiri dari negara-negara yang tergabung
dalam Triple Entente, sedangkan Blok Sentral tersiri dari negara-negara yang
tergabung dalam Triple Alliance
Peperangan
terjadi di dua front, yaitu barat dan timur. Jerman menghadapi Perancis di fron
barat dan Rusia di front timur. Jerman merencanakan untuk menghancurkan
Perancis di front barat sebelum menghadapi Rusia di timur. Pada September 1914,
Jerman sudah mencapai sungai Marne dan mengancam Paris. Namun, rencana ini
gagal karena mendapatkan perlawanan sengit dari Perancis. Selain itu Jerman
harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia. Perancis dapat menahan Jerman
di sungai Marne, Inggris tetap dapat menguasai selat Inggris, serta Rusia tetap
dapat bertahan di Prusia. Akhirnya, peperangan yang semula bersifat langsung
kilat, kini menjadi peperangan pasif. Pasukan militer kedua belah pihak
mengambil posisi masing-masing dalam parit-parit perlindungan yang memanjang
sejauh 78 km dari laut Utara sampai perbatasan Swiss.
Sementara perang
berjalan lambat, kedua belah pihak berusaha memperkuat dirinya di luar Eropa
dengan memperluas daerah jajahannya. Inggris dan Perancis menyerang daerah
jajahan Jerman di Togoland, Kamerun, dan Afrika Timur. Di Asia Pasifik, Jepang
mengambil alih daerah jajahan Jerman di Kepulauan Marshall, Mariana, dan
Karolina. Menurut perhitungan kekuatan, angkatan perang Blok Serikat lebih
besar tiga kali lipat dari kekuatan Blok Sentral. Keadaan ini mengakibatkan
Blok Sentral banyak mengalami kekalahan. Pada 12 Desember 1916, Jerman
mengusulkan perdamaian. Usul tersebut diterima oleh pihak Serikat dengan
persyaratan yang memberatkan bagi Blok Sentral, yaitu: Pembebasan Belgia,
Serbia, dan Montenegro yang dikuasai Jerman pada 1915, penarikan tentara Jerman
dari Perancis, Rusia dan Rumania, Pembebasan bangsa Italia, Slavia, Rumania,
dan Cekoslovakia yang berada dibawah kekuasaan Austria dan pembebasan
bangsa-bangsa yang berada dibawah kekuasaan Turki, Ganti rugi perang dari pihak
Sentral, Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara
dengan baik.
Dengan
persyaratan yang demikian berat, pihak Sentral pun akhirnya membatalkan usul perdamaian
tersebut. Untuk mematahkan blokade Inggis, Jerman pada 31 Januari 1917
melancarkan perang kapal selam tak terbatas. Akibatnya 5 kapal dagang dan
penumpang Amerika Serikat ditenggelamkan Jerman pada Maret 1917, termasuk Kapal
Lusitania yang sudah lebih dulu ditenggelamkan oleh Jerman pada 7 Mei 1915.
Amerika yang semula bersikap netral, akhirnya mengumumkan perang terhadap
Jerman pada 10 April 1917. Sementara itu di Rusia terjadi pergolakan dari kaum
buruh yang menginginkan perdamaian. Terjadi revolusi buruh yang menggulingkan
kekuasan Kaisar Nicolas II dibawah pimpinan Lenin dari kaum Bolshevik. salah
satu langkah dari pemerintahan kaum Bolshevik ini ialah menarik diri dari
Perang Dunia I dengan melakukan Perjanjian Brest Litovsk (1918). Hal ini sangat
menguntungkan Blok Sentral. Sejak pasukan AS mengalir ke Benua Eropa, Blok
Serikat mampu memukul mundur pasukan Blok Sentral. Akibatnya, pada September
1918, Bulgaria mengajukan damai dan satu persatu negara yang bergabung dalam
Blok Sentral mengalami kekalahan.
Pasukan Serikat
menduduki Macedonia dan Serbia, Inggris berhasil menduduki Yarussalem. Bersama-sama
pasukan Arab, Inggris dibawah Jendral Allenby berhasil mendesak Turki dan berhasil
merebut benteng-benteng pertahanan dari Baghdad sampai Aleppo. Turki tidak lagi
menahan serangan-serangan Serikat. Akhirnya Turki harus menandatangani Perjanjian
Sevres pada 1920. Sementara itu, bangsa-bangsa Polandia, Cekoslovakia, Kroasia
dan Slavia membebaskan diri dan membentuk negara merdeka setelah kekaisaran
Austria-Hongaria runtuh. Pasukan Jerman bertahan mati-matian sambil mundur
menahan gempuran-gempuran Sekutu. Semangat pasukan Jerman mulai rontok dan
rakyat Jerman mengalami kelaparan. Sementara itu, di dalam negeri Jerman
sendiri terjadi pemberontakan rakyat. Gerakan orang-orang komunis di Munich
dapat menggulingkan kekaisaran Wilhelm II sehingga terbentuklah negara
republik. Akhirnya Jerman pada 11 November 1918 menandatangani perjanjian gencatan
senjata menurut syarat-syarat yang ditentukan pihak Serikat. Perang Dunia I berakhir
setelah Jerman menandatangani perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919.
Dampak Perang
Dunia I
Perang Dunia I merupakan pergerakan
total dari segala kekuatan yang dimiliki oleh negara- negara di berbagai
belahan dunia, terutama negara-negara di Benua Eropa. Negar-negara yang terlibat
dalam Perang Dunia I, baik yang kalah maupun yang menang sama-sama menanggung
resiko. Lebih dari 10 juta orang meninggal dan sekitar 20 juta orang terluka sebagai
korban kedahsyatan Perang Dunia I. Selain itu, Perang Dunia I berpengaruh besar
terhadap kehidupan manusia dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
a.
Politik
-
Munculnya
negara-negara baru, seperti Polandia, Cekoslovakia, Kroasia, Yugoslavia,
Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Syria (Suriah).
-
Munculnya paham-paham
baru, seperti fasisme di Italia, naziisme di Jerman, nasionalisme di Turki,
militerisme di Jepang, dan komuisme di Rusia.
b.
Sosial
-
Perang Dunia I
membutuhkan perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang
semakin besar. Dengan demikian buruh semakin dibutuhkan, sehingga kedudukan
buruh dan wanita semakin penting.
-
Perang yang berkepanjangan
menimbulkan rasa marah, bosan, ngeri sehingga memunculkan keinginan perdamaian.
Maka dibentuklah League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada 1919.
c.
Ekonomi
Selama Perang
Dunia I berkecemuk, perekonomian tidak mendapat perhatian yang layak.
Akibatnya, krisis ekonomi yang dahsyat melanda dunia. Hal ini dikenal dengan
sebutan Malaise 1929.
Adapun penyebab
dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
-
faktor-faktor produksi
rusak.
-
Over produksi,
akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yang dilakukan oleh
negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia dan Rusia.
-
Terhambatnya
pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik dopositnya karena terjadi inflasi
yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali pinjamannya.
-
Terjadinya
kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang Jerman,
Austria, dan Perancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata
uang mencapai 1$=4000.000.000 Mark Jerman.
Hasil Perjanjian
Versailes
Perjanjian Versailles
(1919) adalah suatu perjanjian damai dimana perjanjian ini secara resmi
mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman Meski sebelumnya
keadaan perang formal antara kedua pihak masih terus berlanjut selama tujuh
bulan.
Aturan yang diterapkan
terhadap Jerman pada perjanjian tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
-
penyerahan
sebagian wilayah Jerman kepada beberapa negara tetangganya
-
pelepasan koloni
seberang lautan dan Afrika milik Jerman,
-
serta pembatasan
pasukan militer Jerman yang diharapkan dapat menghambat Jerman untuk kembali
memulai perang.
Karena Jerman tidak
diizinkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi, pemerintah Jerman mengirimkan
protes terhadap hal yang mereka anggap sebagai sesuatu yang tidak adil, dan
selanjutnya menarik diri dari perundingan tersebut. Sampai akhirnya belakangan,
menteri luar negeri baru Jerman, Hermann Müller, setuju untuk menandatangani
Perjanjian Versailles.
Perjanjian ini sendiri diratifikasi
oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920. Di dalam Traktat
Versailles yang ditandatangani setelah Perang Dunia I, pada 28 Juni 1919, yang
juga mencetuskan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa tersebut :
-
Jerman
menyerahkan tanah-tanah jajahannya dan sebagian dari wilayah Eropanya.
-
Polandia
dibebaskan dan mendapat wilayah Posen (sekarang kota Poznan), sebagian Silesia,
serta sebagian lagi Prussia Barat. Alsace dan Lorraine yang dikuasai oleh
Jerman dikembalikan ke Perancis. Perancis juga dapat menguasai kawasan Saar
selama 15 tahun.
-
Meletakkan
Rhineland dibawah pendudukan Tentera Sekutu selama 15 tahun.
-
Jumlah pasukan
tentara Jerman di perkecil tidak melebihi 100.000 orang, serta dilarang
memiliki pasukan udara.
-
Jerman juga
harus membayar pampasan perang kepada Tentara Sekutu sebesar £6.600 juta.
Tokoh-tokoh yang menandatangi perjanjian
Versailles ini adalah sebagai berikut :
-
Woodrow Wilson (
AS ) mengajukan 14 pasal perdamaian (Wilson's Fourteen Points)
-
- Clemencau (
Perancis )
-
- Loyd George (
Inggris )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar